Mianhae

966 55 0
                                    

Aku bangun dengan muka kusut pagi ini.
Aku bersyukur karna semalam aku tidak mimpi buruk hanya tidur dengan tidak nyenyak saja karna terus memikirkan perkataan Wooni.

Aku duduk di bangku yang terdapat didepan meja rias ku. Aku terkejut melihat rambutku yang sangat kacau.

Ini bukan aku. Tapi ini benar benar jiwa ku.

Aku mendengar keriuahan dari bawah. Tetapi aku tidak begitu perduli.
Aku mengecek handphoneku, tertanya sudah pukul 10 pagi.

Aku bangun sangat lambat.

Aku menguap terus menerus. Aku mengikat rambutku acak , kemudian berjalan kearah balkon.

Aku membuka pintu kaca pemisah kamarku dan balkon ku. Aku duduk dibangku yang ada dibalkonku ini.

Melihat pintu balkon Mingyu yang membuatku ya.. Begitulah.

Aku jarang berkomunikasi dengan Mingyu akhir akhir ini , aku tak ingin mengganggunya.

Aku kembali masuk kekamarku dan akan membersihkan badanku.

***

Aku tidak berniat kemana mana hari ini , aku hanya menggunakan hot pants dan baju kaos putih kebesaran yang bertuliskan "DAMN".

Aku turun untuk sarapan pagi , walaupun hanya sendiri.

Aku baru saja membuka pintu tiba tiba pelayan dirumahku datang dengan membawa nampan.

"Selamat pagi Nyonya , ini sarapan untuk anda.. Saya akan membawakannya kedalam"

"Bawa kembali kedapur. Aku akan turun dan memakan sarapanku di meja makan"

"Baiklah Nyonya"

Aku turun dan suara keriuhan membuat telingaku sakit.

Aku menuruni anak tangga dengan santainya. Banyak sekali tamu.

Dan ada yang aku kenal dari mereka semua. Itu..

"Park Jiwon" gumamku hampir tak terdengar.

Aku tak menghiraukan mereka semua , aku hanya berjalan lurus menuju ruang makan.

Saat aku melewati ruang tamu. Ada yang memanggil ku.

"Yeri-ah!"

Aku menoleh.

Park Jiwon memanggilku dengan tidak formal , aku rasa mereka hanya bertamu biasa bukan urusan bisnis.

"Mwo?!" tanyaku jutek

"Kau sangat kasar sebagai gadis cantik"

"Jangan menggodaku , aku tak tertarik sama sekali!"

"Aigo! Manis sekali"

Astaga aku mengingat Mingyu , dia juga selalu menggodaku.

Aku tak memperdulikan perkataan Jiwon.

Aku hanya terus berjalan keruang makan dan duduk menatap makanan didepanku.

Sarapan dengan makanan yang sangat berat. Astaga!

Aku berdecak. Tiba tiba disebelahku sudah ada Jiwon yang mengambil sehelai roti dan mengoleskannya dengan nuttella.

Ini menyebalkan.

"Kenapa kau kemari!"

"Aku sangat lapar Yeri-ah , biarkan aku makan roti ini. Aku bahkan belum sarapan sebelum berangkat kesini"

"Terserah!" aku berbalik dan menghentakkan kakiku.

"Yeri-ah!"

Aku tak menoleh sedikitpun.

Aku kenyang dibuatnya.

Aku melewati ruang tamu dan akan menaiki anak tangga.

"Kim Yerim.."

Aku berbalik , dan aku tau itu suara ibu.

"Ne.."

"Kemarilah.."

"Dengan baju seperti ini?"

"Gwaenchana.."

"Hmm.."

Aku berjalan kearah mereka. Duduk disofa bersebelahan dengan ibuku.

"Maafkan kami karna telah membuatmu kacau malam itu.."
Ibunya Jiwon meminta maaf??

C'mon..

"Tidak masalah , aku sudah melupakannya.."

"Bagus kalau begitu.. Apa kau bisa menerimanya?"

"Menerima apa?"

"Pertunangan ini?"

"Mwo!!"

Tahan Yeri ingat pesan Wooni.

Ibuku dan ayahku menoleh kepadaku , mata mereka menunjukan permohonan.

Aku tak tega.

Aku menghembuskan napasku dengan kasar.

"Jika aku menerimanya , kapan acara pertunangannya dilaksanakan?"

"Kita bisa mengadakannya 2 hari setelah kau menerimanya" Ayah Jiwon sukses membuatku sesak napas.

"Apakah itu tidak terlalu cepat?"

"Berikan saja jawabanmu.." ibu kembali berbicara

"Baiklah aku terima.."

"Tapi dengan satu syarat.. Acara pertunangannya diadakan saat aku sudah balik liburan."

"Apakah kalian bisa menerimanya?"

Ini bodoh!

"Baiklah , terima kasih telah menerima kami"

Aku hanya tersenyum.

"Eomma , ada apa kenapa kalian menunjukan muka bahagia?" Jiwon datang dan langsung menyambar.

"Kau akan bertunangan dengan Yeri"

Jiwon terduduk dan mengaga melihatku.

"Aku tak butuh mulutmu yang menganga itu!"

Seluruh orang diruangan ini tertawa.

"Aku akan masuk kekamar"

"Arasseo.." ibuku menjawab

Aku bergegas menaiki anak tangga , aku membuka pintu kamarku dan menghempaskan badanku ke kasur king size yang aku punya.

Semoga pilihanku tidak salah.

Mianhae Mingyu.

🔹🔹🔹

Happy Reading Chingu💕💕

Dear Annoying Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang