Amber POV
Krystal memainkan set terakhir seperti bagaimana dia bermain melawan kelas kami. Dia terlihat lebih rileks dan menikmati menikmati permainan. Pada akhirnya, kelasnya lah yang menang di pertandingan voli.
Memang sudah menjadi hasil yang diharapkan karena sebagian besar nya teman sekelas tahu bagaimana cara bermain.
Aku merebahkan diri di tempat tidur ketika sampai di rumah. Aku menatap kalender yang berada di sisi meja dan sudah hampir tiga minggu aku di tinggal di sini.
"Ya?" Kataku ketika aku mengangkat telepon. Aku tahu bahwa itu
adalah Aiden yang meneleponku."Wa' Sup bro, bagaimana harimu? Dan,, Bagaimana kabar kekasihku?" Aiden tanya padaku.
"Hari ku sangat melelahkan seperti biasa dan kekasihmu memenangkan pertandingan voli tadi pagi. kelas olahraga kita bergabung dengan kelasnya dan kelas 2C. "kataku padanya.
"2C?, Maksudmu, kelas Kim Suho? "Ia bertanya memastikan.
"Ya. Bagaimana kau kenal dia?" Tanyaku kepadanya dan bangun dari tempat tidur.
"Dia adalah mantan kekasih Krystal. Dia berselingkuh dengan sahabatnya" Aiden memberitahu ku dengan nada jengkel di suaranya.
"Jangan biarkan dia mendekati Krystal"
"Aku tidak bisa menjamin itu. Aku tidak bisa bersamanya 24/7 hari, kan?" kataku padanya dan mengejek.
"Aku akan pulang ke sana dalam waktu kurang dari sebulan. Aku pulih dengan cepat sekarang dan dokter bilang bahwa aku bisa berjalan dengan baik setelah dua minggu" katanya terdengar senang.
"Senang mendengar itu." Kataku padanya.
"Aku tidak sabar untuk pulang kerumah LA-"
"Jangan khawatir bro, kau akan pulang secepat mungkin. "dia menjawab dan tertawa.
"Aku akan menanti hari itu akan tiba" jawabku kepadanya.
Key POV
Aiden berjalan menuju kelas dengan langkah yang sangat lamban, seperti kura-kura. Aku rasa tubuhnya nyeri karena pertandingan kemarin. Dan mungkin tubuhnya benar-benar di sakit karena bisa ku lihat di wajahnya bahwa ia sedang kesakitan.
"Apa kau baru saja sunat, Aiden?" Aku bertanya padanya bercanda ketika ia duduk di kursinya.
"Seluruh tubuhku tidak sakit ketika aku disunat" Dia menjawab pada ku dan mengejek. Ku menertawakan
tanggapannya."harusnya kau melakukan beberapa peregangan sebelum bermain
kemarin. "kataku padanya."Ya." Jawabnya singkat.
"Apakah Luna datang ke sekolah
hari ini? "tanyanya ketika ia melirik kursi kosong teman kami."Aku tidak yakin. pergelangan kakinya terkilir kemarin,kan? Jadi mungkin, ia disarankan untuk beristirahat hari ini" jawab ku dan dia mengangguk dalam pemahaman.
Kelas kami mulai sedangkan Luna tidak datang. Dan kurasa asumsi ku benar. kelas pagi kami akhirnya berakhir dan rasanya tidak lengkap tanpa Luna dengan kami. Aiden tampak bosan juga tanpa dia di sekitar sini. Kadang-kadang, itu membuatku bertanya-tanya apa Aiden memiliki perasaan untuk Luna juga selain Krystal.
"Bro, kau ikut dengan kami ke kantin?" Tanyaku padanya.
"Krystal mungkin dalam perjalanan ke mari"Dia menjawab kepadaku.
"Ok, see you later than!" kata ku kepadanya kemudian pergi dengan
Jonghyun dan Onew.Krystal POV
Aku melihat Aiden duduk di kursinya tampak bosan. Dia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi dan tangannya bertumpu tangan kursi. delosor 😂😂😂 (ngerti nggak ?, nggak? . Ya udahlah!)
Membuatku bertanya-tanya apa yang sedang Stupid itu pikirkan sekarang.
Aku memasuki ruang kelas mereka dan mungkin suara langkah kakiku menarik perhatiannya, karena dia menoleh menghadapku."Apa kau hanya akan duduk di sini?" tanyaku padanya.
Dia menatapku sebentar kemudian menghela nafas . Dia lalu perlahan-lahan bangkit dari tempat duduknya.
"Ayo kita pergi." Katanya dan mulai berjalan perlahan-lahan.
Aku rasa tubuhnya sedang kesakitan sekarang karena bisa kulihat dia meringis sakit setiap kali ia bergerak. Kami berjalan benar-benar dalam
kecepatan lambat. Kami butuh waktu beberapa saat untuk mencapai taman sekolah.Dia sangat tenang dan berdiam diri sekarang. Ketika kami duduk
di kursi taman, Aku berdeham untuk menghilangkan keheningan dan kecanggungan di antara kami."Bagaimana kabar Park Luna?" Tanyaku. Aku tidak punya bahan apa-apa dalam pikiranku untuk di ajak Berbicara dengannya.
"Dia absen hari ini." Dia menjawab dan tampak sedih dalam nada bicaranya yang membuatku terganggu.
"Apa ketidak hadirannya membuatmu merasa bosan?" Aku tanya padanya.
"Mungkin." Ia dengan cepat menjawab dan membuat ku sedikit kejutan.
"Jika kau merindukannya ... kenapa tidak kau jenguk saja dia." balasku padanya.
-Jadi saingan percintaanku padanya
juga seorang sahabat juga seperti sebelumnya-"Key dan aku berencana untuk menjenguknya sore ini." Dia
jawab dan mendesah."Nyeri di tubuh ini benar-benar
membunuhku. " gumamnya dengan nada kesal sembari ia mencoba menggerakkan tubuhnya.Kami menghabiskan waktu makan siang dalam keheningan. Aku sedang tidak dalam mood untuk berbicara dengannya lagi. Aku sesekali melirik padanya dan kadang-kadang aku bisa melihat ekspresi bahwa ia tidak
ingin bersamaku.Aku merasa seperti dia hanya memaksakan dirinya untuk datang ke sini. merasa sedikit bersalah juga karena aku tahu hubungan ini tidak benar-benar nyata. Aku tahu pada akhirnya, aku hanya akan menyakiti dia dan aku tidak tahu apa dia akan menerimanya dengan baik.
"Jadi rumor itu benar ya?"
Aku mendengar suara familiar yang sudah tak pernah kudengar cukup lama. Aku menoleh ke arah dari mana
sumber suara tersebut dan menemukan Suitor-ku yang lain berdiri tepat di luar gazebo. dia perlahan-lahan mendekati kami.Aiden di sisi lain hanya terus
makan dan tidak repot-repot melihat siapa orang itu. Aku, entah bagaimana merasa khawatir padanya."Apa yang kau inginkan?" Tanyaku saat aku berdiri dari kursi.
"Tentu saja kau, Princess~" Dia menjawab dengan tersenyum 😩
"Tapi untuk saat ini, aku ingin berbicara dengan pria lemah ini"dia menjawab dengan ekspresi jengkel di wajahnya saat ia berbalik dan menoleh pada Aiden.
-Keima Senpai-
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretending
RomanceAmber dipaksa untuk menghadiri sekolah formal saat saudara kembarnya, Aiden meminta dia untuk menggantikannya selama sebulan. Dan amber tak terlalu suka bersosialisasi dan baginya, orang lain itu seperti gangguan. Karena demi masa depan saudaranya...