1

840 36 7
                                    

Seorang gadis menatap rumah bercat abu-abu di depannya. Matahari bahkan belum muncul. gadis itu masih diam, berdiri mematung sambil memandangi rumah barunya itu. Angin berhembus kencang membuat rambut lurus hitam panjangnya tertiup angin. Gadis itu masih saja diam. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan. Dia terus saja memandang hampa rumah di depan nya.

"Ngapain masih berdiri disitu? Sini, bantuin ibu kemasin barang-barang ini" Ibunya menurunkan barang dari mobil yang mereka tumpangi.

Gadis itu menoleh sekilas "Bu, sekarang kita bakalan tinggal disini?" Ibunya mengangguk lantas menatap putri semata wayangnya itu.

"Terus apa kita bakalan pindah lagi?" tanya gadis itu.

"Ibu nggak tau.. Semoga aja nggak".

Gadis itu kembali menatap rumah itu. Cat abu-abu nya yang sudah memudar dan mengelupas sana sini. Tipikal rumah yang sudah lama tak dihuni.Setelah berdebat dengan pikiranya sendiri gadis itu menyerah dan mulai melangkah menuju rumah itu. Ibunya sudah membuka pintu rumah itu dan debu mulai bertebangan membuat semua orang bersin.
Gadis itu menghela napas pelan. Lantas membawa masuk semua barang bawaanya masuk. Dan menolong ibunya berkemas-kemas.

Ia akan memulai semua kembali dari awal.

•••

Gerbang SMA Lotus dipenuhi oleh siswa berlalu lalang masih menyambut minggu tahun ajaran baru. Walau ada beberapa siswa yang masih ingin berlibur.Suasana kelas XI IPA 2 terlihat ramai. Beberapa hari yang lalu kelas lebih banyak jam kosong. Dan kalaupun guru masuk itupun wali kelas mereka yang melakukan pemilihan ketua kelas.

"Hei.. Kalian udah tau kalau ada murid baru?" ujar salah seorang gadis yang baru bergabung ke kerumunan temanya yang tengah berbagi cerita.

"Anak baru? Cowok atau cewek?" timpal salah seorang siswi lain.

"Cewek, tadi gue liat diruang kepsek"

"Terus, apa dia bakalan masuk kelas kita?" "kalau soal itu gue juga kagak tau sih.."

"Woi, ada Bu Aini!!" teriak salah satu siswa.

Seisi kelas panik kembali ke tempat duduk masing-masing. Seketika seisi kelas langsung diam. Bu Aini adalah salah satu guru killer di SMA Lotus bukan hanya gurunya juga pelajaranya yaitu Fisika. Al hasil semua murid duduk manis daripada dihukum oleh Bu Aini.

Bu Aini menaruh tas dan map yang dibawanya ke meja "Hari ini kalian kedatangan teman baru.. Masuklah! Perkenalkan dirimu pada yang lain!" Ujar bu Aini tanpa basa-basi.

Gadis itu melangkah masuk dengan kepala menunduk. Lalu memberanikan diri menatap seisi kelas itu lantas, memperkenalkan diri.

"Nama saya Retta,  Cordelia Athavisya Claretta. saya pindahan dari Jakarta" ujarnya agak enggan. Baginya perkenalan itu tidak menyenangkan sama sekali. Apalagi dia sudah terlalu sering melakukan perkenalan seperti ini.

"Tinggalnya dimana?" Tanya salah satu siswa yang duduk dibarisan nomor empat belakang.

"Saya tinggal di komplek berlian, Jalan melati nomor 5"

"Wah, bisa  main dong kesitu."

"Status?"

"Namanya siapa tadi?"

"Kok diam sih?" Tanya laki-laki itu lagi.

"Heh, Syahrul! Lo kegenitan banget sih, anak orang takut tau liat muka lo yang sebelas duabelas sama pantat panci"

Seisi kelas tertawa mendengar ucapan gadis yang duduk ditengah barisan nomor dua itu. Laki-laki yang bernama Syahrul itu bungkam, hanya menatap gadis itu jengkel.

The Rain is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang