[REVISED] Chapter 17 - #About Parting

341 63 9
                                    

[REVISED] Chapter 17 - #About Parting

• • •

Tiffany secara resmi membatalkan janji makan malamnya dengan sepupu keluarga Presiden. Kakek Hwang bahkan sudah mengijinkan Tiffany, setelah Tiffany memohon dan beralasan tidak bisa datang karena sedang tidak enak badan sekarang ini. Yang sekarang dilakukan wanita itu hanyalah berdiam diri di rumah. Semenjak pulang dari DS Group. Tiffany langsung pulang menuju rumahnya. Sesampainya di rumah, ia berjalan menaiki tangga dengan lemas. Serasa energi di dalam tubuhnya semakin menipis dan tak kuat untuk berdiri lagi. Ingin rasanya segera menghempaskan diri di atas ranjang.

Tiba-tiba, terbesit di pikirannya, "Mungkin mandi adalah alternatif terbaik yang bisa membuat pikiran ku ikut membaik." Batinnya.

Tangan kanannya lalu meraih jubah mandi yang tersampir di kursi samping kamar mandinya. Dan bukannya semakin membaik, perasaan Tiffany malah semakin kacau. Hatinya semakin berkecamuk. Ia berendam di atas bathub dengan pakaian yang masih melekat pada dirinya dan tak melakukan apapun kecuali menatap ke arah depan dengan tatapan kosong.

Waktu terus berjalan. Sudah satu jam lebih lamanya, Tiffany masih tidak beranjak dari dalam bathub. Hingga akhirnya, udara semakin menipis. Membuat Tiffany sulit bernafas. Ditambah dengan sesak di dadanya. Sesuatu mengubah diri Tiffany. Tiffany berubah menjadi orang yang lemah karena cinta. Kepribadiannya berubah karena seseorang. Seseorang yang bisa dibilang telah membuat hatinya hancur.

"Aku tak tahan lagi! Sehun-ah!" Ujarnya lalu menitikkan air mata yang sedari tadi sudah menggenang di balik pelupuk mata indahnya. Matanya yang selalu tersenyum, kini berubah. Berubah menjadi mata yang akan selalu bersedih, terlihat murung.

"Apa akhirnya hati ku akan mati rasa? Aku takut, jika aku tak bisa merasakan cinta lagi. Aku takut kehilangan diri mu!" Batinnya.

Tiffany benar-benar terlihat stress sekarang. Ia terus mengeluarkan air matanya. Hingga ia memilih untuk memejamkan matanya untuk sesaat. Mencoba untuk meredam sedih dalam hatinya.

"Noona! Apa kau di dalam? Noona!" Seseorang dari luar berteriak. Jeno sudah berdiri di depan pintu kamar mandi yang ada di dalam ruang kamar wanita itu.

Mata Tiffany berbayang. Tiffany semakin kehilangan kesadaran saat ini. Jeno sedari tadi masih terus mengetuk pintu kamar mandi sembari memanggil kakaknya. Ingin Tiffany berteriak meminta tolong agar Jeno bisa membantunya sekarang. Tapi bahkan, untuk melihat dengan jelas saja, Tiffany tidak bisa.

"Noona! Apa kau di dalam? Jika ya, jawab aku!!!"

Jeno terlihat semakin panik. Dari luar, ia mendengar suara keran air yang menyala. Tetapi tak ada yang menyahutnya kembali. Ia semakin khawatir, karena keadaan pintu kamar mandi yang terkunci saat ini.

"Noona? Kau bisa dengar aku? Kakak! Keluarlah!"

Merasa terganggu dengan kegaduhan yang dilakukan Jeno, Joo Hyun yang dari lantai bawah segera ikut naik ke atas kamar Tiffany. Bahkan kakek Hwang sekalipun.

"Museun il-iya?" Tanya Joo Hyun ketika sudah berdiri di samping Jeno yang masih asyik mengetuk-ngetuk pintu.

"Joo Hyun noona, sepertinya terjadi sesuatu pada kakak!"

Kakek Hwang datang dari belakang dan memperhatikan apa yang Jeno sedari tadi lakukan. "Ada apa? Apa terjadi sesuatu dengan kakak mu?"

"Kakek! Bagaimana ini? Suara keran air di dalam menyala, dan kakak tidak menyahut sedari tadi. Dan pintu ini juga terkunci dari dalam."

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang