[REVISED] Chapter 23 - #Fail Revenge

394 68 16
                                    

[REVISED] Chapter 23 - #Fail Revenge

• • •

Sehun mengusapkan handuk di kepalanya. Berusaha mengeringkan rambutnya yang basah sehabis menyegarkan diri beberapa saat yang lalu. Pria itu langsung melompat ke tempat tidurnya, dan meraih ponsel yang terletak di samping nakas. Dengan sadar, ia baru saja mengirimkan pesan singkat pada Tiffany. Seharian ini ia sama sekali tak bertemu dengan wanita itu. Padahal baru kemarin malam ia menemui wanita itu dan mengajaknya ke taman, tapi rasanya ia tak bisa menahan rindu.

Sehun jadi nampak memikirkan sesuatu. "Apakah aku akan tahan jika memang nanti harus pindah ke luar kota? Seperti ini saja, membuat ku terus merindukannya." Pikirnya.

ME
Sedang apa?

TIFFANY
Kenapa kau ingin tahu?😏

ME
Jangan buat aku untuk menelepon mu!

TIFFANY
Coba saja!

ME
Kalau ke rumah mu?

TIFFANY
Bawakan aku makanan!

Sehun tak membalas pesan dari Tiffany. Ia lebih memilih untuk menelepon langsung wanita itu saking tak sabarnya. Beberapa saat, sudah terdengar nada sambung dari ujung telefon. Tak butuh lama bagi Sehun untuk mendengar suara Tiffany.

"Maaf! Tapi aku harus merapihkan baju-baju ku! Kkkkk!" Ujar Sehun membuka percakapan.

"Seharusnya memang aku tak perlu mempercayai mu, Oh Sehun!"

"Jangan marah pada ku lagi, eo?!" Pinta Sehun. "Apa kau sendiri sedang merapihkan pakaian mu untuk perjalanan liburan kita besok?" Tanya Sehun.

"Ng." Balas Tiffany singkat.

"Apa aku menggangu?"

"Tidak. Tidak sama sekali." Jawab Tiffany tak ragu-ragu.

Hening.

Tak ada obrolan apapun di antara mereka. Keduanya seperti masuk ke sebuah ruang hampa yang hanya ada mereka berdua di dalamnya. Seperti orang yang berbicara melalui hati.

"Tutuplah, teleponnya! Lanjutkan merapihkan pakaian mu. Aku juga akan melakukan hal yang sama." Ujar Sehun.

"Eo! Ku tutup, yah?"

"Ng. Setelah itu, tidurlah yang nyenyak malam ini!"

Tiffany tak mengatakan apapun lagi. Wanita itu langsung memutuskan sambungan telepon begitu saja.

"Baiklah! Ayo persiapkan semuanya!" Kata Sehun, dengan penuh semangat.

Pria itu mengambil koper besar dari dalam lemarinya. Mengambil pakaian, mulai dari baju dan celana. Segala perlengkapan mandi, cream, tak lupa ia masukkan ke dalam koper besar itu.

"Eo? Seingat ku, aku membawa sweater lengan panjang ku! Apa jangan-jangan tertinggal di Amerika?" Tanya Sehun pada dirinya sendiri. "Ah. Bagaimana ini? Aku tak mempunyai sweater lain!" Ujar Sehun frustasi, memegang belakang kepalanya.

"Il Woo!" Ucapnya pelan. Sehun lalu berjalan keluar kamar. Mencari sosok Il Woo, di sebelah kamarnya.

Pria itu lalu mengetuk pintu kamar Il Woo. Sekali, dua kali, tak ada jawaban dari dalam. "Hei! Kau di dalam?" Tanya Sehun masih berdiri di depan pintu kamar Il Woo.

Masih tak ada jawaban. Sehun mengetuk sekali lagi untuk memastikan bahwa Il Woo memang benar-benar tidak ada di kamarnya saat ini. Sehun kemudian mengedarkan pandangannya ke segala sudut rumahnya. Mencari Il Woo dari kamarnya hingga kamar mandi. Namun hasilnya tetap nihil. Ia tak menemukan siapapun di rumah itu, selain bibi pembantu rumah tangga yang sedang merapihkan piring-piring bersih di ruang makan.

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang