What If

2K 227 9
                                    

Amber POV

Ketika aku mengatakan pada Krystal tentang aku memiliki saudara kembar, dia bertanya terus menerus tanpa henti tentang hal itu. Aku menyesal mengatakan padanya
karena bagiku pertanyaannya tidak pernah ada akhirnya.

Aku harus pulang karena sudah larut ketika kami meninggalkan toko es krim. Aku harus memaksakan diri untuk memesan lagi sehingga staf tidak akan marah pada kami untuk tinggal lama.

Ketika kita mencapai depan rumahnya, gerbang besar mereka terbuka dan mobil hitam keluar. Berhenti dan ada seorang perempuan  melangkah keluar dari mobil itu. Aku kira dia adalah adik Krystal karena ia lebih pendek darinya.

Dia memiliki tatapan dingin yang sama juga seperti Krystal dan aku rasa itu karena mata mereka. aku membungkuk padanya ketika ia menatapku tajam.

"Dari mana saja kau Soojung?" Tanyanya Krystal dengan
nada khawatir saat ia memeluknya di bahunya dan dia benar-benar mengabaikan salamku. Aku juga tidak peduli. Ku rasa Soojung adalah nama Korea Krystal.

"Aku pergi kencan dengan dia, Unnie." Krystal menjawab nya dengan nada dingin dan aku benar kan?.

Dia entah kenapa membenci kakaknya. Aku melihat kesedihan di mata kakaknya dan aku berpikir Krystal menyakiti perasaannya. Dia melontarkan senyum sedih saat ia perlahan-lahan melepaskan adiknya dan melangkah mundur.

Meskipun ia terlihat sombong dan angkuh, aku bisa mengatakan bahwa dia baik dan peduli pada Krystal.

"Jadi pria ini adalah kekasihmu?" Katanya sambil melihat padaku.

"Aiden, kau boleh  pergi sekarang." Krystal berkata kepadaku dan berjalan kedalam gerbang meninggalkan aku dan kakanya di belakang.

"Berapa lama kau berkencan dengan adikku?" Kakak Krystal tanya dengan mata tajam melesat padaku.

"Kami hanya kencan baru-baru ini, Noona." Jawabku padanya dan dia mengangkat alisnya.

"Apa kau benar-benar mencintainya? Jika kau tidak berniat serius dengan dia, berhenti sekarang juga "katanya.
"Aku tidak ingin dia terluka lagi."

"Aku memahamimu , Noona. Jangan khawatir, aku akan menyerahkan diri kepada mu ketika aku melukai adikmu. Kamu boleh melakukan apapin padaku saat itu terjaadi. " aku berkata kepadanya.

"Ini pertama kaliny aku mendengar hal itu dari kekasih Krystal "katanya sambil mengangkat alisnya.

"Aku hanya berbeda dari mereka."aku menyatakan dan mengejek.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan itu, boy." Bantahnya.

"Hanya pastikan kau tidak akan menyakitinya karena aku sudah
berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan membunuh orang yang berani menyakitinya lagi. "Dia melanjutkan dengan suara yang tegas dan mengintimidasi terlihat di wajahnya.

Aku menanggapinya dengan tersenyum. Kurasa Aiden akan merasakan hal itu jika ia melakukan sesuatu yang mungkin menyakiti
Kristal. Jika dia peduli sebesar ini pada adiknya, kenapa Krystal membenci dia? Setelah percakapan yang penuh ancaman dan intimidasi aku kemudian pamit pulang.

"Dari mana saja kau, anak muda?" Jiejie bertanya setelah aku merosot di sofa. Dia baru saja keluar dari
kamarnya.

"Keluar dengan dengan temanku." Jawabku padanya.

"Teman atau pacar?" Tanyanya padaku saat ia duduk di Kursi.

"Pacar Aiden." Aku menjawab dan itu membuatnya mengejek.

"Seperti yang aku pikir!" Serunya.

"Kamu berpura-pura menjadi Aiden di depan pacarnya? Amber Joseph Liu, kau tahu apa yang kau lakukan?" Dia mempertanyakan ku.

"Aku tahu Jiejie. Dia bukan pacar Aiden ketika aku tiba di sini. Dia masih mengejarnya, tapi sayangnya, gadis itu menerima dia sebagai pacarnya dua minggu yang lalu" aku menjelaskan kepadanya.

"Jadi kau bilang bahwa dia menerimamusebagai  pacarnya sementara dia berpikir bahwa kau Aiden? "dia menjelaskan.

"Ya! Aku bahkan memperingatkan dia untuk tidak jatuh cinta padaku  atau tidak pernah menerimaku sebagai pacarnya bulan ini tapi dia keras kepala. Dia membuatku menjadi pacarnya setelah menolak Aiden entah sudah. berapa kali" aku berkata kepadanya.

Jiejie menatapku dengan alis terangkat dan dia menyesuaikan  posisinya di kursi. Dia melipat kaki dan dia meletakannya dikursi.

"Aku ingin tahu lebih banyak tentang gadis itu." Katanya kepadaku.
"Aku ingin bertemu dengannya." Lanjutnya dengan tersenyum indah.

"Tunggu sampai Aiden memperkenalkan dirinya kepadamu, Jie." Kataku padanya.

"Ini adalah tugas saudaraku untuk memperkenalkan pacarnya pdamu. " aku berkata kepadanya.

"Kau pacarnya sekarang, jadi tidak apa-apa." Bantahnya.

"Pokoknya, siapa namanya?"

"Krystal Jung dan juga bisa kau sebut Soojung." Aku menjawabnya.

"Hmmmm, nama yang terdengar tidak asing bagiku" Katanya
saat ia mulai berpikir.
"Oh yeah!" Tiba-tiba ia berseru yang membuatku menatapnya.
"Dia adalah adik perempuan Sica."

"Sica?" Aku menanyainya dengan alis berkerut.

"Jessica Jung juga disebut Sooyeon adalah kakak dari Pacar Aiden. "dia memberitahuku.

"Jadi namanya adalah Jessica ya." Gumamku.

"Jie, kupikir Krystal membenci dia. "

"Apa yang membuatmu mengatakan itu?" Jie bertanya ingin tahu.

"Dia dingin terhadap Jessica. Aku lihat itu sebelumnya. " aku berkata kepadanya.

"Aku pikir itu karena bagaimana orang tua mereka memperlakukan mereka, Jessica adalah apel dimata mereka dan Krystal mungkin merasa cemburu karena itu" Jie bilang.

Aku mengangguk dalam pemahaman. Aku pikir Krystal tidak tahan itu karena menurut ku bahwa dia menyukai untuk mendapatkan perhatian dari orang lain.

"Jadi kau menyukainya?" Dia bertanya padaku yang membuatku terhenyak dari pikiranku.

"Ada apa dengan pertanyaan itu?" Aku mendengus.
"Tentu saja,Aku tidak. " terusku dan menggelaeng.
"Aku bertanya apa kau menyukainya untuk menjadi kekasih kakakmu?" Jiejie berkata dengan senyum licik tapi kemudian tertawa.

Aku melontarkan senyum malu-malu padanya.

"Aiden mencintainya dan aku tidak bisa berbuat apa-apa, entah itu aku menyukainya karena dia atau tidak. "kataku padanya.

"Bagaimana kalau Krystal telah jatuh padamu dan bukan Aiden?" dia tanya aku yang membuatku  merinding.

"Ya ampun Jie, aku bahkan tidak ingin  berpikir tentang hal itu. dia bukan tipeku. "Aku meringis.

"Tapi bagaimana 'jika' Amber? Apa yang akan kau lakukan? "Ia mempertanyakanku.

"Tidak ada." Aku menjawabnya.
Dia hanya ber'hum' dalam menanggapi dan mengangguk dalam pemahaman.

Ya, aku tidak akan melakukan apa-apa. Tapi mudah-mudahan, apa yang Jiejie katakan tidak akan pernah menjadi nyata. Ini akan menjadi beban bagiku jika Krystal memang jatuh cinta denganku dan bukan Aiden.

Tapi aku tahu, bahwa itu tidak mungkin. Tipenya bukan orang sepertiku tapi orang seperti Aiden. Jika aku menunjukkan siapa aku sebenarnya, aku ragu apakah dia
tahan bersama seseorang sepertiku..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang