Attention!

2.6K 259 8
                                    

Luna Pov

Dari Krystal, Aku  kembali memandang ke Aiden. Alisku mengerut ketika kulihat Aiden melihat krytal dengan wajah tanpa ekspresi seperti dia tidak peduli dengan apa yang dia dengar dari apa yang Krystal katakan. Dia benar-benar akan dicoret dari Daftar suitor  Krystal dan kesempatan menjadi pacarnya. Dan Aku pikir hanya aku satu-satunya yang  khawatir tentang hal itu.

"Aiden, kenapa kau terlihat tidak terpengaruh dari apa yang
Krystal baru saja katakan padamu? Apa kau tidak sedih tentang hal itu? Semua upayamu beberapa bulan terakhir ini akan terbuang sia-sia" aku  menyatakan  kebingunganku.

"Aku akan berurusan dengannya nanti" Dia menjawab dengan sedikit tersenyum.

"Kau harus berhenti membuatnya kesal" Kataku.

"Aku tidak melakukan apa-apa padanya." Ia menjawab dengan agak jengkel dalam suaranya.

"Dia tidak akan mengatakan hal tadi jika kau tidak melakukan apa-apa
yang membuatnya kesal kan?" Balasku dan itu membuatnya mendesah.

"Aku akan bicara dengannya sekarang" Katanya dan kemudian bangkit dari duduknya.
"Uhm, aku akan memnemuimu dikelas nanti" lanjutnya.

"Oke." Aku mengangguk sambil tersenyum.
"Fighting!"

"Ya, aku pasti akan melakukan 'fighting' itu sekarang"Dia
jawab dan mengejek.

Aku lihat ia berjalan keluar dari kantin. Lebih baik dia memperbiki ini sebelum terlambat.

Krystal Pov

Ketika aku melihatnya bicara dengan Park Luna di kantin, aku memutuskan untuk lewat di meja mereka hanya untuk mengkonfirmasikan apakah dia benar-benar mengabaikanku.
Dia  membuatku kesal ketika ia benar-benar mengabaikanku. Aku gebrak meja mereka dengan tanganku untuk mendapatkan perhatiannya. Aku tak tahu apa yang terjadi dengan otak bodohnya.

Aku kembali ruang kelas dan duduk di kursiku. Teman-temanku sedang berbicara tentang banyak hal dan aku hanya berpura-pura mendengarkan mereka.

"Hei Soojung!" Aku mendengar Sulli memanggil namaku.
"Huh?" Tanyaku sedikit terkejut. Mereka semua mulai menertawakanku
"Apa yang kau pikirkan? Kau berada di sini tapi pikiranmu tidak"kata Hara.
"Aku sedang memikirkan sesuatu." Jawabku padanya.
"Sesuatu? Boleh kita tahu apa sesuatu itu? " Jiyoung bertanya dengan seringai dan aku tahu apa yang dia
berpikir.

"Bukan sesuatu yang jorok, seperti yang kau pikir sekarang, Jiyoung!" Kataku padanya
"Kalian teruskan apa yang kalian bicarakan"

Aku menghela napas lega ketika mereka melanjutkan dan membiarkanku sendiri. Aku tidak mood untuk bicara sekarang. aku hanya ingin sendirian dan tidak terganggu. Aku masih kesal dengan si Aiden Liu itu dan apa yang terjadi di kantin merusak hariku.
Dia bicara dengan baik pada Luna Park dan mengabaikanku. Hal itu  tidak keren untukku. Setelah beberapa saat, aku mendengar seseorang berdeham dan aku sedikit terkejut saat melihat Aiden.

"Bisakah kita bicara secara pribadi?" Dia mengatakan kepadaku dan aku hanya menatapnya.
Dia tampak tidak nyaman ketika semua teman sekelasku  menatapnya.

Ketika aku menyadari bahwa dia menatap balik, aku cepat menoleh kearah alin. Aku merasa tidak nyaman di tatapnya. Hal itu membuat amarahku terhadapnya sedikit mereda.

"Oke." Aku menjawab singkat.

Kami memutuskan untuk berbicara di atap karena itu satu-satunya
tempat di mana kita bisa bicara secara pribadi. Aku berjalan lebih dulu darinya. Aku bertanya-tanya apa yang akan dia bicarakan padaku.

"Apa yang ingin kau berbicara denganku?" tanyaku padanya untuk menyingkirkan pikiran konyol yang muncul dalam pikiranku.

"Kau telah menolakku sebelumnya tanpa memberikan alasan kenapa?. Jadi sekarang, aku ingin tahu mengapa? "Dia bertanya.
Sikapnya saat ini benar-benar berbeda dari sebelum.

"Itu mudah. karena aku lihat bahwa kau sudah berubah dan kau tidak tertarik padaku lagi " jawabku jujur ​​dengan sedikit  kesal.
Aku merasa entah kenapa aku kecewa dengan yang akau katakan.

"Jadi itu berarti  kau merindukanku." Gumamnya dan mengejek.
"FYI, aku tidak pernah merindukanmu!" Aku berteriak dan memelototinya. Aku pikir dia akan menjauh tapi dia menatapku balik, setelah aku lihat dengan tatapan Ice Glare. Aku merasakan wajahku
perlahan terasa panas.

"Aku sudah bilang waktu itu untuk mengabaikanku saat aku
masih mengenakan kacamata inikan?" dia berbicara sambil menunjuk kacamatanya.

"Atau harus kukatakan untuk jangan jatuh cinta denganku ketika  aku masih memakai kacamata ini" tambahnya.

 "Aku tidak akan jatuh cinta dengan kutu buku sepertimu! " ku katakan dengan suara tegas. Kuharus
berpura-pura bahwa kutidak peduli. Aku tidak akan membiarkannya  melihat adanya reaksi aneh denganku.

"Senang mendengar itu, kau bisa pacaran denganku saat aku tidak memakainya ok?. Terima kasih!" Dia menjawab sambil berkedip. Sangat menjengkelkan!!!!. senyum ramah di wajahnya.

Dengan itu, kami mengakhiri pembicaraan kami. Aku pergi terlebih dahulu sebelum aku meledak di depannya. Ada apa dengan kacamata jelek itu sih? Mengapa ia terus
mengatakan kepadaku untuk tidak jatuh cinta padanya ketka ia
masih mengenakan kacamatanya? Aish! Stupid menyebalkan!

Amber Pov

Aku menghela napas lega dalam-dalam ketika aku telah membuat hal-hal menjadi lebih jelas dengan Krystal Jung. Aku benar-benar membenci hal ini lebih dari  apa yang aku bayangkan sebelumnya karena gadis itu. Aku agak kesulitan dengan Situasi sekarang ini. Dia benar benar keras kepala!!.

Aku merasa seperti orang jahat karena dia selalu membuatku
merasa seperti itu. Aku merasa seperti aku telah melakukan sesuatu yang jahat sejak saat itu kami bertemu satu sama lain.

"Bro!" Kata Key sambil memukul meja dengan tangannya dan
bersandar padaku. Aku kaget dengan apa yang dia lakukan. Aku baru saja kembali dari kelas kami dan sekarang, aku harus bicara dengan orang-orang ini. Aishh

"Ya?" Aku menjawab seadanya dan  bersandar di kursiku
"Bagaimana pernyataan cintamu padanya?" Tanyanya sambil
menatapku dengan mata penasaran.
"Pernyataan cinta Apa?" Aku menjawabnya dengan  alis berkerut. Aku tidak tahu apa yang ia bicarakan.

"Kamu nembak Krystal di atap, kan?" Jawabnya.

"Tidak" jawabku singkat.
"Siapa bilang?" tanyaku.
"Jadi itu hanya gosip palsu eh?" Kata Key
"Saya pikir kau sudah memutuskan untuk menjadikankanya pacarmu" lanjutnya.

Orang benar-benar menyukai gosip dan membuat cerita tentang
orang lain. Gossipers harus benar-benar mengubah perilaku mereka dan berhenti mengganggu orang lain.

Aku langsung pulang setelah kelas berakhir karena stresku hari ini memuncak dan aku  ingin istirahat. Aku benar-benar merindukan kehidupanku yang damai dan tenang di Amerika. Aku menjatuhkan diri di tempat tidur dan melentangkan lenganku. Ku menunggu panggilan dari  Aiden karena dia selalu meneleponku setiap sore untuk bertanya tentang hariku dan beberapa informasi di sekolah.

Aku bosan menunggu dan mataku terasa berat. Ketika aku hendak tertidur, aku terganggu ketika bel berdering. Ku memutuskan untuk mengabaikannya tapi seseorang terus menekan bel.

"Aish!" Aku mendengus kesal dan memaksa diri untuk bangun.

"Bisakah kau bersab-... .." kalimatku terpotong  karena kaget ketika kulihat orang yang berdiri di depan pintu ketika kubuka. Apa sih yang dia lakukan di sini ?!

Aku benar-benar sudah cukup untuk  hari ini. Aiden yang meminta perhatiannya, bukan aku!


-Keimagod senpai-

Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang