24 - feel real (a)

902 31 0
                                    

Dan hari hari suram itu jangan kau lawan, apalagi kau lupakan. Karena kau tak akan bisa. Semakin kau cari cara untuk melupakannya, justru kau akan selalu ingat hari hari sakit itu.
                                                                              Tere liye
                                                          

                                     ****
Bab 24

Anaya PoV

Siang itu di koridor aku bertemu dengan dia, dia memanggilku, lalu ku acuhkan saja karena aku sangat malas dengannya. Bukankah dia lebih bahagia bersama dengannya kala itu? Lagi memangnya aku siapa di matanya. Aku hanya rival nya. Ingatkan aku tentang itu. Rival.

Sejujurnya aku menyesal pada siang itu, siang itu adalah menjadi siang dimana hubungan kami tak lagi sama seperti siang siang sebelumnya. siang itu merubah segalanya. Merubah sikapku, merubah azka padaku, dan merubah semua tentang hidupku. Aku benci itu.

Tapi, disini, realita yang harus kujalani, kemarin tepat di mana aku menemukan seseorang yang sangat kucari, seseorang yang kuharap dapat menjelaskan kenapa dia menghilang dari aku dan hidupku pada siang itu. Dan kemarin adalah hari dimana kesakitan itu muncul kembali. Kuharap kemarin adalah dapat bertemu orang itu lalu bicara baik baik dan aku akan meminta kejelasannya, tapi ternyata aku salah. Tepat kemarin dia, dia yang kucari,dia yang kucinta,dia yang kusayang selama ini, dan dia yang kutunggu mematahkan hatiku untuk kesekian kalinya. Catat itu.

Jika tuhan memberiku sebuah kesempatan, maka aku akan meminta untuk mengulang suluruhnya bersama azka, aku rindu dia. Dia seseorang yang menurutku sangat berarti di hidupku. Dia dingin tapi tidak bagiku, dia beku tak bisa tersentuh oleh siapapun. Dia aneh tapi aku suka, dia ga humoris tapi dia lucu. Nyatanya azka adalah orang yang masih mengengam erat hatiku hingga kini.

Tapi, aku sadar aku hanyalah orang yang bermimpi untuk bahagia bersamanya, sampai aku lupa bahwa dia adalah milik orang lain. Aku harus bangkit. Harus. Seiring berjalannya waktu aku bertemu dia, dia adalah arka. Arka yang selama ini membantu ku melewati semuanya. Arka yang selama ini mendukungku untuk melupakan semuanya. Hingga suatu hari, arka memilihku. Aku menerimanya. Azka ingatlah, kau masih memiliki ruang disini. Di hatiku selamanya. Dan sejujurnya aku masih mengharapkan kau kembali. Disini.

Sekarang semuanya jelas berbeda tidak seperti dulu. Aku sekarang berkuliah, jurusan sastra, aku suka itu. Dan sekarang status ku adalah resmi berpacaran dengan arka. Aku sayang arka, tapi kau harus tahu, sampai sekarang azka tidak pernah tidak dapat ruang dihatiku. Nyatanya azka masih saja membuatku rindu. Oh sadarlah anaya, dia milik orang lain, dia mengacuhkan mu, kau bukan siapa siapa nya, kau bukan siapa siapanya. Garis bawahi itu.

Azka kau tahu? Kau adalah sosok yang kutunggu selama ini kehadirannya, kau adalah sosok yang kupandang dari jauh tapi tak bisa ku gapai, aku ingin mengungkapkan semua ini, semua yang ada dalam perasaanku, tentang bagaimana aku bisa mencintaimu begitu hebatnya, tapi apakah aku masih pantas mengatakan itu semua? Sepertinya tidak. Jadi biarlah semua kenanagan itu larut oleh waktu, biarlah aku menguburnya, biarlah kenangan itu terkikis sedikit demi sedikit. Kau tahu? Setiap hujan aku selalu ingat denganmu. Ingat tentang kita, dan hujan pertamaku denganmu. Itu lucu, lalu aku ingat saat kau membuatku kesal kala itu, aku ingat saat kau mengajak ku ke warung kecil kala itu, aku juga ingat kau mengajak ku ke taman itu, aku juga ingat bagaimana khawatir mu padaku saat aku menunggu angkot di tepi jalan. dan aku ingat cara konyol mu membuat ku tertawa. Aku rindu itu darimu azka.

AzkaNaya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang