Semenjak aku punya rasa dengan mu aku lupa cara menghilangkannya, Aku mau pergi darimu tapi lupa arahnya, Aku mau sembunyi dari mu tapi lupa di sudut mana.
(Azka,Rival dan Anaya)
*****
Bab 1
" Perhatian semuanya untuk yang bernama Anaya Starla Jasmine kelas 12IPS-3dipanggil sama Elchino Azka Anugrah, Katanya Lo mau ga jadi pacar gue?" Suara tersebut berasal dari pengeras suara yang ada di sekolah yang biasanya dipakai untuk pengumuman.
"Dengan ini Elchino Azka Anugrah menyatakan kalo saya Elchino Azka Anugrah sayang sama Anaya Starla Jasmine, dan saya ingin Anaya menerima saya sebagai pacar nya, saya tunggu jawabannya di lapangan"
Semua siswa dari kelas sepuluh sampai dua belas tertegun mendengar ucapan seseorang yang berbicara melalui pengeras suara sekolah, alih alih pengumuman guru yang akan mereka dengar, justru ini malah pernyataan perasaan untuk seseorang.
"Terima"
"Terima"
"Terima"Kira-kira begitulah kebisingan yang terjadi di seluruh koridor sekolah saat jam pelajaran masih berlangsung.
Anaya yang sedang berjalan menuju toilet dengan Niken tertegun dan kesal, ini pasti tingkah aneh cowo itu lagi yang selalu menggoda nya setiap hari, dan "yatuhan hal bodoh apalagi yang ia lakukan hari ini"
Anaya segera mempercepat langkah kaki memutar arah tujuan nya menuju kelas dan untuk menemukan orang itu. Di sepanjang koridor seantero sekolah seluruh orang berteriak-riak misalnya seperti ini
"Terima.. Terimaa.. Terimaa"
"Hemm,,uhmm"
Dan beberapa siulan disertai tepuk tangan serempak yang di bubuhi kata "TERIMA"
Seolah olah semua siswa menyuruh Anaya untuk mengatakan "YA"Anaya berdecak kesal, dada nya naik turun dan nafasnya tidak teratur, apalagi yang dia lakukan, ini adalah puncak kekesalan Anaya terhadap orang itu, setelah rentetan peristiwa yang pernah ia alami selama ini karena ulah cowo itu.
"Gue benci lo demi apapun ka!" Gumamnya kesal sambil terus berjalan menelusuri koridor untuk menemukan sesosok orang yang selalu membuatnya risih selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AzkaNaya [COMPLETED]
Teen Fictionsemesta itu adil, apa yang bukan milikmu, tidak akan pernah jadi miliknya. senja itu moment terindah, dia redup tapi tak terlalu redup. dia bisa membuat siapa saja terpanah saat melihatnya. Hujan itu jujur, ia mengungkapkan tangisnya tanpa harus men...