Quick Peck

2K 233 8
                                    

Krystal POV

Aku memutuskan untuk berjalan-jalan di Teluk. Pemandangannya  benar-benar indah dan saat ini terang bulan purnama memberikan memberikan nuansa romantis.

Jujur, secara ​​tidak sengaja aku mendengar apa yang mereka bicarakan. KurasaAiden bukanlah salah satu dari pria yang agresif. Dia mungkin lebih dalam kategori pria yang gentleman dan romantis.

Suara ombak yang menghantam karang di pantai dan angin dingin memberikanku perasaan ketenangan.

"Harusnya kau memakai beberapa jaket atau kaus." Dia berkata padaku

Kami tidak pernah berjalan sedekat ini satu sama lain, seperti sekarang, kami hanya berjarak beberapa inci dari satu sama lain. Saat kita jalan dan entah mengapa akau merasa kalau menjaga jarak dariku.

Seperti aku mempunyai bau badan pada dirinya. Aku bersumpah!! aku tidak punya aroma tubuh yang buruk dan aku selalu memakai wangi dari parfum yang paling terkenal. Selalu!!

"Andaikan kau berjalan didekatku, aku tak akan merasa dingin seperti ini" balasku dan dari sudut mataku, aku melihatnya,  dan dia hanya melihatku.

"Aku tidak bisa melihat dengan baik. Aku bisa saja tersandung padamu atau menginjak kakmu" Dia menjawab setelah ia berdeham.

"Kalau begitu belilah kacamata baru atau memakai beberapa lensa." Saranku.

"Kacamata terdengar lebih baik." Katanya.

"Kau sungguh benci memakai lensa ya???" Kataku mengejek saat melirik padanya.

"Lensa membuat mataku gatal." Dia menjawab. Sekarang aku mengerti mengapa dia tidak ingin memakai lensa.

"Mungkin aku akan melakukan perawatan laser untuk mataku "Dia melanjutkan.

"Kedengarannya jauh lebih baik." Aku berkata kepadanya dengan senang.

"Kau benar-benar senang tentang itu ya?" Ia mempertanyakanku.

"Tentu saja,!" berseru dalam menanggapi dan dia melengkungkan senyuman.

"Oh ya, aku lupa, kau tidak mau kekasih yang tetlihat seperti kutu buku" Dia menggodaku dan tertawa.

"Bagus ! Kau masih mengingatnya" jawabku.


Amber POV

Aku kira Krystal akan mengatakan sesuatu yang penting denganku tapi kami hanya memiliki obrolan tak penting, stroll around. Aku melihat ada sesuatu yang berubah dalam diri Krystal. Aku tidak bisa menentukan apa sebenarnya itu tapi entah bagaimana, rasanya seperti
dia lebih manis dari sebelumnya.
*Wahhh!!😍
Perkiraanku benar, dia benar-benar telah jatuh cinta untuk saudaraku.

Kami berhenti dan duduk di atas pasir pantai. Dia memeluk lututnya dan meletakkan dagunya di atasnya dan mulai bermain dengan pasir.
Dia menuliskan sesuatu di tanah dan aku tak bisa dengan jelas melihatnya.

"Bisakah kamu membacanya?" Ia mempertanyakan.

"Tidak," jawabku.

"Baguslah!" Serunya, terdengar senang. dia melanjutkan apa yang dia lakukan dan kemudian dia mempercepat tulisannya.

"Apa yang kamu tulis di sana?" Tanyaku lagi dalam penasaran karena ekspresi wajahnya membuat ku begitu.

"Kau tahu cara membaca yang benarkan ? Jadi bacalah! "Katanya dengan seringai licik.

Aku bersandar mendekat, untuk melihat lebih jelas untuk itu. Aku menyipitkan mataku mencoba untuk menyesuaikan visi. Dan Yang aku lihat hanya beberapa tulisan tidak jelas dan hanya garis patah dan lingkaran tampak di atasnya. Hangul Amber😒

Karena aku terlalu asyik melihat itu sampai tidak menyadari  kedekatan jarak kami. Hatiku hampir mau copot keluar dari tulang rusukku ketika bibirku hampir menyentuh biburnya ketika berbalik menatap wajahnya.

Aku segera menjauh darinya. Dia menatapku dan kemudian melihat kearah lain.

"Ak-aku pikir k-kita harus kembali sekarang. Mereka mungkin mencari kita. "Aku tergagap.😑😑

Aku merasakan perasaan-perasaan canggung dan tidak nyaman dalam diriku. Jantungku masih berdebar kencang. Dia mendesah dan kemudian berdiri.

"Kau memang lamban" Dia berkata kepadaku dengan jengkel dalam suaranya sambil melihat ke bawah.

Aku terkejut ketika aku mendengar apa yang dikatakannya. Jelas aku memahami apa yang maksudnya.

Apakah dia baru saja  ingin kita
Berciuman?

Dalam hati akau menenangkan diriku sendir, saat aku berdiri dari pasir. Aku bisa merasakan matanya menatapku.













.
"Apakah kamu benar-benar ingin tahu apa yang ku tulis dipasir? "ia mempertanyakanku.

Aku berpaling padanya dan dia melengkungkqn senyuman. Aku menelan ludahku yang seperti benjolan yang tiba-tiba terbentuk pada tenggorokanku, membuatku susah bernafas saja!

Dia lalu menatap dalam ke mataku perlahan mendekatiku. Dan Hati tenangku mulai panik lagi. Dia membelai lembut pipiku dan aku bisa merasakan kehangatan di tangannya.



"사랑해, Aiden." Katanya sambil tersenyum manis.

"Itu yang aku tulis." Lanjutnya.

Aku mungkin bisa berpura-pura dan menyembunyikan perasaanku yang sebenarnya kepada orang lain
tapi aku tidak bisa melakukannya untuk diriku sendiri.

Mendengar kata-katanya, membuatku merasakan sakit di dadaku. Aku memaksa senyum didepannya.

"Aiden mencintaimu juga, Krystal." Aku berkata padanya.

Senyumnya menjadi lebih lebar dan tanpa peringatan, dia mendekat dan menanam kecupan cepat di bibirku.
Pikiranku seketika blank, kosong dan rasa bersalah mulai muncul menggerogotiku.

"Sekarang, mari kita kembali." Katanya dan kemudian menautkan lengannya di lenganku dan bersandar padaku tersenyum manis.



Maaf, aku minta maaf.

Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang