Hujan tidak dapat memilih dimana ia akan jatuh atau di belahan bumi mana ia akan menjatuhkan tetes-tetes airnya.
Sama hal nya dengan hati dan perasaan. Kita pun tidak dapat memilih kepada siapa kita jatuh cinta. Tapi satu hal yang pasti, hati dan perasaan tau dimana ia akan melabuhkan cinta yang tepat pada rumah yang tepat.
****Bab 21
Hujan menumpahkan seluruh isinya secara cuma cuma. Suara gemuruh bersahut sahutan diluar sana, dingin menelusuk tulang, hujan malam ini seolah menjadi perpaduan yang pas anatara hati azka dengan alam, semua sama, sama seperti hati azka yang hancur, pupus sudah harapannya, pupus semua sirna begitu saja, bahkan langit pun menjadi saksi bahwa azka pun pernah menangis. Menangis dalam diam.
Jika tuhan adil, mengapa tuhan hilangin orang yang gue sayang dan berarti dalam hidup gue?
Kenapa tuhan gapernah adil sama gue????
Benak azka.Azka hancur Anaya apalagi.
Kamu kenapa sih diem diem aja, kamu aneh ga kaya biasanya" saut perempuan di samping kemudi.
Azka menghela nafas dan menggaruk tenguknya "aku gapapa"
"Azka jujur sama aku kamu kenapa" tanya perempuan itu sekali lagi.
"Aku gapapa kamu gausah tanya terus aku pusing" jawab azka yang lalu menggaruk kepalanya frustasi. Binggung akan hal itu diva hanya diam sambil menatap keluar jendela mobil. Malam ini hujan turun begitu derasnya.
Gue tau dia terpaksa, dia gapernah cinta gue, gue akan berusaha buat dia cinta sama gue. Benak diva.
Azka benar benar kacau, kacau sekacau kacaunya, berulang kali dia gelisah tak karuan, entah apa intinya dia menyesal pada hidupnya dirinya dan semua yang telah terjadi padanya. Kepalanya sangat berat, mungkin ini efek karena sudah dua hari dia tidak tidur karena terus memikirkan soal pertunangan ini.
"AZKAAAAAA AWASSSSSSSS"
"AAAAAAAAA"
"AAAAAAAAAAAAA"
DWARRRRR BUGGHHHHH
CLITTTTTTTTTT TINNNNNNNNN➖➖➖➖
"Dok tolong selamatin mereka dok, tolong" suara parau mengintrupsi koridor rumah sakit.
"Saya akan berusaha yang terbaik bu,sebaiknya ibu tenang dan berdoa" sahut dokter rs lalu masuk ke ruang unit gawat darurat
"Semoga saja tuhan memberi mukjizat nya kepada kita" Wirya gelisah di depan pintu UGD
KAMU SEDANG MEMBACA
AzkaNaya [COMPLETED]
Teen Fictionsemesta itu adil, apa yang bukan milikmu, tidak akan pernah jadi miliknya. senja itu moment terindah, dia redup tapi tak terlalu redup. dia bisa membuat siapa saja terpanah saat melihatnya. Hujan itu jujur, ia mengungkapkan tangisnya tanpa harus men...