Yeap, sekarang hari rabu, dimana diawal bulan kelas Celia ada kunjungan ke rumah teman kelas, entah buat bermain, yang jelas silaturahmi antara murid dengan orang tua. Sudah pasti Celia naik motor dengan Gladis yang memboncengnya. Semua murid pada menungu di gerbang timur dengan wali kelasnya, bu Ari. Semuanya sudah berkumpul di gerbang timur, namun yang tak terlihat adalah Devon dengan teman sebangkunya sendiri, Leo. Sudah jelas kalau Celia dari tadi mencari-cari entah kemana, dia juga sudah berkali-kali bertanya kepada Gladis, maupun Alia.
Aneh nih anak kemana? bukannya suruh nunggu samping sekolah malah gakeliatan, dukh.
"Dis, Devon mana ya? Gakeliatan. Tadi kan dia lewat depan kita, tapi sekarang kemana?" matanya masih mencari-cari, hingga ia melepas helmnya yang susah untuk dibuka.
"Gatau, paling ngambil apa gitu sama Leo," Celia masih tidak puas dengan jawaban yang diberikan Gladis, hingga dia bertanya ke semua yang berada disitu.
"Heh, itu Devon sama Leo kemana??" ditanggapi dengan teman yang lainnya, entah itu siapa, Celia tidak melihatnya,
"Itu tadi Leo sama Devon pergi isi bensin dulu, abis itu baru kesini lagi," kemudian bu Ari bertanya lagi.
"Oh yaudah kalo gitu tinggal siapa aja yang belum? Danny kemana? Oh itu dia Devon juga nyusul di belakangnya, yaudah kalo gitu ayo siap berangkat"
Belum 10 detik bu Ari ngomong, udah nongol tuh anak, giliran gue yang nyari, setengah jam baru nongol.
Kemudian mereka pergi bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
RĂBDARE [Slow Update]
JugendliteraturGimana rasanya ditinggal selama 6 tahun tanpa kabar? [SEBAGIAN CERITA ADA YANG DIPRIVATE] "Kalo jalan tali sepatu ga ke iket, bisa jatoh kamu, nanti kalo jatoh siapa yang nolong?" -Devon "Bisa jalan kan? Yuk kekelas, guru nanti ngabsen kamu, surat i...