[REVISED] Chapter 26 - #OUR PROMISES~

598 67 15
                                    

[REVISED] Chapter 26 - #OUR PROMISES~

• • •

Sehun dan Tiffany keluar dari kamar bersamaan. Keduanya sudah berpakaian lengkap namun masih terlihat sedikit berantakan. Keduanya lalu berjalan ke arah tangga dan menuruni satu persatu anak tangga. Mata Tiffany dan Sehun menangkap Il Woo yang sudah berdiri di depan mereka.

"Wah! Kalian benar-benar berisik yah, semalam! Kudengar... ranjang kalian berbunyi begitu keras." Ujar Il Woo sambil berdecak beberapa kali memperhatikan Sehun dan Tiffany secara bergantian.

Wajah Tiffany memerah. Ia langsung menghilang dari pandangan Il Woo dan melihat pada dirinya sendiri yang benar-benar malu. Tinggallah dua kakak beradik seayah, berbeda ibu saling berpandangan. Il Woo menampilkan senyuman 'evil'nya.

"Wah! Kau lebih muda dari ku! Tapi kau melepas keperjakaan mu lebih dulu dari pada aku! Aku tidak menyangka! Ckckck!" Ujar Il Woo masih menggoda Sehun.

"Kalau kau mau, lakukan saja sana dengan Yuri! Jangan kaget kalau dia menyesal setelah usai bermain dengan mu!" Sahut Sehun kemudian berjalan menjauh dari Il Woo.

"Hei!" Protes Il Woo.

Sehun menyusul Tiffany yang sudah lebih dulu di dapur menyiapkan sarapan paginya. Hal yang selalu disukai dan selalu dilakukan oleh Sehun pada Tiffany, yaitu memeluknya dari belakang.

"Apakah kau juga membuatkannya untuk ku?" Tanya Sehun tanpa melepaskan pelukkannya.

"Ishhh, kau ini! Lepaskan aku! Jika yang lain melihat bagaimana? Aku tidak mau menahan malu lagi!" Protes Tiffany dengan nada berbisik.

Sehun kembali menarik pinggang Tiffany agar berhadapan dengannya. "Aku lupa! Kau belum memberikan ku ciuman selamat pagi!" Ujar Sehun, kemudian mulai mendekatkan wajahnya.

"Kau ini! Tidak boleh!" Kata Tiffany menjauhkan wajahnya dari wajah Sehun yang terus mendekat.

Mata Tiffany lalu menangkap sosok Jeno yang sudah berdiri di depan pintu dapur. Mulutnya menganga dan kemudian mengalihkan pandangan ke sekitarnya. Ia lalu perlahan membalikkan tubuhnya, mencoba untuk meninggalkan dua orang yang sedang asik dengan dunia mereka sendiri.

"Hei! Kenapa pergi?" Tanya Tiffany pada Jeno yang hendak melangkah.

Sehun yang menyadari bahwa Tiffany tak sedang bicara dengannya, langsung berbalik badan. Dilihatnya punggung Jeno yang sedang tak menghadap ke arahnya dan Tiffany.

"Tidak! Aku hanya ingin mengambil air putih." Jelas Jeno masih dengan posisinya yang membelakangi keduanya.

"Lalu, kenapa tidak jadi?" Tanya Tiffany lagi, tak puas dengan jawaban Jeno.

"Aku lupa, kalau aku masih meninggalkan sisa sedikit air di botol air semalam yang kuletakkan di sofa ruang tengah." Kata Jeno berbohong.

Tiffany lalu berjalan mendekat ke arah lemari es di sampingnya. Tangannya meraih sebotol air mineral dan menyodorkannya pada Jeno. "Maafkan kami karena membuat mu jadi tak enak hati melihat kami seperti barusan." Ujar Tiffany meminta maaf.

Jeno membalikkan badannya. Ia langsung menyela ucapan sang kakak. "Tidak! Tidak apa! Lagi pula, aku yang terlalu bodoh. Maafkan aku!" Ujar Jeno.

Tiffany langsung meraih kepala sang adik dan mulai mengacak rambutnya. Sehun yang masih berdiri dari kejauhan ikut tersenyum sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Suatu saat, kau akan merasakannya dengan gadis yang kau sukai, calon adik ipar! Kau masih muda, sebaiknya dari sekarang kau mengkonsumsi makanan yang membuat mu hebat ketika di ranjang. Seperti yang hyeong lakukan pada kakak mu semalam!"

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang