[REVISED] Chapter 05 - #Weird One

710 84 10
                                    

[REVISED] Chapter 05 - #Weird One

• • •

Sehun menapaki jalanan menuju rumahnya. Ia sengaja berjalan kaki dari restoran tempat ia makan dengan Tiffany sampai akhirnya... hanya tinggal beberapa langkah lagi, dirinya akan sampai di rumah. Sehun kembali memperlambat langkahnya. Rasa malasnya ketika memutuskan kembali ke Seoul kembali muncul dari bawah pikirannya. Tentunya ia melakukan ini bukan karena Ayahnya atau pun hal lain yang menyangkut tentang keluarganya. Tapi, demi mendapatkan Tiffany kembali. Ia sadar, bahwa sudah terlalu sulit membiarkan wanita itu pergi darinya.

Tak berapa lama, silau lampu sorot mobil terlihat datang dari arah berlawanan. Membuat Sehun menutup matanya dengan telapak tangannya. Ia juga berusaha mengintip dari balik jari-jarinya untuk melihat siapa itu. Mungkinkah Ayahnya? Atau jangan-jangan si wajah kusam dan menyebalkan itu?

Setelah mobil berhenti, seseorang turun dari mobil yang membawanya. Hanya dia seorang diri yang turun dari mobil. Melihat Sehun yang berdiri di depannya, membuat ia sedikit merasa kaku. Sudah lama sekali Sehun dan orang di depannya itu tak bertemu.

"Kau sudah pulang? Aku baru saja ingin menyusul mu ke Amerika besok. Tiketnya bahkan sudah di tangan ku."

Sehun memandangi orang itu dan tak membalas pertanyaannya. Sehun justru memperhatikan pria di depannya dari ujung kepala hingga ke kaki.

"Jal jinae syeosseoyo, Jung Sehun? (Kau baik-baik saja 'kan, Jung Sehun?)"

Mendengar Il Woo, yang sudah ia ketahui seorang Kakak tirinya itu menyebutnya dengan nama Jung Sehun membuat lelaki itu berdecak dan muncul nada tak senang keluar dari mulutnya.

"Aishhh! Jung Sehun apa nya? Sebaiknya kau jangan pernah mencoba untuk berbicara dengan ku!"

Sehun berbalik dan kembali berjalan ke arah pagar rumah agar bisa segera masuk ke dalam dan merebahkan dirinya di dalam kamar. Tetapi justru, ia berhenti dan kembali menghadap ke arah Il Woo yang sedang mengenakan jas abu-abu itu.

"Oh yah! Juga... jangan panggil aku dengan sebutan nama keluarga seperti itu. Itu membuat ku merasa jijik. Kau tahu?"

Sehun lalu menekan bel rumahnya. Sesaat seseorang berbicara melalui interkom.

"Ini aku, Sehun! Bukalah pintunya."

Tak sampai dua detik, pintu sudah terbuka. Sehun membukanya lebar-lebar dan kemudian langsung menutupnya ketika melihat Il Woo yang ikut berjalan memasuki pagar.

Il Woo menghela nafas. Ia kemudian tersenyum dan mengabaikan sikap Sehun yang sembrono pada dirinya. Ia lalu kembali menekan bel rumah dan beberapa saat pintu kembali terbuka.

"Sikap mu sama sekali tak berubah Sehun-ah," ujar Il Woo sambil menatap ke arah Sehun melangkah yang kini sudah sampai di depan pintu masuk rumahnya.

Lalu ia tersenyum. Hati kecilnya merasa bahagia melihat Adiknya kembali lagi ke rumah setelah sekian lamanya tinggal di negeri yang jauh. Jauh dari keluarga, jauh dari semua orang yang sebenarnya sangat peduli pada laki-laki itu.

Sehun masuk ke dalam rumah besarnya, berjalan melawati ruang tengah, dan sudah ada di sana... sedang duduk sosok sang Ayah, yang sedang bersantai sambil menyeruput secangkir teh lemon hangat di genggamannya.

"Abeoji, aku pulang," sahut Il Woo dari belakang.

Membuat Ayahnya menengok dan melihat ke belakangnya dan terkejut, karena bukan Il Woo yang berdiri di belakangnya, tetapi Sehun. Il Woo sendiri sudah berdiri di samping Sehun.

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang