Amber POV
Krystal sangat peduli pada kakak ku. Dia yang menyakiti ku, tetapi dia juga orang yang mengobati lukaku juga juga. Dia beraikap lucu tapi aku tidak menunjukkan itu padanya.
Aku merasa lega juga sama seperti
teman kakakku, dia entah bagaimana tidak mengubah cara dia menatapku."Selesai!" Serunya gembira setelah ia mengoleskan salep.
"Kau menampar ku dengan sangat keras" aku berkata padanya saat aku menyentuh pipiku.
"Jadi lebih baik kau jangan main-main dengan ku." Dia menjawab kepadaku menghilangkan suasana bahagia dan menggantinya dengan suasana dingin.
"Aku juga tida berencana untuk melakukannya." Aku mendengus.
"Baguslah!" Dia menjawab kepadaku dengan nada sombongnya
"Oh ya, aku memutuskan untuk ikut datang dengan mu akhir pekan ini" lanjutnya sambil duduk di kursi."Oh, bagus." Aku berkata padanya dengan tersenyum.
"Setelah kelas selesai, tunggu aku didepan. Aku akan berbelanja sore ini dan aku ingin kau menemaniku" katanya.
Tsk, aku benci mall. Itu karena mall merupakan tempat yang ramai dan belanja itu sangat melelahkan, terutama jika kau pergi dengan perempuan. Aku tak butuh waktu lama hanya untuk memutuskan mana yang akan aku beli. Tapi kalau perempuan itu...
Aku paham karena ketika ibu dirumah, dia selalu memintaku dan
Aiden untuk pergi bersamanya. Aku tidak tahu tentang Aiden tapi aku
merasa seperti pelayan pribadi ibuku jika aku pergi berbelanja dengannya."Kau harus selesai membeli semua hal yang kau butuhkan dalam waktu 30 menit. Di luar itu, aku akan meninggalkanmu " Kataku padanya.
"Aiden, kau benar-benar ingin aku menampar sisi lain pipimu, bukan?" katanya dengan suara yang tegas selagi ia menatapku dengan mata menyipit.
"N-No." Aku berkata padanya, agak menjauh darinya.
Dan Ketika dia memanggilku dengan nama kakakku, aku ingat bahwa aku
perlu meresponnya seperti bagaimana Aiden lakukan."Kalau begitu kau harus tetap tinggal selama yang aku inginkan!" Dia
menjawab."Aku hanya bercanda tadi, Princess Krystal~" Kataku padanya sambil tersenyum.
"Kapan kau kehilangan rasa humormu, karena tadi itu tidak lucu sama sekali. "dia berkata kepadaku sinis.
"Baru saja." Jawabku padanya dengan cengiran.
"Terserah!" Dia memutar matanya dan berdiri dari kursi
"Aku pergi sekarang, kau harus pergi ke kelasmu juga. "tambahnya.
"Oke." Jawabku dan bangkit.
"Temui aku di luar kelas kami setelah pulang sekolah nanti" Katanya
sebelum dia berjalan pergi.Krystal POV
Aku tersenyum seperti orang idiot sambil berjalan kembali ke kelas. Pikiran bahwa aku dan Aiden akan pergi berbelanja bersama menarik senyum di wajahku. Aku rasa aku terlalu bersemangat dan menantikan hal itu.
Perasaan baru yang aneh untuku . Aku hanya meminta dia untuk ikut denganku karena aku ingin dia membawa semua tas belanjaku dan mungkin membuat dia membayar juga untuk semua itu. Tapi....
"Ada apa dengan senyum itu, Jungie?" Sulli bertanya ketika aku duduk di kursiku.
"senyum apa?" Aku bertanya.
"Itu,, senyum lebar dengan mata yang berbinar." Jiyoung ikut ikutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretending
RomanceAmber dipaksa untuk menghadiri sekolah formal saat saudara kembarnya, Aiden meminta dia untuk menggantikannya selama sebulan. Dan amber tak terlalu suka bersosialisasi dan baginya, orang lain itu seperti gangguan. Karena demi masa depan saudaranya...