Hari senin yang sama bagi Celia, pelajaran ekonomi dilanjuti dengan matematika dan fisika. Hari pertama yang membuat Celia malas, pasalnya awal pagi, seluruh anak kelas 10 disuruh untuk upacara, Celia sudah terbiasa dengan panas matahari, sudah lebih dari 1 setengah jam mereka dijemur oleh cahaya matahari.
"Dis, Alia gamasuk kenapa?" matanya mencari-cari Alia yang biasanya disamping Nisa
"Iya dia apanya gitu yang kambuh, gara-gara kemaren ada lomba" Matanya menyipit, menandai banyaknya cahaya yang masuk kedalam pupil Gladis
"Asma?"
"Ah iya!" kamudian mereka kembali berbaris dengan benar.
Setelah upacara selesai, nereka kembali kekelasnya masing-masing. Ketika dilantai 3, dimana kelasnya berada, Celia menemukan Devon yang tengah asik dengan teman-temannya, sudah pasti tentang game atau tidak motor.
RĂBDARE
Jam ke 5 setelah istirahat, kelas 10 C harus ke lab Praktikum, dimana biasanya mereka belajar Fisika. Celia memasuki ruangan bersama dengan Gladis, Nisa, Zara, Ara dan Asty. Duduk dibagian kedua dari depan memang sudah jadi langganannya, serong dari mejanya terdapat Devon, Leo berserta teman yang lainnya, mengerjakan tugas kemudian mengumpulkannya sebelum guru masuk.
Disaat sedang mengerjakan soal baru yang dikasih oleh Bu Nis, Devon datang kearah meja Ara, meminjam sebuah penghapus abu-abu dan kemudian kembali lagi. Karena soal yang diberikan Bu Nis lewat slide, terkadang Celia tidak bisa melihatnnya dengan jelas, ia memang punya mata minus, namun itu masih sedikit, tidak lebih dari minus 1, hanya 0,75, ia pindah kemeja Zara dimana terdapat Nisa, Zara, Ara, Nua, dan Raihan, satu-satunya cowok yang mau bergabung dimeja itu.
"Eh aku disini ya, engga keliatan dari sana," sambil menaruh buku tulis dan pulpen berserta busur yang menjadi penggarisnya
"Iya, lagian duduk kok jauh amat" sahutan Ara dilanjuti dengan celotehan Zara
"Palingan mau sebaris sama Devon," suaranya memang sedikit dikecilkan, namun masih terdengar oleh Gladis, yang jelas-jelas berada di meja belakangnya.
"Cieelah Cel, bilaang ajasiii AHAHAHAHAHAHH" ketawanya benar-benar terdengar jelas seisi ruangan
"Eh apansii, orang aku duluan yang duduk dimeja itu, terus dia dateng, terus duduk di meja serong sana, asal main nuduh aja nih" Celia sudah terbiasa dengan guyonan teman-temannya.
"Eh engga deng, engga sebaris sama Devon. Tapi dia kadang kesini kalo gangerti atau minjem sesuatu, AHAHAHA" yang kedua kalinya, Zara ketawa, lebih tepatnya menggoda Celia yang mulai salah tingkah.
"Dih, yaudah aku balik lagi. Bye" dengan berlaga sok pindah, namun kembali lagi, kemudian dilihat oleh Nua, Raihan, dan Nisa yang sedari tadi tahu dan senyum-senyum kecil.
Dan apa yang dibilang Zara benar, Devon datang dan meminjam sesuatu. Kemudian kembali lagi. Tanpa terhitung menit, dia kembali lagi dan bertanya ke Zara yang notabene berada disamping Celia. Devon benar-benar berdiri diantara Zara dan Celia, namun badannya nyaris menempel Zara. Dengan jelas Celia bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri, sedekat apakah Devon dengan Zara? Itu yang berada dibenaknya sekarang. Namun Celia mengerti bahwa Zara tidak ada ketertarikan dengan Devon, toh dia sering digoda-godain sama Kevin. Sadar dengan Celia yang menatap dengan pandangan yang tidak dapat diartikan, Zara segera mendekati Celia setelah Devon kembali ke tempat duduknya.
"Marah? EHEHHEHEHEE" awal kata yang diucapkan Zara. Celia memang sedikit kesal dengan Zara, lebih kearah cemburu.
"Kamu nikung. Fix, kita musuhan" kadang Celia hanya bercanda, itupun Ara dapat mengetahuinya, namun apa yang ditangkap oleh Zara kalau Celia benar-benar marah.
"EH maaf aku bercanda, gabakal juga aku suka sama dia" Wajahnya berubah. Kadang Celia pikir kalau Zara itu cewe yang bakal disukai banyak cowo karena sifatnya yang benar-benar asli, menunjukkan dirinya yang sebenarnya.
"Gaguna juga Cel kalo kamu cemburu sama Zara, orang dia sukanya sama perempuan EHHEHE" perkataan Ara langsung ditimpali oleh Zara dengan menyubit lengan Ara.
"AU! Sakit RAA"
"LAGIAN KAMU YANG BENER KALO NGOMONG, CICING SIA!"
"AHAHAHAHAHAHH BERCANDA JUGA AKUTU RA. MANA MUNGKIN CEMBURU, ORANG KAMU JUGA BILANG KALO KAMU SUKANYA SAMA CEWE" Celia kali ini benar-benar tertawa dengan keras, untungnnya Bu Nis sedang berada diluar lab.
"EH KAMU SAMA ADAM AJA, JANGAN AMBIL PUNYAKU POKOKNYA TITIK. AHAHAHAHAHAHH"
"TERUS AJA ADAMMMMM, DUH."
"AHAHAHAHAHAHHH"
Kemudian drama diantara Zara, Celia, dan Ara kembali dimulai. Masa sma kadang membuat seorang lebih mengekspresikan dirinya dengan teman.
👄[maaf ya jarang update panjang, baru kali ini kepanjangan malah ehhe. sorry buat kedepannya gasetiap chapter bakal ada tambahan cast dikarenakan flamelightxx kehabisan cerita dan pencerahan. maaf juga kalo jarang update karena males buka laptop/ banyak pr. karena diriku belum sempurna : (]
[BUAT DEVARA DAN AYYA YANG SELALU MINTA DIPUBLISH/UPDATE CEPET DAN MINTANYA CERITANYA HARUS PANJANG, NIH UDAH DIPANJANGIN. MAMAMM TUHH CINTA KEVIN SAMA JULIAN.]
[buat Eva, cepet tolong diupdate yah, dd gereget pisan uey. buat Gadis, kapan nyusul cerita? EHHE]
[buat dia yang disana, kamutu gausah dingin, susah aku encerinnya:(]
[kalau ada typo, atau ada yang kurang kata-katanya, tidak usah segan untuk comment:) karena itu membantu flamelightxx untuk membenarkannya:) *biar ena' dipandang gitu lhooo😏*]
jangan lupa vomments yaww👄
KAMU SEDANG MEMBACA
RĂBDARE [Slow Update]
Teen FictionGimana rasanya ditinggal selama 6 tahun tanpa kabar? [SEBAGIAN CERITA ADA YANG DIPRIVATE] "Kalo jalan tali sepatu ga ke iket, bisa jatoh kamu, nanti kalo jatoh siapa yang nolong?" -Devon "Bisa jalan kan? Yuk kekelas, guru nanti ngabsen kamu, surat i...