Teruntuk kamu, seseorang dimasa depan:
Bagaimana imanmu hari ini? Semoga, ia bercahaya. Agar nanti, ketika kita dipersatukan, kamu bisa menularkannya ke aku juga.
Apakah harimu baik-baik saja? Jika tidak, semoga segera baik-baik saja. Karena bagiku, kebahagiaanmu tidak lain adalah kebahagiaanku.
Bisakah kamu tersenyum hari ini? Kuharap jawabannya 'iya'. Dan kuharap kelak, saat bersamaku, kamu selalu bisa tersenyum setiap harinya. Meski mungkin, tak menutup kemungkinan akan ada pertengkaran kecil diantara kita. Bukankah itu salah satu bumbu kasih sayang?
Aku mencintaimu. Itu adalah kalimat yang hanya akan aku ucapkan padamu. Disetiap pagi. Saat jam weker membangunkan kita berdua, untuk sama-sama membasuh wudhu. Melaksanakan perintahnya.
Teruntuk kamu, seseorang yang entah siapa dan ada dimana:
Aku percaya, dibalik ketidaksempurnaan kita, kita akan saling mencintai dengan cara yang sempurna. Saling menguatkan. Saling mengutuhkan.
Teruntuk kamu:
Pangeran bersayapku yang sayapnya tidak terlihat, mari bersama memperbaiki diri. Hingga saat kita bertemu nanti, kita saling menjadi jawaban terbaik bagi masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
Ficción GeneralSelamat tinggal kamu. Setelah pergi, aku lupa cara kembali. Tidak sama seperti terbang, aku tidak mau belajar pulang~ Aku tidak marah karena kamu tidak peduli. Aku hanya sedikit menyesal pernah lebih mencintaimu daripada diriku sendiri~ Terbanglah d...