Kamu suka hujan. Tapi kamu gak suka petir. Padahal gak jarang hujan itu diiringi petir.
Kamu suka pagi. Tapi kamu gak suka malam. Padahal untuk menuju pagi, kamu harus melewati malam, kan?
Kamu suka mawar. Tapi kamu gak suka duri. Jangan-jangan kamu memang gak mengerti kalau mawar memang gak mau dipetik sama sembarang orang. Dia mau sama yang punya usaha. Padahal kamu tahu, untuk memetik mawar, kamu butuh usaha. Usaha yang membuat tanganmu terluka misalnya.
Kamu suka dia, tapi kamu gak pernah bilang. Kamu fikir dia Tuhan yang bisa tahu perasaan kamu tanpa kamu harus bilang?
Kamu mau bilang, tapi kamu gak punya nyali. Takut ditolak. Kamu fikir, lebih sakit mana? Kalah sebelum berjuang, atau kalah tapi seenggaknya kamu sudah berjuang?
Kamu gak boleh pesimis. Siapa tahu, dia juga suka sama kamu. Kalau kenyataannya perasaan kamu dan dia itu berbanding terbalik, gak masalah, kan? Toh, suatu hari nanti hati kamu juga akan sembuh.
Untukmu yang memendam rasa, yang menyimpan sejuta tanya, yang hatimu selalu bergetar bahkan hanya ketika kamu mendengar namanya, ambillah keputusan. Nyatakan atau lupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa
General FictionSelamat tinggal kamu. Setelah pergi, aku lupa cara kembali. Tidak sama seperti terbang, aku tidak mau belajar pulang~ Aku tidak marah karena kamu tidak peduli. Aku hanya sedikit menyesal pernah lebih mencintaimu daripada diriku sendiri~ Terbanglah d...
