Lunch Date

2.4K 262 3
                                    

Amber Pov

Semua orang sudah tahu tentang Aiden dan Krystal berpacaran. Baru saja beberapa detik sudah tersebar di seluruh sekolahan dan membuatku tertekan. Sekarang aku harus bersama Krystal Jung setiap hari. Dan kuharap apabila  ia mengatakan kata itu untuk kakakku  dan bukan padaku

"Bagaimana rasanya menjadi pacar Krystal Jung?" goda Key menyikut lenganku dengan senyum lebarnya.

"Great." Jawabku terpaksa tersenyum.
Apa yang kurasakan berbanding terbalik dengan apa yang kukatakan.

"Kurasa kau tidak akan bisa makan siang dengan kami lagi bro!. Kau akan terus menempel dengan Krystal Jung mulai dari sekarang" Kata Key dramatis.

"Aish, hentikan itu? Meskipun dia sekarang pa.. pacar ... ku" kataku pelan karena tak nyaman saat mengucapkannya

"Bukan berarti aku akan menghabiskan sebagian besar waktuku dengannya " lanjutku jengkel.

"Thats my friend!" Kata Key dengan senyum lebar di wajahnya dan memitingku !!. Hey...

Luna POV

Semua orang terkejut ketika mereka mendengar Aiden dan Krystal sah berpacaran. Aku tahu sebagian besar dari mereka tidak setujui akan hal itu.
Sebagian besar orang di sekolah ingin Krystal untuk diri mereka sendiri.

Lihat temanku, dia seperti tidak senang tentang hal itu, tidak sama sekali. Ku berharap akan ada  ekspresi senang di wajahnya tapi yang kulihat adalah ekspresi muram.
Dia memasang wajah tanpa ekspresi dan itu bukan sepert wajah seorang pria yang baru saja diterima cintanya oleh wanita impiannya.

"Ku bisa merasakan pandanganmu Lu." Dia berbicara dan itu membuatku sedikit kaget. kemudian menoleh untuk melihatku

"Ada apa??" Tanyanya.

"Selamat." Jawabku sambil tersenyum, baru ingat kalau aku belum mengucapkan selamat padanya.

"Terima kasih." Ia menjawab dengan senyum kemudian melihat ke depan
lagi. Dia hanya tersenyum untuk beberapa detik saja, aneh.
Kami berdiri ketika guru masuk kelas dan menyapanya.

"Akhirnya, istirahat makan siang!" Seru Key sambil mengangkat tangannya di udara setelah guru keluar kelas.

"Aku lapar." Tambahnya sambil
mengusap perut.

"Apa kau tidak sarapan lagi?" Tanyaku.

"Bagaimana kau tahu?" Dia menjawab dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Karena kau bilang kau sedang kelaparan. Kau hanya mengatakan itu jika kau tidak sarapan." jawabku.

"The Great Park Luna!" Katanya dan itu membuatku tertawa.

Dari sudut mataku, aku melihat Aiden tersenyum. Senyumnya kali ini menarik perhatianku, karena berbeda dari apa yang akhir-akhir ini dia berikan kepada kami.

Amber POV

Luna benar-benar paham akan teman-temannya juga. Aku lebih berharap Aiden jatuh cinta padanya bukan Krystal Jung.

Kalau saja aku bisa memperkenalkan diriku yang sebenarnya padanya, aku pasti melakukan itu.
Ketika kita berjalan keluar kelas, aku terkejut ketika melihat Krystal menunggu di luar.

Dia bersandar di dinding dengan melipat tangan didadanya. Mata kami bertemu dan dia tersenyum yang membuat teman sekelasku menggodaku. Dia tersenyum kepada mereka juga.

"kita pergi dan makan siang bersama!" katanya kepadaku dan merangkul lenganku. Buatku merinding saja.

"Oke." Balasku padanya terpaksa senyum.

Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang