Zara
Siang hari disaat valentine, Zara tidak keluar pergi sama sekali, entah yang membuat dia betah sendirian di apartment yang tidak begitu jauh dari sekolahnya, dia tidak pulang kerumahnya, malas pikirnya. Setelah berjam-jam dia berada dikamarnya, tiba-tiba saja Adam menelfon dan mengajak untuk jalan-jalan, hanya sekedar jalan, dan ia mengiyakan ajakannya.
"Siapa tahu ngurangin bosen seharian dikamar terus". Ucapnya.
Setelah ia bersiap-siap, pukul 5 pun dia masih menunggu Adam yang belum datang, janjinya memang Adam bilangnya sore, tapi jam seginipun dia belum datang-datang juga. Setelah pukul 6 sore, akhirnya Adam datang membawa sebuah papper bag yang tertulis merk teratas.
"Nih buat lo, valentine kaga ada yang ngasih kan? Nih gua beliin baju. Ganti pake ini aja. masa keluar lo cuman make baju polos sama jeans doang." Adam segera menyeret Zara kedalam kamar dan dia menunggu di ruang tamu.
"Lah suka suka gua dong, anjir kenapa gua didorong. Iya iya gua ganti baju. Tunggu luar lu, jangan ngintip"
Setelah 10 menit menunggu, akhirnya Zara keluar dengan baju yang dibelikan oleh Adam saat itu. Melihat Zara yang begitu menawan ditambah rambut hitam nya yang digerai membuat Adam diam tak berkutik. Melihat hal itu Zara segera melangkah kedapur dan mengambil 2 kaleng soda dan segera melemparnya ke Adam. Untung Adam segera menangkap kaleng tersebut dan meminumnya perlahan.
"Mau kemana kita? Jalan-jalan doang kan kaga ke mall? Males gua kalo kesana banyak banget orang pasti. Iyalah jelas lagi valentine" Zara yang bertanya kemudian menjawab sendiri pertanyaannya membuat Adm segera menaruh kaleng sodanya diatas meja depannya.
"Siapa bilang gua mau ngajak lu ke mall? Orang gua mau ngajak lu makan, gila tau kaga sih, tadi siang gua latihan softball sampe sore, untungnya gua nelfon lu, niatnya nyari makan." Adam berdiri kemudian kembali lagi, Zara melihat kunci mobil yang dibawa Adam dan segera menaruh kaleng sodanya yang sudah habis kedalam tempat sampah.
"Sekarang nih? Yaudah gua ambil tas dulu." Mau melangkah kedalam kamar, namun dicegat oleh tangan Adam.
"Udah kaga usah, ini perut gua udah kelaperan, Ayok dah." Gengaman Adam membuat Zara terkejut, banyak yang bilang kalau Adam itu suka sama Zara, dan dia tahu akan hal itu. Membuat jantungnya berkerja 2 kali lebih cepat. Untungnya wajah Zara tidak bereaksi apa-apa, selalu datar, dan perasaannya terhadap Adam, dia selalu sembunyikan kepada siapapun, terkecuali teman-teman setianya.
"Mau makan dimana? Gua gamau yang mahal-mahal, entar lo bokek Dam" Zara yang mengucapkan kata tersebut, membuat Adam harus melihat disekelilingnya, awalnya dia ingin mengajak ke restaurant mahal, tapi Zara sudah terlanjur mengucapkan kalimat tadi, mau tidak mau dia harus mencari sendiri.
"Mau ke pasar malem? Katanya banyak makanan enak murah gitu. Mau kaga? Kalo mau gua puter balik dulu." Tanya Adam
"Yaudah, katanya Nisa ada sate kepiting, sama mainan gitu. Yodah ayok" Zara yang sambil melihat handphonenya, terpampang jelas foto yang diunggah Julian yang baru beberapa menit itu terlihat Julian dan Ara sedang berada di taman yang baru dibuka itu.
"Eh Julian jalan sama Ara jalan berdua, udah gitu caption-nya edisi valentine lagi, mantap lah Julian mah." Ucap Zara sambil me-like postingan Julian.
Adam yang mendengarnya setelah memputar balikan mobilnya kearah jalan sebelumnya, kemudian melirik ke handphone dan tersenyum sedikit, lalu kembali fokus pada jalanan.
Setelah mereka makan malam, kemudian Adam mengajak Zara ke toko dekat pasar tersebut dan melihat box mainan yang berisi beruang-beruang yang tertata rapih disana
"Eh main itu yok, pengen gua. Iseng aja" Ajak Adam sambil mengantongkan dompetnya.
"lah najis lu Dam ahaha" kemudian Zara mengikuti Adam dari belakang
Disaat mereka bermain, ada satu tukang foto keliling, dan untungnya Adam menengok kearah tukang foto tersebut dan perlahan menjauh dari Zara yang sedang asik bermain.
"Mas, tolong fotoin kita pas main ya. Jangan sampe ketauan cewe itu. Nih mas" Adam sambil menyodorkan handphonenya berserta uang dan kembali ke dimana Zara berada.
"Eh-eh mau dapet itu teken tombolnya." Kemudian Zara mundur beberapa langkah dan menunggu boneka tersebut jatuh dari tempatnya.
"Assa! Akhirnya kena juga." Kemudian dia mengambil dari bawah dan Adam kembali berlari kearah tukang foto tersebut dengan cepat lalu berterma kasih dan kemudian berlari lagi kearah Zara yang sedang membuka kotak teresbut.
"Dam liat dah lucu masa" sambil melihatkan bonekanya tadi.
"Perasaan yang ngajak kesini gua, kenapa lu yang main ahaha gapapa dah lucu kok itu, buat lu aja." Ucap Adam disertai mereka kembali ke pasar tersebut dan kembali ke apartement Zara berada.
"Dam lo langsung pulang? Udah jam segini?" Zara yang melihat jam di handphonennya merasa sedikit khawatir akibat mereka yang pulang tengah malam ini.
"Elah gampang, gua nginep dirumah Julian aja, deket kan dari sini, gua juga udah bilang ke mama gua sore tadi." Jawab Adam sambil berdiri didepan pintu apartment Zara.
"Yaudah kalo gitu hati-hati, kalo udah sampe rumah Julian, kabarin gua."
"Sip. Yaudah gua balik dulu, bye ra," kemudian Adam melangkah ke lift dan segera masuk.
Setelah kurang lebih 1 jam Zara mandi, akhirnya dia tiduran di kasurnya yang empuk kemudian melihat banyak notif yang menge-tag dirinya itu. Dengan santai dia melihat dan kemudian tersenyum,
"Alah modusnya bisa aja, bilang kek kalo ngajak valentine-an." Kemudian dia terlelap dalam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RĂBDARE [Slow Update]
Teen FictionGimana rasanya ditinggal selama 6 tahun tanpa kabar? [SEBAGIAN CERITA ADA YANG DIPRIVATE] "Kalo jalan tali sepatu ga ke iket, bisa jatoh kamu, nanti kalo jatoh siapa yang nolong?" -Devon "Bisa jalan kan? Yuk kekelas, guru nanti ngabsen kamu, surat i...