5

1.6K 102 4
                                    

Suasana didalam mobil terasa mencekat , karna Mingyu hannya fokus menyetir dan Yeri sibuk dengan handphonenya.

Mingyu sedikit risih melihat Yeri yang selalu tersenyum kala melihat handphone ditangannya.

Mingyu curiga kalau Yeri mempunyai kekasih.

"Yeri-ah"

"mwo?" yeri tak mengalihkan pandangannya dari handphone ditangannya dan semakin senyum senyum sendiri.

Mingyu tampak kesal dan merebut handphone Yeri.

"ya! Kau kenapa merebut handphoneku!!"

"Kau terlihat sangat fokus dengan handphone mu , aku merasa kesal! Apa kau mempunyai seorang kekasih?"

"phabo-ya! Aku tak memiliki kekasih , aku sedang bertukar pesan dengan Wooni."

"Lagipula jika aku mempunyai kekasih apa urusannya dengan mu" lanjut Yeri menjawab dengan muka kesalnya

"Itu tidak boleh terjadi , kau hanya milikku , jika bukan sekarang nanti akan ada saatnya" Mingyu sangat percaya diri.

"Kau sangat bodoh! Kembalikan handphoneku sekarang!" yeri ingin merebut handphonenya dari Mingyu.

"ya! Kau sangat ingin membuat kita mati didalam mobil ini!"

Yeri menghentikan aksinya.

"Simpan nomormu dihandphoneku sebelum aku mengembalikan handphonemu"

Yeri hanya menurut tanpa mengeluarkan sepatah kata sekalipun.

"Yeri yang cantik dan penurut" ejek Mingyu

Yeri hanya mendengus kesal mendengarnya.

***

Mereka pun tiba di Mall yang terkenal di Korea. Dengan bergegas Yeri memasuki Mall.

"Kau sangat memalukan Kim Yerim"

"Rasanya sudah setahun aku tidak mengabiskan uangku ke Mall. Padahal 2 hari yang lalu aku sudah membeli barang barang baru" Yeri sangat bersemangat

"Aku harus menjadi pria kaya jika ingin menikah denganmu Yeri-ah"

"Menikah pantatmu!"

Mingu hanya tertawa.

***

Tak terasa sudah jam 8 malam. Yeri dan Mingyu kelelahan berkeliling Mall. Mereka berdua merasa sangat lapar , tapi seorangpun diantara mereka tak ada yang mengeluh. Tak tau apa yang dipikirkan Yeri , dia memberanikan diri untuk mengajak Mingyu makan malam.

Ingat ini hanya sekedar makan malam biasa bukan dinner.

"Mingyu-ah.."

"mwo?"

"Aku sangat lapar" ucap mereka kompak

Kemudian mereka tertawa sangat kuat sehingga orang disekitar mereka melihat dengan tatapan sinis tetapi mereka tak peduli.

"Ayo pulang , kita akan makan di kedai biasa ditepi jalan saja, aku tau tempat dimana menjual Ramyeon yang enak" kata mingyu

"Aku setuju! Kajja!"

"Wah kau sangat bersemangat"

"Perutku yang bersemangat" Yeri dan Mingyu kembali tertawa, dan Yeri menyeret Mingyu dengan sekuat tenaga.

***

Setelah makan malam , Mingyu mengantarkan Yeri kerumahnya , ya walaupun rumah mereka hanya berjarak tak lebih dari 10 langkah. Tapi sudah seharusnya Mingyu mengantar Yeri kerumahnya.

"Sepertinya orang tua mu belum pulang"

"Sepertinya begitu.. Hari yang sangat menyenangkan, gumawo Mingyu-ah" ucap Yeri tulus

"Tak perlu berterimakasih.. Ngomong ngomong kau tak mau menginap dirumahku saja? Orang tuaku ada dirumah , siapa tau kau kesepian dirumah"

"Ani. Ada pembantuku dirumah. Aku tidak kesepian"

"Baiklah kalau begitu , aku pulang dulu , aku akan mengabarimu nanti"

Mingyu menjalankan mobilnya , dan Yeri melenggang masuk kedalam rumahnya yang besar bak istana itu.

Yeri masuk kekamar , membersihkan badannya dan mengganti bajunya dengan baju tidur.

Tak tau kenapa tiba tiba Yeri tersenyum mengingat kejadian yang dilaluinya bersama Mingyu dari awal bertemu hingga hari ini.

Sepertinya Yeri mulai menyukai Mingyu , karna setiap melihat Mingyu tertawa dan menggombalinya , pipinya berubah warna menjadi merah seperti tomat matang dan kupu kupu serasa berterbangan dalam perutnya.

***

Aduh aduh ini benar benar Imajinasi yang sangat dangkal.

Terimakasih untuk kalian yang setia membaca hasil karya Imajinasi dangkal ku ini.

Jangan lupa Votement yaa..

Dan jangan lupa simpan di Library kalian salam #imajinasidangkal
🌹💕😊

Dear Annoying Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang