24

956 51 0
                                    

Aku bangun dengan muka kusutku , aku sudah berada disini.

Di Seoul.

Jangan kira aku tak memikirkan ulah mingyu yang cukup membuat hatiku sakit ralat benar benar sakit.

Aku baru sampai di Seoul beberapa jam lalu.

Aku membersihkan badanku dan turun ke bawah untuk sarapan pagi.

"Anak gadis ayah" ucap ayahku tersenyum saat aku menghampiri mereka.

"Selamat pagi" berusaha sedikit ceria menutupi kesedihan yang amat banyak.

"Selamat pagi , duduklah"

Aku merebahkan pantatku ke kursi yang ada dimeja makan inu.

"Kau mau roti" aku hanya mengangguk , rasanya aku kembali ke umur 8 tahun.

Ibu mengoleskan selai coklat ke roti ku. Aku langsung melahapnya.

Aku meminum susu coklat favorite ku.

"Kenapa kau liburan sangat sebentar , apakah ada sesuatu yang fatal terjadi kepadamu?" tanya ayah

Aku tersedak mendengar pertanyaan ayah.

"ya! Minumlah dengan tenang , ada apa denganmu.."

Ibu memberiku air putih dan aku segera meminumnya.

"Apa benar ada yang terjadi padamu yeri-ya?" ibu juga bertanya

"A-aniya , tidak ada apa apa. Aku hanya bosan disana" jawabku tergagap gagap.

"Bosan? Sangat klasik" ayah kembali membuat otakku berpikir

"Appa!?"

"Arasseo arasseo , ayah akan berhenti bertanya" ayah terkekeh

"Eomma Appa.."

"Mwo?" jawab ibuku

"Apakah kita bisa melaksanakan pertunangan itu secepat mungkin?" ucapku ragu

Kembali ayah yang tersedak

"Aigo! Apa yang kau lakukan ayah yeri , tadi yeri sekarang kau yang tersedak" oceh ibu sambil memberi ayah minum.

Aku hanya tertawa kuat.

"Itu sangat bagus yeri-ya , kita bisa melaksanakannya lusa. Kau sudah memikirkan ini matang matang?"

"Hm.. Tentu saja , jika tidak aku tidak akan mau menerima pertunangan ini"

"Anak pintar. Ayah akan menelpon tn.Kang"

Aku hanya tersenyum.

Aku beranjak dari kursi ku dan pergi ke taman belakang rumah.

Aku duduk dan memainkan handphoneku. Membuka galeri dan menjadikan foto ku dan mingyu sebagai wallpaper.

Sebenarnya aku tidak marah kepadanya hanya sekedar kecewa. Tapi ini sudah keterlaluan. Aku langsung mengganti lagi wallpaper handphoneku.

***

Besok adalah acara pertunangan , jadi aku dan Jiwon akan pergi untuk fitting baju , padahal ini hanya pertunangan tetapi rasa pernikahan saja.

"Yeri-ya!!"

Suara panggilan itu menggema dirumahku.

"Sabarlah!"

Karna tidak aada orang tuaku makanya jiwon seenak enaknya disini.

Aku menuruni anak tangga , dengan tergesa gesa karna anak itu.

"ya! Suaramu sangat kuat , sampai sampai menggema dirumahku!"

Dear Annoying Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang