Weird Girl

2.2K 234 9
                                    

Amber POV

Harusnya aku tadi mengambil gambar Krystal sebelumnya. Aku berani bertaruh bahwa Aiden tidak lernah melihatnya tersipu dan menjadi pemalu sebelumnya.

Aku merasa dia lucu melihatnya dengan reaksi itu. Aku berjalan di
halaman sekolah kami dan aku melihat dari kejauhan mantan sahabat Krystal. Dia bersandar di gerbang sekolah dan kurasa dia mungkin menunggu kekasihnya.

"Hi!" Dia menyapa ku dengan senyum dan bahkan menemuiku sebelum aku keluar dari gerbang kami.

Aku melihat dia dan dia terus tersenyum di wajahnya. Aku benar-benar tidak punya rencana untuk bicara padanya jadi aku memutuskan untuk berjalan melewati dirinya. Aku tidak ingin terlibat dengan rumor palsu jika seseorang melihat ku berbicara dengannya dan mengarang cerita tentang itu.

Ini mungkin karena 95% dari siswa laki-laki di sini, ingin Kakakku dan Krystal putus.

"Hei! Tunggu! "Katanya sambil meraih pergelangan tanganku.

Aku sedikit terkejut dengan tindakannya. Aku tidak
berharap bahwa dia ini berusaha keras. Aku berpaling padanya dan
memandang tangannya yang memegangku. Dia perlahan melepaskannya.

"Aku yakin dia menyuruhmu untuk tidak pernah bicara denganku,kan?" ia mempertanyakan ku dengan senyum tipis dan dengan nada sedih dalam suaranya yang mengalihkan perhatianku.

"Aku sedang terburu-buru, apa yang kau inginkan?" Aku menanyainya dan itu membuatnya menatapku.

"Ak-aku hanya ingin memberitahumu untuk memberinya lebih banyak waktu."  katanya yang membuatku mengerutkan alis.

"Waktu apa?" Aku bertanya dalam kebingungan.

"Agar benar-benar jatuh cinta denganmu" Jawabnya.

"Aku tahu kau sangat mencintainya dan seperti yang sekarang, dia mungkin belum bisa membalas cintamu kembali dengan cara yang kau inginkn, tapi aku tahu cepat atau lambat, dia akan melakukannya "
Mendengar apa yang dia katakan kepadaku membuat ku bertanya- tanya sebenarnya dia itu teman atau musuh untuk Krystal.

Dia terdengar seperti dia adalah temannya sekarang. Aku tahu Krystal tidak benar-benar menyukai kakakku, aku bisa merasakan itu.

"Jadi, bersabarlah dan tunggu dia untuk mengatakan kepada mu kalau dia mencintaimu. Pada hari itu, aku jamin, dia akan benar-benar mencintaimu  tanpa keraguan lagi" lanjutnya.

Ini benar-benar aneh bagiku untuk mendengar hal itu darinya.
Aku berharap Krystal akan mengatakan kata-kata itu kepada kakak ku dan bukannya padaku!

"Kau tidak perlu khawatir tentang hal itu. Perasaanku tulus padanya"Aku berkata padanya dan berjalan pergi.

"Terima kasih, Aiden!" Serunya gembira dari belakang.

Orang yang rumit!. Jika dia masih peduli  pada Krystal, mengapa berpura-pura menjadi musuh dan tak suka padanya?. Tapi ku akui, dia berpura-pura lebih baik dibandingkan denganku. Aku harus belajar dari dia.

"Akhirnya, rumah!" Kataku sambil menjatuhkan tas di lantai dan merosot di sofa.

Aku merasa relax saat aku bertemu dengan kehalusan dan kelembutan bantal. Terima kasih untuk apa yang Krystal lakukanpada pipiku, sudah
tidak sakit lagi. Aku berguling menatap langit-langit. Aku menarik ponselku dari saku dan memeriksa beberapa pesan atau panggilan dan satu yang membuatku penasaran.

"Vic?" Gumamku setelah aku cek panggilan itu.

Pesan ini juga dari dia dan ketika aku membacanya membuat mata ku melebar. Aku segera bangkit dari sofa dan mulai panik ketika aku mendengar suara bel pintu.

Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang