Chapter 9

14K 676 6
                                    


Sesaat setelahnya, Sam, Davon dan Brigita datang menghampiri meja mereka. Mereka bertujuh mengobrol kesana kemari sambil menikmati hidangan mereka. Tanpa mereka sadari 2 orang laki-laki sedang memandangi mereka dari kejauhan. 2 orang yang berniat licik dan tidak menyukai pertemanan yang terjalin diantara mereka bertujuh.

--//--

"Lakukan tugasmu mendekati Queen dan buat Pandu berantakan." Ucap seseorang yang sidah memendam dendam pada Pandu dan Queenie. "Gue juga ga suka liat Pandu bahagia. Gue mulai besok pagi, apalagi kelas ujian gue dekat dengan Queen." ucap lelaki yang lain, lalu mereka berdua pergi meninggalkan lokasi tersebut.

--//--

Queenie PoV

Dua minggu setelahnya, aku sudah melewati UKK (ujian kenaikan kelas) dengan sukses. Selama seminggu terakhir ini, disekolah hanya ada kegiatan meeting class. Aku sedang asik mengobrol dengan Gita, saat Lando masuk kekelasku dan ikut menimbrung.

"Pada Ngomongin apa?" Lando berdiri didepan mejaku dan meja Gita. Gita tersenyum bahagia, aku baru tau beberapa hari yang lalu bahwa Gita suka eh salah cinta sama Lando. "Nothing. Ngapain lo Lan?" Aku masih duduk mengamati Lando, entah perasaanku saja atau bagaimana, Lando seminggu terakhir ini mendekatiku terang-terangan dan sudah 2 kali, Gita marah padaku hanya karena Lando. "Ntar ada acara nggak? Anak-anak kelas gue ngadain party gitu, gue berencana ajak lo kesana." Lando menatapku tepat dikedua mataku, aku juga menatapnya dan aku yakin ada yang tidak beres. "Lo lupa gue punya pacar? Lo lupa pacar gue sekelas sama lo?" Aku menjawabnya dengan penekanan pada setiap katanya. Aku berdiri, memandangi Gita, Gita terlihat pilu. "Gita tuh, ajak sana ke party. Gue duluan, Pandu udah nungguin gue diparkiran." Aku menepuk bahu kanan Lando sedikit keras dan pergi keluar kelas menuju parkiran. Aku bohong jika Pandu sudah menungguku, aku dari tadi pagi belum bertemu Pandu sama sekali. Aku mengambil ponsel dari saku kanan ku dan membuka aplikasi line.

To: Pandu Bossy :*
Where are you darl! Aku diparkiran, Lando nyamperin kekelas, basa-basi.

Tidak Butuh waktu lama, balasan chat dari Pandu masuk kedalam ponselku.

From: Pandu Bossy :*
Homey dear. Aku otw, tunggu di cafe depan sekolah aja. See ya :*

Aku tidak membalasnya, aku berjalan kearah gerbang sekolahan dan menyebrang , menunggu di Cafe yang dimaksut Pandu.

--//--

Di kafe, aku mengisyaratkan pelayan untuk mendekat kearahku. "Ada yang bisa dibantu, mau pesan apa kak?" Ucap waiters yang baru saja mendekat kearahku. "1 iced caramel latte & 1 spaggethi" aku belum mengisi perutku dari pagi dan ini sudah jam makan siang. Pelayan tersebut pergi setelah mencatat pesananku.

Aku sibuk memainkan ponselku. 20 menit berlalu, minumanku sudah datang, tapi Pandu tak kunjung datang.
"Kek ayam keselek karet lo, Queen. Nungguin siapa hayo!" seseorang bersuara berat menepuk pundakku keras, aku merasakan panas dibahuku. "Elah ngagetin banget. Jauh-jauh sono, kerjaan gangguin orang mulu perasaan." Aku memutar bola mataku malas. "Lo ngomongin perasaan sama gue, Queen" dia beranjak duduk disalah satu kursi meja yang ku pesan. Aku bingung dengan kelakuan absurd-nya. Dia terus menerus memandangiku, fix aku jengah melihatnya. "Ngapain lo liat-liat. Gue heran sama lo Lan, lo itu kan orangnya diem, kenapa akhir-akhir ini jadi super nyebelin gangguin gue mulu" aku tipe orang yang tidak suka berbelit-belit. "To the point amat. Nggak, gue nggak diem-diem amat, gue gangguin lo? Karna gue naksir lo." Ucapnya dan aku diam seribu bahasa.

"Ekhm" seseorang berdiri tidak jauh dari tempatku duduk. Pandu memecah keheningan diantara kami. Tatapannya tajam kearahku, aku menciut tapi aku tidak merasa berbuat sesuatu yang salah, jadi aku menatap matanya dalam. Ada rasa kecemburuan yang sangat kentara disana. "Yang makan minum udah?" Pandu berdiri tepat disebalahku, menunduk memandangiku. "Sudah. Absen lagi hon?" Aku sengaja bertingkah manis pada Pandu didepan Lando, aku hanya ingin melihat reaksinya. Pandu memandangiku seperti orang kaget, minta penjelasan. "I'm sorry dear. Aku telat bangun haha. Ikut aku sekarang, ada sesuatu yang mau aku perlihatkan padamu." Aku berdiri menerima uluran tangan Pandu. "Kita duluan ya Lan." Aku pamit pada Lando. Lando memasang wajah garangnya sedetik kemudian Pandu menarikku paksa keluar cafe dan masuk kemobilnya.

"Sial! Kenapa mereka malah tambah mesra. Makin susah kan rencana gue." Umpat Lando yang masih duduk manis di dalam cafe. "Tenang bro, gue udah nyiapin kejutan buat mereka berdua." Ucap seseorang yang kini duduk manis bersama Lando didalam cafe.

❤️💛💚
Hai wkwk thor balik

Vote & Comment ya

Pengen malakin kalian minta vote gitu, tapi palingan gagal lagi ☹️

VOLUM II: HyggeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang