let's talk!
.
."Aku tidak peduli bagaimana tanggapanmu Hime. Aku suamimu, aku berhak atas dirimu, atas kalian. Kau dan anak kita, sampai kapanpun akan tetap menjadi tanggung jawabku. Cukup dengarkan aku. Jangan sekali lagi mencoba membahayakan diri kalian. Dia itu gila!" Sasuke mengusap wajah lelahnya, menghela nafas kasar dengan pasi yang makin memucat.
Setelah berhasil menarik Hinata untuk keluar dari Saso's club milik Sasori -tentunya setelah adegan panas yang disuguhkan oleh kedua pasangan Uchiha tersebut -, tanpa buang-buang waktu Sasuke langsung membawa istrinya untuk segera menjauh. Membawanya memasuki mobil miliknya lantas dengan cepat mengemudikannya.
Succubus dan ancamannya.
Kembali menganggu logikanya.
Sasuke menghela nafas lagi karena Hinata masih tak menganggapnya ada -maksudnya, abaikan adegan romantis di dalam pub milik si bontot. 'Sandiwara sang callista Uchiha' yang sayangnya tidak bertahan lama jika itu di hadapan Sasuke.
"Hinata.."
Sasuke melanjutkan lemah seraya melirik wanita yang duduk disebelah kendali mobilnya. Wanitanya yang masih tak tertarik sama sekali untuk menjumpai kedua onyx nya yang sendu, walau begitu ia begitu yakin jika sesungguhnya Hinata sangat mendengarnya.
"Anata.. jangan memaksaku untuk bertindak lebih keras lagi padamu. Aku berhak untuk itu. Keselamatanmu dan anak-anak kita adalah tanggung jawabku."
Masih tidak menyerah.
Sepanjang jalan tak hentinya menasehati kecerobohan, kekeras kepalaan sang wanita yang membuatnya berulang kali menghela nafas kasar.
Lagi-lagi, si succubus dan ancamannya.
Siapa yang akan tenang?
"-jangan dekat-dekat dengannya, kau tidak tahu bagaimana berbahayanya dia anata.. Cukup. Dan jauhi sejauh-jauhnya. Abaikan segalanya tentang gadis itu." Sasuke kembali memberikan ketegasannya, namun masih tak ada balasan ataupun tanggapan non verbal dari Hinata yang lebih memilih jalanan sebagai pelarian kedua amethystnya.
" -sayang, aku mohon jangan buat aku benar-benar gila."
Hinata masih tak menjawab, berhentinya mobil Sasuke di basecame bawah apartemen mereka tak juga membuat mantan gadis Hyuuga tersebut membuka bibirnya.
Ia langsung keluar, berjalan dengan merry jane putihnya menapaki lantai basecame menuju lobby. Membuat Sasuke tentunya segera menyusul sang istri setelah sebelumnya lagi-lagi ia di buat menghela nafas lelah.
"Anata.." Sasuke berusaha menarik tangan Hinata begitu mereka memasuki apartemen.
Membuat seketika Hinata berhenti melangkah saat lengan itu berhasil menggenggam tangannya.
Sigh.
Selanjutnya sepasang kaki dengan belel hitam yang dipakai Sasuke semakin mendekat, begitu dekat hingga benar-benar berdiri tepat di belakang Hinata.
Sejenak menghirup aroma vanili borboun dari kulit si callisata dewasa. Hingga melingkarkan tangan kanannya pada bahu sang istri, dengan tangan kiri memeluk perut membuncit wanita tersebut.
"Uchiha Hinata.." Sasuke menghembuskan nafas panjang sebelum melanjutkan kalimatnya, kembali pula ia kecup kepala sang istri yang tak bergeming sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S TALK! ⛔17++ [sebagian cerita PRIVATE]
RomanceMari berbicara, 'Tentang kau.. Dan Tentang kau..' 'Tentang kita..' Karena yang berkaitan dengan cinta - -adalah kita.