[REVISED] Chapter 13 - #All Bad Happened

371 66 10
                                    

[REVISED] Chapter 13 - #All Bad Happened

• • •

Waktu terus berlalu. Pagi berganti siang, siang berganti malam. Sehun tak tahu dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Ia meringkuk di lantai rumah sakit, sedikit menyesali perbuatannya hari ini. Il Woo juga melakukan hal yang sama. Ia terduduk di sofa rumah sakit. Keduanya masih menunggu di depan ruang operasi di mana ayah mereka sedang berada di dalam sana, demi berjuang melawan maut.

Suara langkah kaki berjalan mendekat semakin terdengar. Il Woo mengedarkan pandangannya ke sebelah kiri. Di lihatnya Tiffany yang datang dengan Jeno di sampingnya. Tiffany memutuskan untuk menyusul Il Woo dan Sehun ke rumah sakit setelah mengantar kakeknya pulang ke rumah.

Awalnya ia hanya ingin pergi sendiri tanpa ditemani oleh Jeno atau siapapun. Namun tiba-tiba kepalanya terasa pusing dan hampir terjatuh. Membuat Jeno yang melihat Tiffany seperti itu, akhirnya Jeno lebih memutuskan untuk menemani sang kakak, untuk berjaga-jaga agar tak terjadi apa-apa.

Dan akhirnya, baik Tiffany maupun Il Woo saling beradu pandang ketika Jeno dan Tiffany sudah berdiri di dekat Il Woo. Tiffany kemudian mengalihkan pandangannya pada Sehun yang masih duduk di lantai dan bertumpu pada kedua lututnya.

"Apa kalian baik-baik saja? Ingin kubelikan sesuatu?" Tanya Tiffany.

"Tidak perlu." Jawab Il Woo, dengan nada dingin.

Mendapat jawaban dari Il Woo seperti barusan, Tiffany memilih berjalan mendekati Sehun. Tiffany mencoba meraih lengan Sehun agar bisa menatapnya. Dan usaha Tiffany berhasil untuk membuat Sehun menatap ke arahnya.

"Gwaenchana?"

Sehun tak bersuara. Ia hanya mengangguk pelan dan kemudian ingin kembali bertumpu pada kedua lututnya. Namun, dengan cepat Tiffany menahan wajahnya agar tak kembali tenggelam dalam kedua lututnya itu.

"Mian-hae! Kau melakukan itu pasti karena aku. Karena ucapan ku yang membuat mu panik." Ujar Tiffany dengan nada sendu.

"Ahhh! Selamat! Tentunya ini semua pasti karena kalian, 'kan?" Tutur Il Woo dengan nada tak senang. "Katakan pada ku! Apa yang kalian rencanakan, EO!!!" Lanjut Il Woo dan kini sudah semakin tersulut emosi.

"Hei! Apa kau tak bisa untuk lebih tenang sedikit?" Kata Sehun dengan lemah.

"HEI! DASAR BRENGSEK!" Il Woo menghampiri Sehun dan menarik kerah kemeja yang dikenakan oleh Sehun, tentunya semua ini disambut ketegangan antara Tiffany dan Jeno.

"Apa yang sedang kau lakukan, EO!!!" Sahut Sehun tak ingin kalah.

Jeno menarik Tiffany agar menjauh dari dua orang kakak beradik di depan mereka yang sedang bertengkar itu. Tiffany semakin dilanda kepanikkan. Tiffany melihat beberapa orang di dekat mereka sudah memperhatikan keempatnya.

"Kau sadar dengan apa yang kau lakukan tadi? Kau sudah mendorong ayah mu sendiri ke jurang! Apa kau sebodoh itu, ketika kukatakan pada mu untuk berhenti? Ayah mempunyai penyakit jantung, kau tahu?"

Sehun terkesiap dengan apa yang dibicarakan oleh kakak tirinya. Selama ini ia tak tahu apa-apa tentang sang ayah. Begitu lama ia meninggalkan sang ayah, hingga tak tahu bahwa ayahnya kini sedang mengidap penyakit yang paling mematikan di dunia.

"Jangan bilang aku tak pernah memberitahu mu, karena setiap kali aku ingin memperingatkan mu tentang kesehatan ayah, kau selalu menutup telinga dan berjalan tanpa mengetahui apa-apa! Dan lihat sekarang?! Apa kau sudah puas?" Il Woo melepaskan cengkramannya dari kerah kemeja Sehun.

Keheningan terjadi hingga beberapa saat. Hingga akhirnya, seorang dokter keluar dari ruang operasi.

"Maaf..." Lirih dokter yang masih mengenakan jubah operasinya itu.

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang