Thought

2K 233 20
                                    

Krystal POV

Ketika ku mendengar Suho dan Suzy putus, aku merasa agak senang tentang itu. Setelah aki pergi berbelanja dengan Sica-unnie, Suho
menelepon dan meminta ku untuk menemuinya. Kami bertemu dicafé dan kemudian dia mengatakan kepadaku bahwa dia ingin kembali bersamaku.

Dia meminta maaf atas apa yang dia lakukan padaku dan mengaku kalau dia salah, entah kenapa hatiku melunak dan menerima permintaan maafnya. Aku hendak menerima dia kembali juga, tapi Aiden tiba-tiba muncul dalam pikiranku.

Unnie marah padaku karena  menemui Suho lagi ketika aku kembali ke rumah. Dia semakin marah ketika aku mengatakan kepadanya bahwa aku memutuskan tidak datang ikut mereka di Jeju.

Suho meminta ku keluar kencan
dan aku ingin tahu apa aku masih punya perasaan untuk dia. Kita memang sedang hang out, tapi semua yang aku pikirkan adalah Aiden ketika bersama Suho.

Saat aku melihat mata Suho pun, semua yang ku lihat adalah sepasang mata dingin Aiden. Kemudian hal itu menyadarkanku kalau aku lebih ingin bersama Aiden dan tidak bersamanya.

"Ku kira kau tidak akan berubah pikiran Jungie!" Sulli berbisik padaku.
Semua teman-temanku tahu kalau aku bersama Suho sebelumnya.

"Aiden sangat tidak dalam mood baik tadi" Kata Hara.

"Auranya membuatku takut." Kata Jiyoung dan menggigil.
"Aku bahkan tidak ingin menatap dia" lanjutnya.

"Girls,, kalian berlebihan" kataku pada mereka dan mengejek.
"Aiden tidak menakutkan sama sekali."

" itu Untukmu, tetapi iya bagi kami." Jiyoung berkomentar dan aku hanya
menertawakan dirinya.

Perhatianku teralihkan ke Aiden yang terlihat malas saat menuruni tangga.
Menurutku dia masih mengantuk karena ia terus terusan menguap. Key menariknya saat ia sampai di kaki tangga dan tersenyum setelah mendengar apa yang Key katakan. Entah apa itu...

Mata kami bertemu ketika ia melihat ke arahku. Dia mengalihkan pandangannya kembali ke Key.

"Yah, dia sudah kembali normal sekarang." Kata Sulli.

"Tidak adanya dirimu benar-benar membuatnya kesal." Hara mengejek.

Aku melihatnya saat ia menghampiri Luna dan Vic-unnie, yang disambut dengan senyum hangat oleh mereka berdua & is melakukan hal yg sama.

"Aku senang kau kembali ke suasana hati yang baik sekarang." Kata Vic-unnie kepadanya dengan seringai di wajahnya.

"Apa karena kau cukup tidur atau karena Krystal sekarang ada  di sini? "dia menggodanya.

Dia menjawab dalam bahasa yang aku yakin kita semua tidak mengerti. Dan Vic-unnie menertawakannya.

"Ya, right" balas Vic -unnie dan main-main memukul dada Aiden, perhatianku kembali ke teman-temanku ketika aku mendengar Sulli berbicara.

"Soojung, apakah kau masih menganggapnya 'kekasij Eksperimental' mu? " tanya Sulli dengan seringai licik di wajahnya serta Hara dan Jiyoung.

"Tentu saja, masih" balasku dan aku merasa hatiku bertentangan dgn apa yg baru kukatakan.

"Kami tidak berpikir begitu, Krystal." Hara menjawab dan mengejek.

"Apa yang membuatmu mengatakan itu?" Aku menanyainya dengan mengangkat alis.

"Karena Missy, kau sekarang melihat Aiden dengan cinta di matamu. "kata Jiyoung dan mereka semua tertawa.

Amber POV

Jie sedang menggodaku tentang Krystal. Aku merasa malu tentang hal itu karena Luna ada disini. Tapi aku  menanggapinya dengan bahasa Cina sehingga Luna tidak akan mengerti.

Jie di sisi lain hanya tertawa padaku. Aku bisa merasakan mata Krystal terus menatapku tapi aku hanya mengabaikannya. Aku merasa tidak nyaman, jadi aku berpura-pura tidak menyadarinya.

Jie undur diri untuk membantu orang lain di dapur, meninggalkan aku dan Luna di belakang.

"Baguslah kau berada dalam suasana hati yang baik sekarang." Kata Luna dengan senyum ramahnya.

"Haha, ya. Kurasa aku mungkin hanya perlu tidur. " aku menjawab dan tertawa canggung.

"Apa kau yakin?" Tanya Luna dan menatapku curiga dengan seringai di wajahnya.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan, Lun!." Aku mendengus.

"Hhha hey, kau harus menemuinya sekarang. Aku bisa merasakan tatapan mata tajamnya padaku "dia menyatakan sambil melihat ke belakangku.

"Kalian berdua juga harus mengobrol. Kulihat kalau kau tidak berinteraksi sama sekali dengannya" kataku kepadanya.

"Aku akan melakukannya." Jawab Luna dengan senyum.

Kami menikmati malam bersama. Hidangan makanan yang lebih banyak dan kulihat entah bagaimana, mereka semua terlihat akrab. Aku
hanya mendengarkan mereka mengobrol dan ini adalah pertama kalinya aku makan malam dengan suasana ramai seperti ini.

Aku selalu makan dengan tidak lebih dari empat orang saat dirumah, dan mereka semua pelayanku.

Setelah makan malam , aku berbincang dengan para pria di teras.

"Kurasa Kyrstal tidak tahan untuk tidak melihatmu, bro! "kata Jonghyun, mengayunkan lengannya di bahuku

"Jadi sudah hampir tiga minggu sejak kalian berdua kencan. Apa kalian sudah ciuman? " tanyanya dengan senyum sesat.

"Tsech, sayangnya, belum!" Kataku dan mengejek.

"Serius bro?" Tanya Key dengan mata melebar. Onew memiliki reaksi yang sama juga. Aku mengangguk.

"Kau terlalu lamban Aiden." Onew berkomentar sambil memijat kepalanya tampak kecewa.

"Ini bukan karena aku lambat, Onew." Jawabku padanya.

"Ya kau!!!" Seru mereka serempak dan tertawa. Aku melepaskan tangan Jonghyun di bahuki.

Jujur, tidak pernah terlintas dalam pikiranku untuk mencium Krystal. Hal itu bukan aku yang harus melakukan itu dengan dia.

"Kita tidak bisa hanya mencium seseorang karena kita menyukainya. Ciuman terjadi begitu saja, tidak direncanakan atau diharapkan " kataku kepada mereka dan mereka mengangkat alis dan mengangguk di pemahaman.

"Yah, kau ada benarnya." Key setuju.

"Aku selalu benar!" Jawabku kepadanya dengan seringai bangga.

"Tapi kadang-kadang, kau membuat kekasihmu merasa dicintai melalui ciuman. "Jonghyun berkata dengan tersenyum nakal.

"Ingatkan aku tentang hal itu pada hari Senin depan" aku menjawab
dia dan mengejek.

Kurasa itu cara yang tepat untuk membuat mereka berhenti berbicara tentang 'ciuman' dan aku benar, karena mereka melakukannya. Mereka mengubah topik pembicaraan menjadi hal acak.

Tapi aku bingung pada apa yang ada dalam pikiran ku sekarang. Ini adalah gambar dari Krystal dan parahnya itu berfokus pada bibirnya!!. pikiran yang sangat mengganggu!

"Aiden! Aku perlu bicara denganmu" Aku mendengar suara Krystal yang membuatku tersentak dari lamunan

"Maaf boys, aku akan merebut dia dari kalian sejenak. " terusnya beralih ke mereka dengan senyum ramah.

"Kalaupun kau tidak akan mengembalikannya kembali kepada kami, Krystal. Kami tidak keberatan sama sekali. "Jonghyun menyatakan dengan seringai dan kemudian diam-diam mengedipkan mata padaku. Heh??!!

Aku menggerutu dalam hatiku. pria ini harus serius membersihkan pikiran kotor nya.





Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang