Untukmu yang terlalu mencintai:
Aku tahu, bagaimana rasanya patah hati. Jadi, aku tahu bagaimana perasaanmu hari ini. Kamu, terus berjuang dengan menguatkan hatimu seperti baja untuk mendapatkannya. Selalu berusaha membuat dia bahagia. Mencoba mempelajari hidupnya. Mencintai apa yang dia cintai. Mendukung apa yang dia perjuangkan. Kamu berusaha keras mendapatkan hatinya. Tapi dia sama sekali tidak peduli. Jangankan mendukungmu. Memberikan uluran tangan saat kamu jatuh pun dia tak mau. Jadi, apa yang kamu pertahankan?
Bukan hanya kepala yang keras. Kadang hati juga. Dan kamu, keras kepala juga keras hati secara bersamaan. Kepala dan hatimu terlalu keras dalam mencintainya. Sampai-sampai, kamu lupa mencintai dirimu sendiri. Memberi pembenaran-pembenaran atas apa yang dia lakukan. Meski itu melukaimu. Coba tatap wajahmu dicermin, tanyakan pada dirimu, apakah pantas kamu yang begitu mencintainya dengan sepenuh hati dia abaikan begitu saja, apakah pantas?
Untukmu yang belum membuka mata, coba resapi, orang yang tidak bisa menghargai perasaan orang lain apakah masih pantas untuk dicintai? Dikasihi? Cukup! Berlarilah! Pulanglah! Dan jangan kembali. Boleh jadi, esok, saat kamu pergi, dia yang akan mencari. Jika dia memang benar-benar tidak mencari, kamu sudah tidak punya alasan apa pun lagi untuk mempertahankannya. Esok lusa, akan ada seseorang yang memperjuangkanmu, memprioritaskanmu, mencintaimu dengan tulus. Membuatmu merasakan apa yang selayaknya kamu rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
General FictionSelamat tinggal kamu. Setelah pergi, aku lupa cara kembali. Tidak sama seperti terbang, aku tidak mau belajar pulang~ Aku tidak marah karena kamu tidak peduli. Aku hanya sedikit menyesal pernah lebih mencintaimu daripada diriku sendiri~ Terbanglah d...