Katanya jatuh cinta itu bisa membuat orang mabuk, kalau gitu, aku mau jatuh cinta terus terusan aja, biar bisa ngerasain mabuk gara gara kamu.
( Azka, First Date, Dan Anaya)****
Bab 7
Hari ini adalah hari sabtu, hari dimana semua pelajar bisa bebas dari yang namanya tugas,dan pr, tetapi walaupun begitu aku tetap tak lepas dari tugas rumah, hari sabtu pagi aku sudah bangun—untuk mencuci baju,dan sepatu, aku tak mau bermanja diri walaupun di rumah ada bi sumi.
Lagipula, bi sumi hanya datang pas pagi hari sekitar jam sembilan pagi dan pulang jam lima sore, karena kebetulan rumahnya bi sumi tak terlalu jauh dengan rumahku tempatnya bekerja. Biasanya bi sumi memasak,nyapu,ngepel lantai dan menjemur pakaian karena terkadang yang menyuci adalah aku. Oke lupakan soal bi sumi.
Setelah selesai mencuci baju dan sepatu aku pun bersantai di ruang tengah , merebahkan diri diatas sofa nan empuk sambil menyetel tv dan mencari chanel yang tepat. Tak lama kemudian ponsel ku berbunyi, menandakan ada sebuah panggilan masuk.
Azkanaya is called..
Ada hal apa coba azka menelefon ku di hari sabtu seperti ini?—lebih baik kuangkat saja agar tahu tujuan dia menelefon ke lewat aplikasi LINE ini.
"Halo" sapaku dari sini.
"Halo" sapa azka. "An?lo di rumah ga?"
"Iyaa kenapa?"
"Nonton yuk! Gue jemput 15menit lagi ya gc"
Perintah nya yang kemudian telfon pun terputus.Azka azka. Aku tersenyum tipis sambil menggeleng gelengkan kepala. Cowo gila macam mana coba yang menelefon mengajak seorang perempuan pergi hanya dengan mengatakan 8 kalimat lalu memutuskan telepon secara sepihak? Kurasa tak ada.
Aku mencari baju yang pas yang akan kupakai untuk pergi bersama azka—baju apa yang pantas aku pakai buat acara seperti ini—ah,kaos dengan ripped jeans,dan sepatu flat nampaknya cocok! Okelah, kalau begitu aku akan memakai itu.
"Mau kemana lo? Jam segini udah rapih" sahut angga di depan pintu kamarku yang sedari tadi memang terbuka.
"Kepo lu" cetusku.
"Mau kemana?" Tanya nya sekali lagi.
"Pergi" jawabku sambil asik memoles lip ice di bibir.
"Tumbenan," jawab angga keheranan. "Siapa yang ngajak?"
Demi apaapun, Angga saat ini menyebalkan! Dia ini terlalu banyak tanya ini lah,itulah,ono lah,bla lah ah itu,walaupun memang Angga notabene nya adalah kakakku, tetapi untuk saat ini aku kesal saat ia bertanya terus tanpa jeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
AzkaNaya [COMPLETED]
Teen Fictionsemesta itu adil, apa yang bukan milikmu, tidak akan pernah jadi miliknya. senja itu moment terindah, dia redup tapi tak terlalu redup. dia bisa membuat siapa saja terpanah saat melihatnya. Hujan itu jujur, ia mengungkapkan tangisnya tanpa harus men...