Setelah kejadian sore tadi, Zara dengan cepat membuat group obrolan baru tanpa mengundang Celia kedalamnya.
Alia: Ada apa ini?
Ara: Iya, kok Celia gadiundang?
Zara: Ini penting banget, kalian pada tau kakak laki Celia yang pergi? Kayaknya aku baru aja ketemu
Ara: Sumpah?
Gladis: Serius lo?
Zara: Kalian inget yang pernah aku ceritain tentang cowo yang di tempat jazz itu? Ternyata itu asal mula aku ketemu sama kakaknya Celia
Alia: Mesti kita kasih tau?
Gladis: Jangan dulu, dia lagi ngedown banget, tadi aja dia ke uks cuman buat nenangin pikirannya. Mendingan ntar aja.
Ara: Biar Gladis yang urus aja kalo ngasih tau ke Celia
Nisa: Hah? Kakaknya Celia yang kamu temuin di jazz ra?
Zara: Yeu telat Sa.
Ara: Yeu telat
Alia: Yeu
Nisa: : )
Gladis: Zar, kalo lo ntar les lagi, ajak gue. Mau gue pastiin itu kak Egar kakaknya Celia apa bukan.
Zara: Iya, ingetin aja kalo mau ikut
Gladis: Yaudah, mulai sekarang kita rahasiain dulu, jangan mancing Celia kalo tentang kakaknya. Kecuali dia yang mau cerita.
Ara: Iya lah daripada makin bikin dia sakit. nanti yang nyakitin aku siapa lagi? :(
Zara: Mulai kambuh, bantu doa aja ya
Alia: Ra, mending lu diem aja ya, baca doa tidur.
Gladis: Emosay aku emosay
Nisa: Kasian yang ditinggal Julian
Nisa: hehehe
Ara: Nyelekidh y nyelekidh
Gladis: Dah ya gue apus chatnya.
Kemudian chat mereka dihapus. Agar tidak menimbulkan kecurigaan dari Celia sendiri.
Rabdare
Sekarang Gladis yang sedang kebingungan antara ia ingin melihat sosok kak Egar yang pernah dideskripsikan oleh Celia dan juga Zara waktu itu. Ia melihat kearah jam dinding dan terpampang sudah pukul 10 malam, badannya terasa ingin tidur namun dikamarnya terasa juga panas yang entah datang darimana. Ia butuh teman untuk diajak bicara. Namun, teman-temannya pasti sudah terlelap dan bermimpi. Mau tidak mau ia mengajak Leo untuk bertemu di minimarket dekat rumahnya itu.
Selang 20 menit, akhirnya Gladis bertemu dengan Leo yang sedang melepaskan jaketnya dan menaruh helm di jok motornya.
"Ada apa? Tumben ngajak gua ketemuan malem begini? Biasanya lu belajar," Leo mengambil kursi dan segera duduk disampimg Gladis yang menghadap kearah jalanan.
"Gue bosen aja dikamar. Banyak pikiran juga" hanya dijawab dengan anggukan dari Leo.
"Eh.. Gua mau nanya, tentang cowo yang pernah lo ceritain ke Celia, yang waktu itu lu pengen ketemuan sama dia. Itu temen lu? apa doi lu?" Tanya Leo ragu-ragu.
"AH? Ah.. si Kean? Tau dari mana lo?" Gladis menatap kearah Leo yang sedang melihat jalanan yang tidak begitu ramai.
"Gua gasengaja aja denger lu ngomong sama Celiat tentang si Kean itu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
RĂBDARE [Slow Update]
Teen FictionGimana rasanya ditinggal selama 6 tahun tanpa kabar? [SEBAGIAN CERITA ADA YANG DIPRIVATE] "Kalo jalan tali sepatu ga ke iket, bisa jatoh kamu, nanti kalo jatoh siapa yang nolong?" -Devon "Bisa jalan kan? Yuk kekelas, guru nanti ngabsen kamu, surat i...