Forgivness

2.1K 234 20
                                    

Amber POV


Ketika perasaan tertekan yang mulai menguasai diriku. Kulihat masih ada satu kotak makan darinya tadi. Aku membukanya dan kelihatannya lezat makanan di dalamnya.

Ku rasa ini adalah makanan yang Krystal siapkan sendiri. Aku berdiri mengambil kursi dan mulai memakannya.

Aku menganggap diriku sebagai orang gila sekarang, karena serius, aku merasa bahagia saat memakan makanan yang mengerikan ini..😂😂

"Dia benar-benar belum membaik sama sekali." Gumamku dan mengejek.

Aku tahu, kalau dia mungkin mempersiapkan ini untuk Aiden tapi aku sangat lapar sekarang juga. Aiden bisa memiliki makanan yang dia siapkan sehari-hari, jadi kupikir dia tidak akan keberatan jika aku
merebut yang satu ini.

Saat aku sedang menikmati makanan,  aku tersedak ketika Krystal tiba-tiba datang kembali. Aku sudah memukul dadaku sendiri dengan cukup keras untuk mengurasi rasa perih akibat tersedak.

Merasa lega ketika makanan itu meluncur turun ke perutku. Krystal
menatapku dan aku bisa melihat bahwa dia tidak senang dengan aku memakan makanan Aiden.

"M-maaf jika aku memakan makanan kakakku. Aku akan membelikan makanan di kantin sebagai gantinya"Aku berkata padanya, menghindari matanya karena aku malu juga....



"Brengsek tidak tahu malu!" Katanya padaku dengan dingin dan aku hanya menutup mata untuk tetap tenang.
"Aku harap kau akan mati!!!" terusnya, dan pernyataan terakhir membuatku tersentak keluar kembali kedunia nyata.

Aku merasa marah, bukan padanya, tapi untuk diriku sendiri. Aku marah karena dari apa yang kulakukan padanya.
Krystal menjadi sangat-sangat membenci ku sekarang. Rasanya seperti, aku membawa seluruh beban alam semesta.

Aku merasa seperti darah di jantungku telah diperas sampai tetes terakhir. Sangat menyakitkan sampai
membuatku benar benar ingin mati karena itu.


"Ya, aku berharap aku akan mati juga karena aku sudah lelah dengan semua ini. "Aku menjawab setelah aku bangun dari tempat dudukku.






Krystal POV

Aku ingin membencinya dengan segenap hatiku, tetapi semua yang bisa kulakukan adalah berpura-pura bahwa aku membencinya.

Aku tidak ingin memaafkannya dengan mudah setelah semua yang ia lakukan padaku tapi hati ini terus dengan sangat mudah memaafkannya setelah ia meminta maaf padaku.

Memiliki perasaan campur aduk, aku pada akhirnya mengatakan kata-kata yang salah kepadanya. Aku tahu dalam hatiku kalau kata kata itu tidak benar keluar dari hatiku.

Bukan itu apa yang ingin kukatakan kepadanya, tetapi itulah yang selalu keluar di mulutku.

"Am ...." Gumamku pelan dan menggigit bibir bawahku saat aku menundukan kepalaku rendah.

"Aku tidak ingin kita berakhir seperti ini, tapi kurasa aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi. "dia berkata kepadaku dengan kesedihan dalam suaranya.
"Jangan khawatir, aku mengerti situasimu. Tak seorang pun ingin ditipu di dunia ini"Lanjutnya.

Aku mulai mengepalkan tanganku ketika ia sedang  berjalan keluar dari
gazebo. Aku ingin menghentikan dia dari kepergianya tapi aku tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk mencegahnya.

Aku tahu, jika aku tidak bisa menghentikannya, aku akan kehilangan sesuatu yang mungkin tidak akan bisa ku miliki lagi.


"Y-Yah!!!" Aku berteriak padanya, sedikit tergagap.

Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang