Luna Pov
Melihat Aiden dengan rambut berantakan datang ke sekolah tidak
mengejutkan lagi. Dia sering datang seperti itu dan kadang-kadang dengan seragam yang kancingnya terbuka. Menurutku itu karena ia berteman dengan penjaga sekolah kami itu sebabnya ia membiarkan dia lewat."Yo Sobat!" Key menyambut kami riang yang mengalihkan perhatianku kepadanya. "Lama tidak bertemu!" Lanjutnya dengan senyum lebar di wajahnya.
"Selamat pagi, Key" Aku membalasnya dengan senyum.
"Selamat pagi, Lun" jawabnya
"Ada apa Bung?" Ia beralih ke Aiden yang hanya menatapnya.Biasanya, Aiden akan memiting kepala Key sebagai salam tapi aku pikir dia sedang tidak mood untuk melakukannya. Dia tersenyum ke Key dan senyumnya berbeda dari yang biasa ia perlihatkan kepada kami.
"Selamat pagi, bro." Katanya kepada Key."Jadi, bagaimana liburanmu?" Key bertanya kepadaku dan Aiden.
"Great." Aku dan Aiden menjawab serempak. Key sangat penuh energi meskipun ini masih pagi.
"Kalian tidak bertanya balik padaku??" Key mengatakan dengan dramatis dan pura-pura merajuk.Aiden dan aku melihat satu sama lain dan kami berdua tertawa. Kami melihat Wajah Key yang lucu.
"Bagaimana liburan Anda?" Aiden bertanya.Amber Pov
Kibum Kim atau Aiden lebih suka memanggilnya Key. Dia pria yang super banyak bicara. Aku menyesal menanyakan pertanyaan itu karena ia mulai berbicara tanpa henti. Aku
memaksakan diri untuk memperhatikannya di setiap kata-kata yang ia ucapkan. Aiden benar-benar memiliki kesabaran lebih daripadaku. Aku berterimakasih
bel sekolah kami saat berdering.Akhirnya, aku bisa mengistirahatkan
telingaku sekarang. Aku menyadari bahwa nama-nama yang Aiden tulis, semua adalah teman-teman sekelasnya."Akhirnya, kelas berakhir!" Key berkomentar, sementara melebarkan
lengannya dan meregangkan tubuhnya.
"Sekarang adalah subjek favoritmu, Aiden "dia bilang kepadaku dengan senyum nakal. Breaktime."Kau tidak salah dengan yang satu ini." Aku menjawab dan
mengejek.
Aku benar-benar lapar sekarang karena aku tidak
makan apa-apa untuk sarapan tadi."Istirahat makan siang adalah subjek favoritmu Aiden" Luna ikutan dan mulai tertawa.
"Seperti halnya denganmu." Key balas dan tertawa.
"Aku tidak sama dengan kalian." Luna protes.
"Apakah kau setuju dengan itu, bro?" Key bertanya dengan
menyeringai di wajahnya dan aku pikir dia ingin aku tidak setuju."Tidak," jawabku
"Yah!" Aku berbalik ke Luna yang menatapku dengan menyipitkan
mata dan mengerucutkan bibirnya.
"Uh oh! Aku pikir gadis kita yang mungil sedang marah~ "Key bergumam dan mengenakan ekspresi ketakutan."Kalian berdua hanya lapar, jadi mari kita pergi!" Luna menyatakan
setelah dia mendesah pendek.Kami berjalan dari kelas kami. Ada banyak siswa di lorong. Aku berhenti dari berjalan ketika ada seorang perempuan yang mendekatiku. Dia memiliki rambut panjang yang lurus, kulit putih susu tapi ia terlihat dingin . Dia memanggilku dengan nama kakakku dan aku tidak tahu siapa
dia."Memakai kacamata tebal adalah gaya barumu ssekarang, Aiden?"
Dia bertanya padaku dengan menaikan alis dan aku tahu dia
mengejekku. Aku bisa melihatnya di matanya. Teman-temannya tertawa dengan pernyataannya dan aku hanya melihatnya dengan alis berkerut.
Dia sangat asing bagiku dan aku benar-benar tidak peduli siapa dia di kehidupan saudaraku. Ku putuskan untuk hanya berjalan pergi, aku tidak
berencana untuk membuang waktuku dengannya.Key Pov
Aku pikir itu bukan hanya aku yang terkejut dengan bagaimana Aiden mengabaikan Krystal. Ini adalah
pertama kalinya dalam sejarah bahwa ia mengabaikannya. Dia pasti
gila telah melakukan itu dan aku benar-benar merasa sangat aneh. Aku bisa melihat kemarahan di mata Krystal. Luna mengikuti Aiden
dibelakang."Uhm, dia hanya sedang tidak mood sekarang." Kataku pada krystal
sehingga dia tidak akan marah pada dirinya.
"Maaf, aku minta maaf""Huh, jika ia mencoba untuk berlaku dingin, katakan juga padanya bahwa itu tidak berpengaruh padaku!" Krystal berkata kepadaku dengan nada kesal.
"Aku akan melakukannya." Kataku padanya dengan senyum gugup dan berlari cepat mengikuti Aiden dan Luna.Saya pikir Luna merasa aneh juga karena ia melihat heran Aiden ketika kami duduk di satu meja setelah kami membeli makan.
"Dude, kau sakit hari ini?" Tanyaku.
"Kau lihat bahwa aku baik-baik saja, Key." Dia menjawab sambil mengambil sumpitnya.
"Krystal kesal dengan apa yang kau lakukan." Aku katakan kepadanya dan membuatnya menatapku dengan alis berkerut. Dari pada
tampak khawatir, aku lihat ia malah seperti kebingungan."Apa yang kau bicarakan?" tanyanya.
"Kau mengabaikan gadis itu, Aiden." Luna berbicara dan itu membuat Dia mengangkat alisnya.
"Karena itu, dia marah padamu sekarang. Itu akan
menjadi masalah besar untukmu, maka dari itu sesegera mungkin, kau harus meminta maaf padanya jadi dia tidak akan benar-benar
menolakmu!" Saranku.
"Semua upayamu akan sia-sia" Itu termasuk melakukan pendekatan memalukan hanya untuk
dia memperhatikanmu" tambah Luna."Betul! Serius dude, apa yang salah denganmu?" tanyaku.
Alih-alih menjawab dengan kata-kata, dia juatru hanya tertawa terbahak-bahak. Aku tidak tahu apa yang lucu tentang apa yang kami katakan kepadanya. Aku dan Luna pikir hanya kami yang cemas tentang dia akan ditolak oleh krystal.-keimagod senpai-
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretending
RomanceAmber dipaksa untuk menghadiri sekolah formal saat saudara kembarnya, Aiden meminta dia untuk menggantikannya selama sebulan. Dan amber tak terlalu suka bersosialisasi dan baginya, orang lain itu seperti gangguan. Karena demi masa depan saudaranya...