[REVISED] Chapter 10 - #Act for Helping

425 64 10
                                    

[REVISED] Chapter 10 - #Act for Helping

• • •

I'll keep trying, to forget you.
To not blame you!
And still trying to... cover up the past.
That was happened...
But you always admire me, and never stop to love me.
Made me thinking, that your love will never changed.
And made me sure, this is that I call as a symphony of love...

Wanita yang baru saja keluar dari kamarnya itu langsung berjalan ke arah kamar seseorang yang ada di sebelah kamarnya. Tiffany sudah berdiri dengan lengan yang bersandar pada daun pintu. Pintu kamar Jeno terbuka, dan kakak angkatnya itu kini sedang memperhatikan betul apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh Jeno dengan gitar yang ada di pangkuannya.

Setelah sibuk menulis sesuatu di sebuah kertas kosong yang Tiffany tak ketahui apa isi dari kertas itu, akhirnya Jeno kembali memetik gitarnya. Jeno menyanyikan sebuah lagu. Namun Tiffany tak bisa memastikan lagu apa yang Jeno nyanyikan.

"Sedang apa?"

Jeno terkejut dengan suara Tiffany dan terkejut juga akan kehadiran Tiffany yang sedari tadi sudah berdiri di depan kamarnya.

"Kakak? Apa kakak terganggu mendengar kegaduhan ku? Ah, mian-hae! Aku lupa menutup pintu kamar ku."

Tiffany melangkahkan kakinya, mendekat pada Jeno yang masih terduduk di kursinya. Perlahan Jeno meletakkan gitar yang sedari tadi ia genggam ke atas meja belajar di depannya. "Aku sedang membuat sebuah... lagu." Ujar Jeno lalu tersenyum.

"Lagu? Pantas saja, ini terdengar asing bagi ku akan lirik-liriknya."

Jeno tersenyum, lalu mengambil kertas di atas mejanya yang berisi sebuah penggalan-penggalan kalimat.

"Tentang apa? Apa sudah jadi?"

"Aku hanya baru menulis bagian reff-nya saja. Ini tentang seseorang yang tak bisa melupakan cintanya di masa lalu. Seorang gadis yang mencoba melupakan pria yang dulu pernah ia cintai, mencoba untuk tidak menyalahkan siapapun tentang apa yang sudah terjadi, dan perlahan mencoba melupakannya. Tapi pria itu selalu mengejarnya. Berusaha membuat gadisnya kembali jatuh cinta padanya kembali. Pria itu tidak pernah berhenti mencintainya. Membuat gadis itu akhirnya berpikir, bahwa pria itu adalah pria yang tepat baginya untuk membangun sebuah simfoni cinta bersama."

"DASAR PUITIS!" Sahut Tiffany.

"Kakak! Tapi bagaimana dengan konsep ide cerita dari lagu ku? Bagus, 'kan? Bagus, 'kan?"

"Hei! Tidak semua wanita, seperti yang kau ceritakan dalam lagu mu itu. Pria itu benar-benar keterlaluan. Mereka bisa melakukan segala cara untuk membuat seseorang yang telah melupakannya kembali jatuh cinta padanya lagi. Dan jika boleh kuakui, gadis itu bodoh kalau ia kembali jatuh ke pelukkan pria itu kembali! Bodoh sekali!"

Tiffany menyambar dirinya sendiri dengan petir. Ya! Ia baru saja mengkritik cerita dalam lirik lagu yang dibuat oleh Jeno sendiri. Lagu bodoh yang menggambarkan keadaannya saat ini. Ia sadar, bahwa gadis yang di ceritakan oleh Jeno itu adalah dirinya sendiri. Tiffany sadar, bahwa ia sedang menyindir dirinya sendiri. Ia tak bisa menyangkal, lirik lagu yang Jeno ciptakan, menggambarkan keadaannya saat ini yang terlalu bodoh karena kembali jatuh cinta pada orang yang selama ini berusaha untuk Tiffany lupakan. Sehun.

"Itu diri ku! Cerita tentang diri ku." Batin Tiffany.

"Tapi... tidak semua pria yang kakak bicarakan itu sama saja. Ada alasan mendasar, bagi seorang pria tak bisa melupakan seorang wanita yang ia cintai setelah sadar mereka tengah mengakhiri hubungan mereka. Contohnya satu hal. Seorang pria memiliki seorang wanita yang paaaling ia sayangi. Tapi suatu saat, wanita itu harus meninggalkannya. Begitu banyak kenangan yang tak bisa pria itu lupakan. Hingga akhirnya ia bertemu seorang wanita lain. Wanita yang bisa ia percaya untuk menggantikan posisi wanita yang tengah meninggalkannya dulu. Itulah kenapa pria itu akan tetap mempertahankan hubungannya dengan si gadis yang sekarang sudah bisa menggantikan posisi wanita yang pernah meninggalkannya dulu, apapun yang akan terjadi."

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang