[REVISED] Chapter 16 - #Like a Time Lapse!

392 66 9
                                    

[Recommend Song: TAEYEON 'Time Lapse' – From MY VOICE, 1st Album]

Author juga kurang tahu, bakalan pas atau enggak. Karena nulis bagian ini, kebetulan lagi play album Taengoo. Dan karena mode shuffle, ternyata yang keluar lagu ini.

Dan setelah mengetahui (walaupun belum 100%), lagu ini yang mungkin bisa dijadikan gambaran perasaan Tiffany, saat ini.

Link for Indonesia lyrics! http://www.mbbyks.com/2017/02/lirik-taeyeon-time-lapse-terjemahan.html

• • •

[REVISED] Chapter 16 - #Like a Time Lapse

• • •

"Hei! Oh Sehun! Berhenti di situ!"

Bentak Tiffany ketika Sehun hendak beranjak dari ruangan kerjanya sendiri. Semenjak di lift, Tiffany tak berhenti untuk meminta jawaban dari pertanyaannya. "Kemana saja kau? Apa ponsel mu rusak? Kenapa kau sama sekali tidak mengabari aku?"

Namun, satupun pertanyaan itu tak dijawab oleh Sehun. Bahkan Sehun sama sekali tak berkata apapun pada Tiffany. Sekatapun tidak! Tidak! Sehun terus diam bahkan saat sekarang, saat dirinya sudah berada pada ruangannya sendiri.

"Wae? Kenapa kau melakukan ini pada ku, eo? Kau lupa, beberapa waktu yang lalu kau memintaku untuk agar tetap berada di sisi mu?" Tiffany mengutuk dirinya sendiri karena tak bisa menahan air mata.

Segala perintah dari dalam hatinya, tak bisa dibantah oleh otaknya yang merupakan pusat kendali dirinya sepenuhnya. Air mata Tiffany terjatuh membanjiri pipinya. Tak ada alasan lain untuk menangisi Sehun yang kini telah berubah total. Tiffany sama sekali tidak mengerti, kenapa? Kenapa semuanya jadi seperti ini?

"Apa kau sadar? Apa kau tahu, kalau seminggu ini aku terus mengabari mu? Ingin tahu bagaimana keadaan mu? Dan apa yang kulihat hari ini?"

Sehun masih enggan untuk menjawab segala pertanyaan yang dituturkan oleh Tiffany. Tiffany bahkan sudah tak sanggup lagi untuk berdiri di tempatnya. Tak ada yang bisa membantunya untuk menopang dirinya, selain tangannya yang kini bertumpu pada meja kerja Sehun. Tak ada yang bisa Tiffany lakukan selain menangis tersedu-sedu. Merasa bahwa ini adalah pengkhianatan, tapi Tiffany berusaha untuk tidak menyebutnya seperti itu.

"Jelaskan pada ku, apa salah ku hingga kau memperlakukan ku seperti ini? Jika kau ingin aku menjauh dari mu, katakan! Maka aku akan menyimpulkan bahwa kau tidak ingin melihat ku lagi!"

"Aku sudah putuskan untuk pergi ke Busan untuk mengurusi anak perusahaan DS Group."

Hati Tiffany semakin terluka. Sebuah pisau serasa menyayat hatinya. Tiffany sudah berpikir. Dan bahkan tak salah jika Tiffany menyimpulkan keinginan Sehun.

"Geurae, Sehun-ah! Aku sudah bisa menyimpulkan kalau kau... tak ingin melihat ku lagi. Aku akan pergi kalau begitu." Ujar Tiffany berusaha untuk tidak jatuh terlalu dalam, pada kesedihannya.

Tiffany berusaha menahan agar air matanya tak kembali mengalir. Berat untuk mengatakan kalimat itu, tapi apa daya Tiffany? Sehun sudah tak menginginkan dirinya. Dan kini Tiffany tau rasanya apa yang Sehun rasakan dulu. Tiffany merasa ini adalah balasan karena memutuskan hubungannya dengan Sehun.

"Uri... geumanhaja! (Ayo.. kita akhiri ini!)" Kata-kata itu akhirnya keluar dari mulut Tiffany. Kata-kata yang tidak ingin ia ucapkan, akhirnya tersalur dan lolos dari ujung bibirnya.

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang