School is too Small for Both of Us

2.2K 249 5
                                    

Amber POV

Jika sebelumnya, jam sekolah favoritku adalah istirahat makan siang, maka sekarang sudah tidak lagi, aku membencinya saat ini. kau tahu kenapa?. Karena Artinya aku harus menghabiskan waktu bersama dengan Krystal Jung.

Percayalah, aku merasa tidak nyaman berada disekitarnya. Bukan karena kehadirannya tapi karena pikiran bahwa aku harus bertindak sebagai pacarnya. Aku tidak tahu bagaimana perilaku seorang kekasih terhadap pasangannya dan aku tidak ingin repot-repot untuk belajar tentang hal itu.

"Aiden, lets go!" Kata Key yang membuatku menoleh padanya.
Dia sudah di ambang pintu bersama Luna saat aku masih duduk di kursi.

"Kalian berdua pergi dulu. Aku akan menyusul. "jawabku dan tersenyum.

"Baiklah." Jawab Key dan kemudian mereka berdua pergi lebih dulu.

Mumpung Krystal tidak menungguku diluar kelas lebih baik aku mwncari cara untuk tidak bertemu dengannya dilorong nanti. Aku bangkit dari tempat duduk dan membuka jendela kelasku. Kulihat sebuah pohon besar di dekatnya dan kupikir aku bisa melompat menggunakannya.

"Lucky!." Gumamku saat aku melihat pohon itu.

Aku mencoba meraih cabang pohon itu  tapi sayangnya tanganku tergelincir dan aku jatuh di tanah.

Masih beruntung aku karena jatuh diatas rumput dan bukannya plester semen yang tidak menimbulkan rasa sakit yang berarti. Tapi tetap saja, kututup mataku sambil meringis akan rasa sakitnya.

"A-Apa kau baik-baik saja?" Seorang gadis dengan nada khawatir bertanya.
Aku perlahan-lahan membuka mata dan sungguh aku begitu frustrasi ketika aku melihat siapa dia. Sekolah ini benar-benar terlalu kecil untuk kami kedua.

Krystal POV

Aku tidak tahu apa yang Stupid ini pikiran sebelum ia melompat dari jendela kelasnya. Aku mengambil kacamatanya yang jatuh di tanah dan ini adalah kedua kalinya aku melihat wajahnya yang tanpa kacamata.
Dia benar-benar terlihat tampan tanpa benda tebal yang satu ini.

Dengan cepat menyambarnya dari tanganku setelah ia bangun kemudian memakainya kembali.

"Jika kau ingin bunuh diri, kau harusnya melompat dari atap gedung tertinggi dan pastikan bahwa kau akan mendarat dataran beton" kataku padanya.

"Siapa bilang aku ingin melakukan hal bodoh seperti itu? "dia menjawab padaku  dengan nada sarkastis.

"Lalu kenapa kau melompat?" Aku balas.

"Aku hanya ingin tahu apa aku bisa meraih cabang pohon itu atau tidak" jawabnya setelah ia mengalihkan matanya dariku.

"Bodoh." Gumamku

"Cepat pergi ke taman dan makan siang" kataku padanya.

Aku dengar dia mendesah sebelum ia mengikutiku. Kupikir orang ini
tidak ingin bersamaku lagi. Ketika berada di perjalanan ke taman, aku bertemu dengan orang yang sama sekali tidak ingin kulihat sepanjang hidupku. Melihatnya saja membuat darahku mendidih. Dia melirik Aiden sebelum menatapku.

"Jadi, kau menemukan mangsa baru." katanya padaku dengan seringai di wajahnya.

"Aku tidak menganggap pacarku sebagai mangsa Suzy, aku tidak sepertimu "balas ku.

"Oh benarkah? Biar kutebak, kau akan putus dengannya tepat setelah lelaki ini serius denganmu, kan?"jawabnya dan itu membuatku marah. Dasar jalang!

"Apa kau menyebut dirimu sendiri, Suzy Bae?" Kataku mencoba untuk mengintimidasi dirinya.

"Kau tahu siapa sebenarnya yang kita bicarakan, Krystal Jung"Jawabnya.

"Maaf tapi aku tidak bisa lama-lama untuk chatting denganmu, Suho sudah menungguku"lanjutnya dan pergi.

Aku benar-benar membenci gadis itu. Kesalnya lagi, Aiden tidak mengatakan apa-apa untuk membelaku. Aku lirik dia tapi hanya ekspresi kosong yang aku lihat. Dia jelas tidak peduli padaku lagi!!.

"Kau!, makan siang di kantin saja sana!. Aku ingin makan siang sendirian!"kataku dingin.

"Kantin sudah sangat jauh dari sini. Aku tak buang waktuku. "dia menjawab kepadaku dengan nada tidak peduli.

"Jika kau benar-benar ingin ikut denganku, maka jangan salahkan aku jika kau akan kelaparan" kataku padanya dan berjalan menjauh.

Aku pikir dia paham maksudku karena Aku tidak mendengar labgkah kaki dibelakangku lagi. Dia membuat keputusan yang tepat, aku hanya ingin sendirian sekarang.

Aku duduk di kursi dan melihat
kursi di seberangku membuatku entah bagaimana merasa sedikit kesepian.

Harusnya ia duduk disana sekarang. Aku menghela nafas pelan dan mulai makan. Tapi baru saja satu gigitan yang aku makan, seseorang menarik kursi kosong danduduk di atasnya.

Meletakkan satu pak sandwich di atas meja dan kupikir dia membelinya di kantin dan berlari untuk  menuju kesini.

"Man, I hate running!" Gumamnya sebelum ia membuka bungkusan sandwich-nya dan memakannya.

Aiden Sweet~



-Keima senpai-

Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang