Hari ini hasil ujian akan dipajang. Yeri sangat gugup melihat hasilnya nanti.
Pagi ini Yeri bangun dengan muka seperti Zombie. Matanya sembab rambutnya sangat acak acakan seperti rambut singa. Wooni saja sangat ngeri melihatnya.
"ya! Mukamu seperti Zombie!!!" teriak Wooni
"Kau sangat bodoh! Bagaimana bisa ada zombie secantik aku"
"Apa apaan!"
"Aku duluan mandi" Yeri melangkah kan kakinya kekamar mandi
"Jangan lupa siapkan baju seragam untukku ya!" lanjut Yeri
"ya! Kau memang tak tau diri! ya! Kim Yerim!"
Yeri tertawa dikamar mandi.
Yeri berendam dengan air hangat, ini lumayan membuat tubuhnya merasa lebih rileks.
Setelah menyelesaikan mandinya, Yeri mengambil seragam yang sudah disiapkan Wooni. Sahabat yang pengertian.
***
07.14
"kajja!" Wooni dan Yeri keluar rumah menuju mobil sport yang akan mereka gunakan menuju sekolah.
Mereka masuk kemobil dan Wooni menjalankan mobilnya menuju kesekolah.
"Bagaimana jika aku bertemu dengan Mingyu nanti? Bagaimana caraku menyampaikannya?" Yeri memulai pembicaraan
"Bersikap seolah kau tak ada masalah sedikitpun. Arasseo?"
"Ne. Arasseo"
"Tapi itu tidak mudah." lanjut Yeri
"Ada aku , tenang saja"
"Kau yang terbaik!"
***
"Eomma aku berangkat!" mingyu berteriak
"Berhati hatilah Mingyu-ya!"
"Arasseo"
-Bagaimana caraku mengatakannya kepada Yeri nantinya.. Aku muak dengan semua ini- pikir Mingyu
-aku harap aku tidak membuatnya marah kepadaku-
***
Sesampainya disekolah para siswa dikumpulkan didalam sebuah aula untuk mendengarkan ceramah cari Kepala Sekolah. Ini sangat membosankan.
"...baiklah kalian semua silahkan melihat hasil kerja keras kalian yang terdapat dikelas dan dimading.. Semuanya sudah kami rangkum secara rinci dan hasil tersebut menampung seluruh nilai Siswa disekolah ini.. Sekian dan terimakasih.."
Prookk prookk
riuh siara tepuk tangan yang begema didalam aula ini.
"Wooni-ah aku sangat gugup"
"Kau akan mendapatkan nilai yang memuaskan, percayalah."
Seluruh siwa menuju kelas dan mading untuk melihat nilainya masing masing.
Setibanya dikelas Wooni dan Yeri melihat nilai mereka.
"Ini mimpi" Yeri menganga melihat nilainya
"ya! Bagaimana orang bodoh sepertimu bisa mendapatkan nilai ke-2 tertinggi dari seluruh siswa disini!" Wooni terkejut
"Aku tak percaya! Tampar aku tampar aku!"
"Kau berlebihan Yeri-ah! Ini sungguhan!"
"ya! Carilah nama mingyu!"
"Mingyu ada diperingkat ke-5! Pasangan yang serasi!"
"phabo-ya! Aku bahkan tak melihatnya" ucap Yeri
***
Mingyu mencari Yeri kemana mana dan pencariannya berakhir dikelas , karna Mingyu melihat nilainya di mading sekolah tadi dan tak ada melihat Yeri.
Mingyu terkejut melihat nilainya. Ia bahkan mendapatkan peringkat ke-5 dari seluruh siswa kelas 12.
Ia lebih terkejut lagi melihat nilai Yeri yang mendapatkan peringkat ke-2 dari seluruh siswa dikelas 12 ini.
Mingyu tiba dikelas dan..
"Yeri-ya!" teriak mingyu mengampiri Yeri
Yeri menoleh dan tiba tiba..
Bruukk
Mingyu memeluk Yeri. Yeri membalas pelukannya. Tiba tiba saja airmata Yeri keluar.
"Mingyu-ah" ucap Yeri tersedu sedu
"Mianhae.. Aku tak mengabarimu"
"Tak apa mingyu-ah"
"Aku akan memberitahumu sesuatu.. Bisakah kita pergi dari sini"
"Aku juga akan memberitahukanmu sesuatu"
"Kajja!"
***
Tujuan mereka adalah taman tengah kota. Selain ditaman ini sangat tenang dan mereka dapat mengutarakan semua yang ada dihati mereka secara rileks.
"Yeri-ah.. Apa yang akan kau katakan"
"Kau duluan yang memulai.."
"Baiklah, aku tak mau kita berdebat disini tapi ini serius.." Mingyu mengatakannya dengan terpotong
"Aku akan melanjutkan pendidikanku diCalifornia.. Ini permintaan ibuku" lanjut Mingyu
"mwo!?" yeri kembali meneteskan airmatanya yang mungkin sebesar biji jagung.
"Aku melakukan ini demi ibuku.. Mianhae.." Mingyu mengucapkannya dengan tulus
"Aku akan ditunangkan dengan anak rekan bisnis ayahku" Yeri mengatakannya dengan spontan dan airmata yang tak kunjung berhenti.
Mingyu melihat Yeri dengan sangat serius bahkan tanpa berkedip.
"Apakah ini akhir dari semuanya?" tanya Mingyu
"Aku tak mengerti.. Aku bahkan benci kepada orang tuaku sekarang"
"Jangan sepeti ini Yeri-ah.."
"Apalagi yang harus aku lakukan?!" yeri teriak frustasi
"Yeri dengarlah aku..
Tolong terima dia , ini demi kebaikanmu Yeri-ah.. Kita tak bisa melanjutkan ini. Mianhae.. Aku telah mengingkari janjiku , aku telah mengecewakanmu" ucap Mingyu menyesal dengan airmata yang sudah tumpah"Mingyu-ah.." Yeri melihat mingyu dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Hanya tangisannya sebagai tanda kesedihan.
"Baiklah jika ini memang yang terbaik.. Kita memang tak harusnya bersama" yeri tersenyum sangat kecut
"Mianhae.."
"Jangan seperti ini , ini semua bukan salahmu" yeri tersenyum
"Jangan bosan mengabariku jika kau sudah melanjutkan pendidikanmu disana ya" yeri menyubit hidung mingyu
"Saranghae.." mingyu tersenyum tulus
"Nado saranghae.."
Mereka berpisah secara singkat.. Ini memang menyakitkan bagi mereka.
Tetapi semua ini demi kebaikan mereka berdua. Mereka harap ini tidak menjadi awalan yang buruk.❌❌❌
Apalagi yang ada diotakku? Hanya ini.
Aku harap kalian tetap seneng baca Dear Annoying Boy ya hehe
Silahkan tunggu Next Chapternya
Jangan lupa voment💕👐
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Annoying Boy (COMPLETED)
Fanfiction(Cerita Sudah Selesai) 23 Nov 2016 -Please, Don't Copy My First Work😊- Dunia ini sangat sempit , hidupku tak jauh dari kata bahagia bahkan sangat dekat. Bersama orang tua dan sahabat terbaik. Ayolah apa lagi yang kurang? Kehidupan yang mewah? Sung...