[REVISED] Chapter 19 - #Now LOVE IS HATE

388 65 16
                                    

[REVISED] Chapter 19 - #Now LOVE IS HATE

• • •

"Pergilah dari sini. Pulanglah." Ujar Jeno tanpa mengalihkan pandangannya dari empat orang remaja di depannya.

"HEI! KUTANYA SIAPA MEREKA? KENAPA KAU MALAH MENYURUH KAKAK PULANG?" Protes Tiffany.

"Kami? Kami adalah teman semasa SMPnya dulu." Ujar salah satu dari empat remaja laki-laki di depannya itu.

"Ne, noona. Maka dari itu, pulanglah... ke rumah lebih dulu. Aku akan mengobrol dengan mereka sebentar. Kau juga Yeri. Pulanglah lewat jalan yang lain." Usul Jeno sambil bergantian memandangi Tiffany dan Yeri.

Tiffany teringat akan suatu hal. Kakeknya pernah cerita tentang masa lalu Jeno di sekolahnya yang lama sebelun akhirnya Jeno diangkat menjadi bagian keluarganya.

"Benar! Mereka pasti orang yang membully Jeno!" Batin Tiffany.

"Jamkkan! Teman? Aku tidak yakin! Aku lebih yakin kalian adalah orang-orang yang sering membully Jeno semasa SMP dulu!" Kata Tiffany dengan nada tak senang.

"MWO??? Hei, Jeno-ya! Benarkah itu?" Tanya Yeri, tak percaya dengan yang diucapkan Tiffany.

"Ei, itu tidak mungkin." Kata Jeno masih tetap berusaha meyakinkan Tiffany dan Yeri.

"Hei, kalian para wanita! Sebaiknya pergi dari sini. Kami ingin berbicara dengan Jeno." Kata si gendut di depan Tiffany. "Lebih tepatnya berbicara tentang masa lalu!" Sahut yang lain, diselingi tertawaan.

"Ck! Kalian terlalu menampakkan kebodohan kalian!" Tantang Tiffany.

"MWO?! Hei, ahjumma! Pulanglah dan tinggalkan Jeno bersama kami. Hei, Lee Jeno! Cepat beritahu mereka, eo!"

"Kakak! Sebaiknya kakak pulang. Begitupun kau Yeri. Pulanglah." Jeno tak berhenti untuk meyakinkan Yeri dan sang kakak.

"Lantas bertemu dengan mu di rumah, dengan luka di sekujur tubuh mu? Tenanglah! Bandit seperti mereka, bukan lawan ku!" Tantang Tiffany.

"Ya, itu benar! Maka dari itu, pulanglah ahjumma!" Kata seorang dari remaja itu sambil menunduk untuk mensejajarkan kepalanya dengan kepala Tiffany yang lebih pendek darinya.

"HEI!!! BERHENTI MEMANGGIL KU DENGAN SEBUTAN AHJUMMA, GAE-JASIG!!!" Tiffany dengan sigap mengambil kaleng berisi minuman dari kantong belanjaan di tangannya yang sempat ia beli di supermarket tadi. Langsung saja, Tiffany melemparnya ke arah anak remaja yang terus menerus memanggilnya dengan sebutan 'bibi'.

Headshot!

Tiffany berhasil mengenai tepat di kening anak remaja itu. Membuat ketiga temannya yang lain menganga tidak percaya. "APA ?! KALIAN INGIN SEMUA KALENG INI MENGENAI KEPALA KALIAN, EO? JANGAN GANGGU JENO LAGI! DASAR BANDIT JALANAN!"

Baru saja berpikiran untuk kembali melempar ke arah tiga anak remaja yang masih berdiri memandanginya, namun ketiga anak remaja itu langsung lari seketika, ketika Tiffany mulai merogoh kantong belanjaan yang ada di tangannya.

"Heol! Daebak! Eonni... aku harus banyak belajar dari mu!" Kata Yeri.

"Cih! Ayo pergi!" Ajak Tiffany.

"Noona! Kau galak sekali! Lalu bagaimana dengan dia?" Tanya Jeno sambil menunjuk ke arah anak remaja yang tadi sempat dilempar dengan sebuah kaleng minuman oleh Tiffany. Anak remaja itu tampak tak sadarkan diri dan terkapar di aspal.

"Biarkan saja! Paling orang-orang akan menemukannya besok pagi dengan isi perut yang sudah keluar karena di makan elang!" Jawab Tiffany ketus.

"Noona!!!"

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang