[REVISED] Chapter 27 - #The Last, Doesn't Mean Completely ENDING!

520 65 11
                                    

[REVISED] Chapter 27 - #The Last, Doesn't Mean Completely ENDING!

• • •

Sepasang pria dan wanita yang sudah resmi menjadi kekasih, bahkan saling mengikat janji itu kini sedang berjalan menelusuri jalanan setapak di vila keluarga milik Sehun yang mereka tempati selama beberapa hari ke depan.

"Gomawo! Karena masih mencintai ku!" Ucap Sehun, hingga akhirnya membuat langkah keduanya terhenti tiba-tiba.

"Eo!" Balas Tiffany singkat.

Keduanya kini melanjutkan kembali berjalan hingga keduanya sampai di depan pintu masuk vila. Keduanya mengalihkan pandangan mereka kepada sebuah jendela transparan yang menunjukkan view kolam renang di vila mereka. Terlihat, Il Woo, Yuri dan Jeno sedang menyiapkan hidangan di atas meja.

Masih sama seperti malam-malam sebelumnya. Mereka lebih memilih untuk makan malam di pinggir kolam renang, sembari menikmati angin luar yang sudah memasuki musim semi. Keduanya langsung saja berjalan berdampingan tanpa berniat untuk melepaskan tautan tangan di antara mereka.

"Wah! Kenapa kalian begitu cepat pulang? Pintar sekali kalian! Pulang, ketika hidangan makan malam hampir siap!" Sindir Il Woo pada Sehun dan Tiffany yang hanya tersenyum.

"Duduklah! Sebentar lagi daging panggangnya akan siap!" Ujar Yuri kemudian kembali membalikkan daging-daging di atas pemanggang.

"Besok, kalian yang harus membeli semua bahan makanan!" Celetuk Il Woo.

Tiffany dan Sehun tak berhenti tersenyum. Keduanya tak sadar bahwa Il Woo sudah memperhatikan tangan mereka yang masih tertaut satu sama lain. Dilihat pula cincin yang melingkar di kedua jari manis mereka.

"HEI! Igo mwoya?!" Seru Il Woo menyambar tangan Sehun sambil menunjuk ke arah cincin yang melingkar di jari manisnya. Il Woo bahkan juga menunjuk ke arah cincin yang terpasang di jari Tiffany. "Kalian..."

"Kakak! Apa kalian..." Seru Jeno ikut terkejut, ketika melihat ada cincin terpasang di jari keduanya.

"Hei! Ini bukan apa-apa! Aku hanya melamarnya secara tak langsung." Kata Sehun mencoba memperjelas keadaan yang terjadi di antara dirinya dengan Tiffany.

Sehun kembali meraih lengan Tiffany dan kembali menautkan tangannya pada tangan Tiffany.

"Wah, chukkae yo~ noona, geurigo Sehun hyeong. (Selamat untuk kakak, juga untuk kakak Sehun.)" Ujar Jeno memberi selemat pada keduanya.

Keduanya hanya saling tersenyum. Menunjukkan rasa bahagia mereka yang tiada tara. Keduanya sekarang merasa seperti itu, tentu wajar-wajar saja. Sekian lama, Sehun mengejar kembali cinta Tiffany. Hingga suatu saat, Tiffany-lah yang mengemis cinta pada Sehun. Dan baru saat itulah, Tiffany sadar bahwa ia juga mencintai Sehun dan begitu membutuhkan Sehun di sampingnya. Keduanya sama-sama tahu, bahwa mereka sudah melewati masa-masa sulit hanya demi bersatu kembali.

Tiffany sadar, bahwa ia terlalu membuang waktu terlalu banyak. Hatinya tak bisa berbohong kalau dia mencintai Sehun. Tiffany menyesal, karena membuat Sehun menunggu terlalu lama. Seharusnya dari awal, Tiffany menerima Sehun kembali ke pelukkannya. Dengan begitu, kejadian-kejadian yang sempat membuatnya merasa tersakiti, tak akan pernah terjadi.

"Neo dul da chukkae! (Selamat untuk kalian berdua!)" Seru Yuri ikut merayakan kesenangan Tiffany dan Sehun.

"Hei! Kalian cepatlah menikah! Aku tidak ingin melangkahi mu!" Ujar Sehun menunjuk ke arah Il Woo yang masih berdiri di sampingnya.

"Hei! Tentu saja kalian harus menunggu kami!" Sahut Il Woo.

Tiffany kembali tersenyum, yang dibalas oleh Sehun. Lebih tepatnya, wanita itu sedang tersipu malu. Sepenuh hatinya, ia belum siap untuk menikah. Walaupun hatinya sudah seratus persen yakin, bahwa Sehun-lah orang yang tepat bertahta di hatinya.

[BOOK#1] Queen of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang