[REVISED] Epilogue - #Never End

486 67 20
                                    

[REVISED] Epilogue - #Never End

• • •

Tiffany mengerjapkan matanya. Ia terbangun dari mimpi buruknya. Bekas air mata masih berbekas di sudut matanya yang indah. Ia dengan segera bangkit dari posisinya yang sedang berbaring. Namun ada yang berbeda ketika matanya mengelilingi ke arah sekitarnya. Tiffany baru saja sadar, bahwa ia tidak terbangun di kamarnya. Melainkan di ruangan yang tak ia ketahui di mana.

Ia kemudian memperhatikan baju yang ia kenakan. Ia juga menyadari, bahwa ia menggunakan baju yang sama ketika ia memimpikan mimpi buruk yang baru saja dialami olehnya barusan. Tak lama, seseorang kemudian memasuki ruangan. Tiffany mengenali orang itu.

Tiffany semakin linglung sendiri. Ia tak ingat apapun saat ini. "Fany-ah, neo gwaenchana?" Seru Yuri memegangi pundak Tiffany.

Ingatan Tiffany kian kembali. Ia teringat kenapa dirinya bisa sampai di sini. Air mata sudah terkumpul di balik matanya. Ia baru sadar, INI BUKANLAH MIMPI. Ini kenyataan.

"Sehun-ah!" Ujar Tiffany sambil berusaha menyingkirkan selembar selimut yang menyelimutinya.

Wanita itu berusaha untuk turun dari tempat tidurnya. Namun Yuri bersikeras melarang wanita itu untuk turun dari tempat tidurnya.

"Yuri-ya! Aku ingin bertemu Sehun. Di mana dia? Eo?! Beritahu aku kalau dia baik-baik saja! Iya, 'kan?" Seru Tiffany mulai menggila.

Sesaat pintu ruangan kembali terbuka. Menampilkan sosok Il Woo dengan jas yang ia genggam dan tak ia gunakan. Wajahnya terlihat muram. Tiffany semakin panik dengan keadaannya sendiri.

"Il Woo-ya! Di mana Sehun, eo? Beritahu aku!" Desak Tiffany.

Baik Yuri dan Il Woo sama sekali tak menjawab pertanyaan Tiffany. Membuat wanita itu kesal hingga akhirnya memaksa untuk turun. Yuri kemudian mencoba untuk menahan Tiffany agar tidak pergi, namun Il Woo mencegahnya.

Tiffany lari keluar ruangan. Mencari-cari Sehun dengan kaki telanjangnya. Mencari dan terus menyebut nama pria itu. Bak pasien rumah sakit jiwa yang sudah kehilangan akal sehat. Ia tidak sadar dan tidak lagi peduli dengan apa yang dilihat dan dipikirkan orang lain tentang dirinya saat ini.

Hingga akhirnya, matanya menangkap sosok pria di dalam ruang kamar rumah sakit dengan balutan perban di sekujur kepalanya, yang sedang terduduk dan menatap kosong ke arah di depannya. Leher, serta kakinya juga terlihat dibalut oleh gips. Membuat hati Tiffany sakit ketika melihat itu. Ia kemudian berjalan memasuki kamar itu di mana Sehun hanya berdiam diri di ranjangnya.

Hingga akhirnya, Sehun menyadari adanya kehadiran orang lain di ruangan itu. Ia kemudian memperhatikan Tiffany dengan datar. Tak tahu maksud dan tujuan Tiffany yang tiba-tiba memasuki ruangannya.

"Sehun-ah!" Ujar Tiffany lega, ketika melihat Sehun, pria yang meninggalkannya selama dua tahun ini, sekarang ada di depannya.

Tiffany meraih Sehun dengan memeluknya. Ia menangis sejadi-jadinya di bahu laki-laki itu. Namun tak lama, hingga akhirnya Tiffany melepaskan pelukkannya dari pria itu. Membiarkan pria itu agar tidak merasa sakit di sekujur tubuhnya karena dipeluk oleh Tiffany dengan erat.

"Gwaenchana?" Tanya Tiffany menanyakan keadaan Sehun.

Laki-laki itu tak langsung menjawab pertanyaan Tiffany. Ia justru tersenyum sambil mengerutkan keningnya.

"Maaf, tapi anda siapa?" Tanya Sehun pada wanita yang tak ia kenali di depannya.~

~The End~
- - - to be continue - - -

• • •

Sampai ketemu di SEQUEL TWO.
Detailed, after this chapter.⬇️
Swipe for more!❤️

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang