Fall in Love

2.2K 248 21
                                    

Amber POV

Saat aku sedang berjalan menuju ke kelas kami, aku bertemu dengan Luna. Menjadi jeli seperti biasanya dia, langsung melihat kalau ada sesuatu yang menggangguku. Aku benar benar tertekan tentang bagaimana aku akan menghadapi Krystal nanti.

Luna memberi ku saran nasihat yang mengurangi sedikit kekhawatiranku. Percakapan kami terpotong ketika Suzy mendekati kami. Dia menyambut dengan sopan serta senyuman dan hanya Luna yang
menanggapi nya dengan cara yang sama.

"Apa kau tidak akan menyapa pacarmu dengan senyuman? "Suzy merengek dan cemberut.

"Selamat pagi, Bae." Aku berkata padanya membentuk senyuman paksa.
Dia tersenyum, palsu juga kurasa. sebelum dia beralih ke Luna.

"Kulihat kalau kau lebih dekat dengan pacarku daripada Aiden, sahabat mu yang sesungguhnya mungkin akan cemburu tentang hal itu, kau tahu" Dia menyatakan.

"Kenapa dia akan cemburu tentang hal itu?" Luna mempertanyakan
dan mengejek.
"Aku lebih baik pergi sekarang, kelas akan mulai. "lanjutnya perpisahan.

.
.
.
.
.
.
.

"Kau sudah lebik baik rupanya!" Kataku setelah Luna pergi.

"Satu hari sudah cukup untuk beristirahat." Dia menjawab dan berjalan di sampingku.

Mendengar apa yang dia katakan membuatku ingat tentang  apa yang terjadi malam itu. Ketika kita mencapai kelas, dari sudut mataku, aku melihat Kai dan Suho sedang melihatku seperti mereka ingin merobek kepalaku.

Aku duduk di kursi, dan mengabaikan semua orang di sekitarku. Lagi pula, Cepat atau lambat, aku akan keluar dari tempat ini juga.😞

"Amber." Suzy memanggilku, sedikit mendekat denganku.

"Hmmm?" Aku bersenandung dalam menanggapi, tidak repot untuk menatapnya. Aku menyandarkan kepalaku dengan dengan tangan.

"Apakah kamu yang membawaku ke hotel?" Dia bertanya sangat gamblang.



.
.

Mataku melebar ketika mendengar apa yang dikatakannya. Aku dengan segera berdiri tegak dari tempat dan berpaling padanya. Aku melihat ke sekeliling dan semua mata teman kelas kami menatap aneh padaku!!!.


Suzy di sisi lainn, hanya menatapku menunggu jawabannya.

"Kau tidak harus bertanya hal itu dengan suara keras!!" Kataku padanya dan saat itulah dia melihat-lihat sekitar.

"Yah, biarkan saja mereka berpikir apa yang mereka inginkan." Jawabnya  dengan seringai.
"Jadi apakah itu kamu?" Dia bertanya padaku.

"Jelas." Aku menjawabnya dengan jengkel karena nya.

Suzy POV

Aku bersyukur bahwa Amber datang untuk menyelamatkan ku malam itu
di dalam klub. Sekarang kutahu kalau ia adalah orang yang menyelamatkan ku dan membawaku ketempat yang aman.

Jia dan Fei mengatakan kepadaku
betapa marahnya dia pada mereka dan mereka semua takut untuk berbicara dengannya.

Dia mungkin berpura-pura sebagai l kekasihku dan mengatakan kepadaku sebelumnya bahwa ia tidak akan
peduli padaku, tapi aku senang,  meskipun ia tidak pernah menunjukkannya sepanjang waktu, sebenarnya ia peduli padaku dalam nyata.


"Tapi jangan salah paham, aku hanya melakukan hal manusiawi  yang harus dilakukan. "Dia melanjutkan.

"Yah,, jangan khawatir tentang hal itu." Aku menjawabnya.
"Tapi jika kau jatuh cinta padaku sungguhan, akan kuterima juga perasaanmu " aku menggodanya.

"Aku tidak berencana untuk itu, jadi berhenti mengharapkanku" Dia
berkata kepadaku dengan nada datar dalam suaranya.

"Kau benar-benar tidak menyukaiku, ya?" Aku bertanya dan
mengejek.
"Bahkan jika kau tidak menyukaiku, aku masih akan mengatakan terima kasih ku padamu" terusku.
"Terima kasih sudah datang dan menyelamatkanku malam itu" kataku kepadanya saat aku mencium pipinya.


Dia mungkin menyukai apa yang telah kulakukan untuk dia tapi aku tidak akan keberatan.

Aku sedang senang untuk menciumnya saat ini dan aku akan memastikan kalau lain kali, akan di bibirnya.

Mungkin aku hanya memiliki satu
persen kesempatan baginya untuk jatuh cinta padaku, tapi aku masih akan mencoba untuk dia mencintaiku
nyata.

Aiden POV


Hatiku berdebar-debar karena gugup saat aku berjalan lebih dekat ke taman sekolah kami. Aku menarik napas dalam-dalam sebelum aku mendekati Krystal di gazebo. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi aku tidak punya pilihan selain melakukan
ini.

Bisaku katakan kalau dia tidak dalam suasana hati buruk dengan ekspresi wajahnya. Dia duduk tegak dan aku bertemu dengan matanya yang dingin.

"Apa yang kau lakukan di sini, Aiden?" Ia bertanya. dengan dingin dalam suaranya.
"Kelas akan dimulai."

"Aku ingin melihat mu" Jawabku padanya dan dia menghindari kontak
matanya dengan ku.

"Sekarang kau sudah melihatku, kau bisa pergi!" Jawabnya.

"Krys, M-maaf." Aku minta maaf.

Dia mengerutkan alisnya dan aku menunggu baginya untuk menanggapi. Dia kemudian bangkit dari duduknya dan kemudian
menatap langsung ke mataku.


"Katakan lagi bahwa kau mencintaiku." Dia mengatakan padaku yang membuatku bingung.

"Hah?"

"Aku ingin kau menatap langsung ke mataku dan memberitahuku bahwa kau mencintaiku. "katanya.

Aku menelan benjolan ludah kering (?) yang terbentuk di tenggorokanku. Kulihat kembali dan dia menungguku untuk mengatakan kata-kata itu.

"Aku menc ..." Aku berhenti karena hatiku mulai bertentangan dengan pikiranku tentang apa yang akan ku katakan padanya.

Hal ini tidak sama seperti sebelumnya. Luna mulai terlintas di benakku. Aku mengalihkan pandanganku jauh dari dia dan
mulai untuk mengevaluasi perasaanku yang sesungguhnya.

"Apa yang salah Aiden?" Krystal bertanya yang bergeser perhatian kembali pada dirinya.
"Kau tidak bisa mengatakan itu kepadaku lagi? "lanjutnya.

"Tidak!" Aku cepat menjawab. "Maksudku, itu tidak seperti itu."
kataku lemah.

"Kau tidak perlu berbohong kepada diri sendiri lagi. Aku tahu sekarang
bahwa kau menyadari siapa orang yang m benar-benar kau cintai" katanya yang membuatku melihat dia.

"Apa?" Aku menanyainya.

"Aki tahu kalau sudah menyadari bahwa itu adalah Park Luna yang kau cintai. "katanya kepadaku dan dia berpaling.

"Seperti bagaimana aku menyadari bahwa itu adalah Adikmu yang membuatku jatuh cinta padanya"lanjutnya yang membuatku melebarkan mata.




Jadi ini yang dimaksud Suzy. Aku tidak percaya bahwa Krystal memiliki perasaan untuk Amber.

"Adikmu melakukan perannya dengan baik, ia membuatku percaya
bahwa ia memiliki perasaan untukku juga. "Krystal mengejek dengan kesedihan di wajahnya.
..
.
.
..
.
.
.
.

Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang