[REVISED] Chapter 01 - #We're Grow Up

2K 131 9
                                    

[REVISED] Chapter 01 - #We're Grow Up

• • •

"Hey Tiff! The guy who always following you, is coming!"

"Who is it?" tanya Tiffany sembari meletakkan gelas birnya di atas meja.

"There!"

Lantas Tiffany pun menoleh ke sampingnya. Detik berikutnya Tiffany menghela nafas dengan kasar. Seorang pria dengan mantel hitam, sedang berjalan ke arahnya yang sedang asik terduduk di meja bar.

"Tto? Jeongmal nappeun saram! (Apa lagi? Benar-benar orang yang menyebalkan!)" batin Tiffany.

"Wae? (Kenapa?) Apa yang membuat mu datang ke sini?" gerutu Tiffany pada pria yang kini sudah duduk di sebelahnya.

"Memang kenapa? Setau ku, ini bukan salah satu klub milik Kakek mu. Aku bebas ingin datang kapan saja!" celetuk pria itu menurunkan nada protes.

"Ck! Berhentilah mengganggu ku!"

"Wae? Seseorang membuat mu kesal? Tunjukkan pada ku, yang mana orang yang telah membuat kekasih ku kesal?" kata pria itu lagi sembari mengedarkan pandangannya ke semua sudut.

"Cih! Nae yeojachingu? (Kekasih ku?) Berbicara sana dengan patung angsa di kondominium milik Ayah mu yang mengganggu pemandangan itu."

"HEI! GIJIBAE! (HEI! WANITA INI!)"

"Mwo? Kau kira Ayah mu akan datang ke sini dan menarik telinga ku karena mengatakan hal itu? Sungguh! Aku tidak perduli! Pergi sana. Kau hanya pengganggu di kehidupan ku, Oh Sehun!"

Pria yang bernama Oh Sehun itu menarik nafas dalam-dalam. Detik selanjutnya ia berdiri dari kursi tempat yang ia duduki. Lengan kanannya menjamah lengan Tiffany yang terletak tak berdaya di atas meja.

"Hei! Appo! (Sakit tau)"

Merasa tak terpenuhi keinginannya, Sehun menarik lengan Tiffany lebih kencang dan alhasil membuat Tiffany berdiri dari kursi bar dan jatuh ke pelukan Sehun. Mata keduanya bertemu. Sehun menatap lekat-lekat mata Tiffany yang hampir tak ada jarak dengan kedua matanya. Membuat Tiffany semakin gugup. Membuat pikirannya jauh melayang, memikirkan adegan mengerikan apa yang akan selanjutnya terjadi.

Sehun mulai perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Tiffany. Semakin tak ada jarak di antara keduanya. Detik berikutnya, bibir Tiffany dan Sehun sudah bersentuhan. Tangan kiri Sehun yang bertugas memegang pinggang Tiffany yang ramping kembali menguatkan pelukannya dengan Tiffany hanya dengan sekali sentakan. Sehun melumat bibir merah muda Tiffany dengan semaunya, tanpa memikirkan si pemilik bibir.

"Hei! Neo juggo sip-eo? (Kau ingin mati yah?)"

"Eo. Asalkan kau mau bercinta dengan ku malam ini."

"HEI! OH SEHUN!"

"Wae? Lagi pula ini Amerika. Semua orang, terutama laki-laki dan perempuan... bebas melakukan hubungan seks. Termasuk remaja sekali pun."

"Geunyang ga! (Pergi sana!)"

Tiffany mendorong tubuh Sehun yang masih menempel padanya. Tiffany lalu berhambur pergi tanpa menghiraukan Sehun yang ada di belakangnya.

Pada akhirnya, wanita itu sampai di depan pintu toilet. Dirinya menahan amarah. Dengan sengaja, ia menoleh ke arah belakang. Ia bersumpah akan mengutuk Sehun. Pria yang dulu pernah ia kencani.

Tiffany kemudian meletakkan clutch hitam yang sedang digenggamnya di atas meja wastafel. Ia melihat pantulan dirinya di cermin yang ada di depannya. Ia kemudian menutup mata sesaat dan kemudian membukanya kembali. Ia mulai menekan keran air dan beberapa saat, air telah keluar dari salurannya. Ia membasuh lengannya yang tidak kotor, hanya bermaksud untuk menjernihkan pikirannya yang saat ini sedang kacau akibat si pria brengsek yang tiba-tiba muncul dan selalu mengganggunya belakangan ini.

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang