SEBELUM LEBIH JAUH.
Cerita ini belum mengalami perubahan apapun dari awal pertama kali di tulis secara asal di sini (2016-2017)Banyak bahasa inggris belepotan SANGAT 🙃 dan sudah ada keinginan revisi namun belum terealisasi 🥺🤭
Mohon kebijakannya dalam berkomentar (:
‼️ REPUBLISH 30 NOV 2021 TANPA EDIT APAPUN 🙏🏻☺️
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰️〰️〰️〰️Queenie POV
"Lo! Iya elo, lo mau nggak jadi pacar gue?" Ucap seorang laki-laki menunjuk kearahku.
Aku mengembalikkan badan, mencari siapakah perempuan sial yang di tembak laki-laki pagi ini. Laki-laki itu berjalan kearahku, entah mengapa jantungku berpacu 5 kali lebih cepat dari biasanya.
"Lo cari siapa?" Ucapnya sengit. Laki-laki itu kini hanya berjarak kurang dari 1 meter di depanku.
"Lo mau nggak jadi pacar gue?" Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Aku yakin mulutku mengangnga sekarang, speechless.
"Do you asking to me?" Ucapku memasang wajah innoncent.
"Cih... Jangan sok jual mahal! Jadi mau atau tidak?" Tanyanya lagi setengah membentak membuatku terhenyak.
"Jangan harap gue mau jadi salah satu dari beberapa wanita bodoh yang lo pacari bergilir setiap minggunya." Ucapku sombong, lalu berjalan melewatinya menuju kelas.
Namaku Queenie Abigail Anthony, mereka biasa memanggilku Queen. Aku kelas XI IPA 3, percayalah aku tidak pintar, mungkin aku hanya beruntung masuk kelas IPA. Tapi aku bersyukur nilaiku selalu diatas rata-rata.
Bunda dan Daddy sekarang masih tinggal di London, sedangkan aku disini ikut Onty Rora dan Om Vano, setidaknya lebih dari 16 bulan disini membuatku tahu sedikit banyak tentang bahasa gaul orang Indonesia seusiaku. Apalagi di London, Bunda selalu mengajariku bahasa Indonesia.
"Queenie, ada urusan apa lo sama Pandu?" Brigita mendekatiku yang sedang menaruh tas. "Gue liat lo sama Pandu berdiri didepan kelas Pandu, kalian cukup akrab ya? Gue kira lo nggak tahu siapa Pandu." Brigita duduk di kursi kosong sampingku duduk sekarang.
Iya benar, laki-laki yang beberapa menit lalu memintaku menjadi pacarnya adalah Pandu. Pandu Satyanagara. Si playboy.
"Gue tau Pandu, tapi gue nggak kenal sama dia. Hey! Can you stop to favorite him? He's like an ashhole" Aku sudah benar-benar em menahan amarahku, Pandu pikir pacaran itu hanya buat main-main saja apa?
Pacaran memang tidak perlu dianggap seserius itu, tapi jika kita masih berada di bangku sekolah, bisakah kita memandang pacaran hanya sebagai motivasi belajar kita ? Sepertinya susah, tapi aku yakin aku bisa. Terbukti, sampai sekarang diumurku yang menginjak 16 tahun, aku baru mempunyai 1 mantan pacar, saat aku kelas IX dulu.
"Memangnya kenapa Queen ?" Brigita memandangku tajam. Aku heran dengannya, Pandu itu leader bad boy di sekolah ini. Ya aku tau, kami baru kelas XI tapi entah mengapa dia bisa menjadi leader bad boy di SMA berkelas seperti ini.
"Hey! Cowok yang lo kagumi itu, nggak sehebat yang lo bayangkan. Look around you, ada Lando yang jelas-jelas jauh lebih baik dari pada Pandu. Please lah.. I know you not stupid." Aku dongkol setengah mati dengan Pandu, demi apa, aku tidak ingin dekat-dekat dengannya.
❤️💛💚
To Be ContinueJangan lupa VOTEMENnya
BINTANG DAN KOMEN DITUNGGU
peluk cium lah :*
KAMU SEDANG MEMBACA
VOLUM II: Hygge
RomanceSequel FUTURE HUSBAND CERITA TELAH SELESAI BELUM ADA REVISI SAMA SEKALI SEMENJAK 2017.