Chapter 28

10.1K 476 0
                                    

Author pov

3 minggu setelah acara pertunangan dan artinya semester ganjil tahun ajaran baru sudah dimulai.

Deva dan Sydney sudah kembali ke London dua minggu yang lalu, Vano dan Aurora bolak-balik Indonesia - Thailand - Korea selama tiga minggu belakangan ini. Kyla mengisi tiga minggu terakhir liburannya dengan fashion show sampai ke Australia. Setelahnya, Kyla memutuskan vakum selama kurang lebih satu tahun untuk fokus kesekolahnya terlebih dahulu.

Sementara Queen dan Pandu, sibuk dengan urusan masing-masing. Queen sibuk mengunjungi Abigail Company yang saat ini dipimpin oleh orang kepercayaan Daddynya sendiri, Audrey Maheswari. Sementara Pandu sibuk belajar tentang seluk beluk perusahaan dari orang kepercayaan Pranda.

Selama tiga minggu penuh ini, Queen belajar bagaimana caranya memimpin perusahaan dengan benar. Seperti siang ini, dihari pertama masuk sekolah. sepulang sekolah Queen langsung menuju Abigail Company untuk meneruskan belajarnya mengenai perusahaan.

Audrey belum menikah diusianya yang menginjak dua puluh tiga tahun. Alasan klise yang selalu Audrey lontarkan setiap kali siapapun bertanya kapan menikah. "Tante Ri, aku udah tunangan loh. Tante kapan nyusulin aku?" Goda Queen yang membuat Audrey menatap tajam anak semata wayang bossnya tersebut "Shut up Queen. Jangan berisik!" Audrey memperingatkan Queen. Queen masih cekikikan menanggapi peringatan Audrey, setelah itu keduanya kembali asik menekuni apa yang sedang mereka kerjakan tadi.

Tok Tok

Seorang sekertaris masuk memberitahukan bahwa ada tamu laki-laki menunggu didepan. Setelahnya, terdengar suara derap langkah kaki yang memasuki ruangan tersebut. Queen mendongakkan kepalanya, sementara Audrey menatap dengan wajah lelaki tersebut dengan super duper serius.

"Can we talking face to face, Miss Drey?" Suara berat lelaki tersebut terdengar mendominasi. Queen yang merasa menjadi pengganggu akhirnya menyela dan berpamitan untuk pulang . "Tante Ri, Aku pulang dulu ya. Mulai besok aku tidak bisa kesini lagi dan sepertinya weekend nanti, aku akan mengajak baby Cio pergi bersama ku dan Pandu. I'll see you soon aunty Ri"   Audrey hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman tipis. Queen menghembuskan nafas panjangnya lalu berjalan keluar ruangan.

"Sudah mau pulang Nona Queen?" Sapa Vina ramah, sekertaris Audrey. "Yaps mbak Vina. By the way, lelaki didalam siapa ? Pacar tante Ri ya? Ganteng banget" tanpa sadar Queen sudah memuji laki-laki yang baru saja mendominasi ruangan CEO Abigail Company. "Sudah beberapa kali tuan itu kesini, tapi saya tidak tau nona Queen" jawabnya ramah dan tetap sopan "oh begitu. Yasudah aku pulang dulu. Selamat sore mbak Vina."

--//--

Author Pov

Hari kedua tahun ajaran baru. Queen dan Gita tidak lagi sekelas. Queen dan Lando masuk kekelas yang sama XII-IPA 2 bersama Davon juga Sam. Sementara Pandu, Xean dan Gita masuk ke kelas XII-IPA 1. Ben turun ke kelas XII-IPA 3, Kyla masih di kelas XII-IPS 1.

Queen berangkat kesekolah dijemput Pandu menggunakan motor kesayangan Pandu. Saat memasuki parkiran sekolah, terlihat mobil accord hitam Xean sudah mejeng diujung parkiran. Disamping mobil tersebut ada Xean dan Kyla yang sudah menunggu Queen dan Pandu. Queen beserta tunangan dan kedua sahabatnya tersebut berjalan kearah koridor panjang sekolahnya. Sepanjang perjalanan banyak adik kelas yang memandang terpesona pada sosok Pandu dan Xean, sementara Queen dan Kyla terlihat risih. "Kita masuk dulu ya, jangan kangen loh" seringaian garing Xean membuat Queen dan Kyla menaikkan alis mereka. Sementara Pandu menjitak kepala Xean dan berlalu masuk kedalam kelas barunya.

Kedua gadis tersebut melenggang tanpa memperhatikan tatapan iri dari teman seangkatan maupun adik kelas yang baru saja berpapasan dengan mereka. Queen dan Kyla berpisah saat sudah melewati kelas Queen. Sementara kelas Kyla ada dilantai dua.

Queen mendaratkan pantatnya kekursi yang sejak hari kemarin ditempatinya. Ia melipat kedua tangannya diatas meja dan membenamkan wajahnya diatas tangannya. "Pagi Queen! Lesu amat" suara lantang Lando memaksa Queen mendongakkan wajahnya. "Pagi Lan. Bacot amat dah." Sepanjang 4 minggu liburan tanpa Lando dihidup Queen, Queen merasa senang. Tapi semenjak kemarin, Lando kembali merecoki Queen apalagi sekarang mereka sekelas. Lando berjalan kearah tempat duduknya, 2 bangku dibelakang Queen. Pikiran Queen melayang keperistiwa saat Kyla membuka kado ulang tahun untuknya dari Lando. Isinya sepasang hoodie couple berwarna biru muda bertuliskan Queen dan King. Gila bukan isi kado Lando.

--//--

Queen PoV

Bel istirahat pertama berbunyi, bersamaan dengan perut keronconganku berbunyi. Aku bangkit dari kursiku, seketika itu pula Sam dan Davon menghampiriku. "Caps Queen, kantin keburu penuh" ucapan Davon membuatku terkekeh, dia bak anak SD yang selalu berebut bangku dikantin atau berebut minta dilayani duluan oleh ibu kantin. Sam menoyor kepala Davon yang sedetik kemudian mendapat tatapan tajam nan sengit dari Davon. Aku kembali terbahak. Aku mengapit tangan kiri Davon dan tangan kanan Sam, membawa kedua makhluk ajaib tersebut keluar dari dalam kelas.

Sepanjang perjalanan dari kelas kekantin, banyak teman seangkatan ataupun adik kelas yang menatapku iri. Tau sendirilah bagaimana tatapan iri kesesama perempuan mengenai hal sensitif menyangkut laki-laki. Sam dan Davon paham akan hal itu, tapi mereka malah mempererat apitan tanganku pada mereka.

Sesampainya dikantin, Davon membawaku kearah meja yang biasanya kita duduki. Disana sudah ada Pandu serta Xean dengan cemilan ditangan Xean, serta coke didepan Pandu dan Xean. "Hai Bee, lancar kan mapelnya" aku memilih duduk disebelah Pandu dan mencomot cemilan Xean yang kini duduk didepanku diapit oleh Davon dan Sam. "Lu cewek cantik main comot makanan orang, beli sendiri sono!" mulut Xean biasa pedas tapi selalu terkesan ada unsur baiknya. "Makasih loh pujiannya" kataku sambil tertawa "pantesan Kyla betah sama lo, orang tiap detik dipuji begitu" sesaat kemudian kantin menjadi ramai karena suara tertawa kami mendominasi.

"Lo berdua, ngapain tadi pegang-pegang tangan tunangan gue!"
perkataan Pandu yang tajam tiba-tiba membuat tawa kami berhenti seketika. "Lo cemburu nyet? Hahaha" sahut Sam dan seketika itu pula tawa Xean, Sam juga Davon pecah. Pandu terlihat mengepalkan tangannya. Menatap tajam kearah ketiga orang temannya tersebut. "Sam dan Davon hanya berusaha membuat cemburu adik kelas Bee." Jelasku dan pipi Pandu seketika memerah. Aku tidak bisa menyembunyikan tawaku dan aku tertawa keras bersama ketiga makhluk ajaib didepan kami. "You know what Bee? I'm happy knowing you feeling jealouse" ucapku ditengah tawa.

Beberapa menit berlalu, soto dan es jeruk pesananku datang, tanpa pikir panjang aku langsung menyantapnya. Tidak ada kata jaim saat aku bertemu dengan makanan, meskipun aku sedang berada didepan tunanganku sendiri. "Cantik-cantik makannya bisa begitu juga ya" suara Sam membuatku menghentikan aktifitasku "makasih loh Sam. Makin sukak deh." Setelahnya aku kembali menyantap sotoku. Kurasakan Pandu mengeleng-gelengkan kepalanya disebelahku "Aku heran, kapan kamu jaim didepan aku Bee" katanya sambil mengelus kepalaku.

Beberapa menit berlalu, hanya terdengar tawa dan akhirnya Sotoku sudah habis, aku kekenyangan. "Eh wait. Udah hampir mau jam masuk, ada yang tau Kyla atau pun Gita kemana?"

❤️💛💚
dari yang cuma 800 kata
Revisi jadi 1100+ kata lo
Jangan lupa VOTEMEN

VOLUM II: HyggeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang