[REVISED] Chapter 07 - #Same Question

658 79 13
                                    

[REVISED] Chapter 07 - #Same Question

• • •

Sebuah salon di pinggiran kota Seoul dengan bangunan klasik tampak sepi. Hanya beberapa orang yang datang berkunjung. Tiffany sedang dengan asyiknya memperhatikan ponsel di genggamannya. Ia memainkan sebelah jari-jemarinya, turun dan ke bawah.

"Sonnim, apa menurut anda, sudah terlihat bagus?" Tanya seorang hairstylist yang bekerja di salon itu.

"Hm... mungkin aku ingin menambahkan potongan poni. Apa menurut mu terlihat cocok, jika aku memotongnya seperti itu?" Tanya Tiffany pada hairstylist itu dan hanya dibalas senyuman oleh sang hairstylist.

"Tentu saja. Apa anda benar-benar ingin memotong sebagian dari rambut anda, untuk dijadikan poni depan?"

"Ne." Balas Tiffany singkat lalu kembali pada aktivitasnya.

Sang hairstylist izin permisi pada Tiffany sesaat untuk mengambil beberapa kepentingan. Ia lantas hanya duduk seorang diri, dengan ponsel yang sibuk ia mainkan. Tapi, tiba-tiba, seseorang sudah duduk di kursi kosong di sebelah Tiffany.

"Kau sudah makan?" Tanya pria itu.

"Belum." Jawab Tiffany singkat.

Tiffany lalu mengambil bungkusan yang tergeletak di meja kaca tampat ia duduk dan memberikannya pada pria itu.

"Apa ini?"

"Makan saja. Tadi aku mampir ke Subway Cafe."

Pria itu membuka isi dari bungkusan itu. Ia lalu mengeluarkan isinya dan tak ragu-ragu untuk segera memakannya.

"Tak ku sangka, kau masih sangat mengingat betul, roti isi kesukaan ku." Ujar pria itu.

"Jangan mengatakan hal-hal yang bisa membuat ku merinding, Oh Sehun!" Balas Tiffany tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel yang sedang ia genggam.

Sehun sadar, Tiffany sedang tak benar-benar memperhatikannya sekarang. Yang Sehun butuhkan, Tiffany mengobrol banyak dengannya. Bukannya terus sibuk dengan ponselnya. Lantas, Sehun tak berpikir panjang dan langsung merebut ponsel Tiffany dari tangan Tiffany begitu saja, tanpa meminta izin.

"Hei!"

"Kau harus memperhatikan ku mulai sekarang!"

"Gila!" Ujar Tiffany singkat dan kemudian mengalihkan pandangannya dari Sehun. Hal yang bisa Tiffany lakukan tanpa ponselnya hanyalah memperhatikan bayangannya di cermin yang ada di depannya.

Hairstylist yang bertugas untuk melayani Tiffany kembali. Kini ia sudah bersiap-siap dengan gunting rambut yang ada di tangannya, dan mulai mengerjakan tugasnya yang sempat tertunda.

Karena tak ingin merasa terganggu, akhirnya Sehun lebih memilih mengalah untuk diam. Sehun berpikir, ada saatnya bagi wanita untuk menikmati waktu luangnya. Dan Tiffany, memilih cara ini, dan Sehun sangat tahu hal itu.

Kini Sehun yang bergantian fokus pada layar ponsel di genggamannya. Bukan ponsel miliknya, melainkan milik Tiffany. Ia masuk ke akun sosial media yang menjual tas-tas dengan merk terkenal. Bukan Sehun yang membukanya, tapi Tiffany sendiri, sesaat sebelum Sehun mengambil alih ponselnya barusan.

"Kau sudah memilih tas yang kau suka, dari foto-foto ini?" Tanya Sehun pada Tiffany yang masih menutup kedua matanya agar merasa nyaman ketika helaian rambutnya mulai berjatuhan di sekitar wajahnya.

Sang hairstylist itu hanya tersenyum, ketika Sehun menanyakan hal demikian. "Untuk apa kau bertanya?"

"Sonnim... anda tidak tahu? Tentu saja, pria yang merupakan pacar mu ini ingin membelikan satu untuk mu."

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang