Krystal POV
Aku sedikit terkejut ketika melihat Aiden berbicara dengan Suzy. Pemandangan itu membuatku cukup heran ketika kulihat jalang itu berseringai.
Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan tapi pikiran kalau Aiden berbicara dengannya membuatku kesal.Aku langsung menuju ke ruang kelas, tidak mau repot-repot mendekati mereka.
"Selamat pag- ..." Sulli berhenti dan senyumnya perlahan memudar.
"Ada apa, Soojung?" Tanyanya."Kekasih stupid-ku dan jalang itu menyebalkan!" Kataku kesal yang membuatnya berkerut alis.
Sulli menarik kursinya kebelakang dan memutarnya. Dia duduk di kursi itu menghadapku.
"Apa yang 'stupid mu' dan 'jalang' itu lakukan padamu? "tanya Sulli, mengutip kata-kata itu dengan
jari-jarinya."Tidak ada." jawabku saat aku melihat ke bawah dan menggigit bibirku.
"Tidak ada?" Sulli bertanya terdengar bingung.
"Aku melihat mereka berbicara satu sama lain di lorong dan ... "Aku berhenti, ragu-ragu apakah aku akan mengatakan padanya atau tidak.
"Dan apa yang mengganggumu...?" Sulli menambahkan dan tertawa.
"Yah! Kenapa kau tertawa? "Aku berteriak padanya.
"Mianhae. Itu....Hanya saja, aku benar-benar tidak percaya kalau kau jatuh cinta dengan Aiden sekarang " kata Sulli.
"Terserah, Sull" balasku dan meletakkan dagu pada tanganku, melihat ke samping.
"Kau tak perlu khawatir tentang hal itu Soojung. Aiden tidak pernah melihat perempuan lain. Matanya hanya melihatmu, tenang saja"Sulli meyakinkanku.
"Itulah yang kupikirkan tentang Suho juga, sebelumnya" desahku.
Aku tahu bahwa sikap Aiden jauh berbeda dari Suho. Aku tahu itu salah menyamakan dia pada Suho tapi aku tidak bisa menahannya. Suzy dapat dengan mudah memanipulasi orang dan aku takut kalau Aiden akan menjadi korban berikutnya.
Kelas pagi kami terasa cepat berakhir dan aku bersemangat untuk makan siang dengan dia, kuharap bahwa ia akan memberitahuku apa yang ia dan Suzy bicarakan tentang.
Amber POV
Aku tidak percaya kau Suzy Bae sudah tahu rahasiaku. Dia membuatku berjanji tentang sesuatu dan janji itu merupakan beban berat bagiku. Krystal tampaknya tidak sedang dalam mood baik karena dia hanya diam saat ini.
Kurasa kepergian Unnie-nya membuatnya kesepian. Ku berdeham untuk mendapatkan perhatiannya.
"Apa kamu akan mengantar Nunna di bandara juga? " tanyaku padanya dan karena aku juga akan mengantar Jiejie.
"Ya." Jawabnya cepat dan ku perhatikan ada kekecewaan di wajahnya.
"Apa itu yang membuatmu nampak kecewa?" Aku mendengus dan dia memberi ekspresi kesal.
"Aku kecewa padamu!" Katanya padaku yang membuat bingung.
"Padaku?" Tanyaku kebingungan.
Dia tidak menjawab dan justru mengamb beberapa paket makan siang di salah satu tas yang ia bawa. Dia membukanya dan makanan di dalamnya terlihat enak.
"Di mana punyaku?" Aku menanyainya.
Dia justru memberiku Ice Glare-nya dan aku tersenyum polos padanya. Dia hanya memutar matanya padaku dan mulai makan. Kurasa dia tidak berencana untuk memberikan
apa pun padaku.Aku bangkit dari tempat duduk dan pergi ke kantin untuk membeli makanan sendiri karena jelas untukku bahwa dia tidak akan memberiku apapun.
"Apa kau akan bersama Suzy lagi?" Ia bertanya yang membuatku mengangkat alis.
"Apa?" Aku bertanya dalam kebingungan.
Dia memutuskan kontak mata kami dan memalingkan muka. kupikir
seseorang bercerita tentang aku dan Suzy berbicara lagi. Aku mendesah dan duduk kembali di kursiku. Aku tahu sekarang mengapa dia bertindak seperti ini.Aku mengusap bagian belakang leherku karena kutahu ini akan akan menjadi canggung.
"Suzy bertanya tentang adikku karena kurasa Amber berteman dengan dia" aku memberitahunya, sedikit memutar kalimat.
Sekarang, giliran Krystal yang memberiku ekspresi agak bingung di wajahnya.
"Bagaimana bisa? Maksudku, adikmu belum pernah di sini sebelumnya, kan? "ia bertanya.
"Ya, tapi sayangnya, mereka mungkin sudah bertemu satu sama lainnya" kataku padanya.
"Aku benar-benar lapar, aku akan pergi ke kantin dulu dan membeli makanan sendiri"Aku melanjutkan,
memotong pembicaraan kami dan bangkit dari tempat duduk."Kamu tidak harus pergi ke sana." Katanya padaku.
"Ak-aku menyiapkan paket makan siang untukmu juga"lanjutnya malu-malu dan mengambilnya dari tas lalu menaruhnya di atas meja.Aku duduk kembali di kursiku lagi. Aku bosan melakukannya untuk
kedua kalinya. Seharusnya dia mengatakan padaku sebelumnya. Ku ambil dan membukanya. Aku memiliki hidangan yang berbeda dibandingkan dengan dirinya."Aku buatkan itu intukmu" Dia berkata kepadaku dengan senyum lebar.
"Mari kita lihat seberapa baik 'Princess Krystal' dalam memasak " kataku padanya dan mengejek.
Krystal POV
Aku masih bingung tentang bagaimana Suzy menjadi berteman dengan Amber tapi aku abaikan hal itu. Selama Aiden tidak terpaut, tidak masalah untukku.
Aku memberikan paket makan siang yang kusiapkan untuk Aiden. Aku secara pribadi memasak makanan itu untuknya.
"Bagaimana?" Aku bertanya padanya setelah ia menelan pada gigitan pertama.
"Jangan terlalu bersemangat." Dia menjawab kepadaku dan mengambil
gigitan lain, sedikit lebih besar dari sebelumnya."Aku tidak bersemangat, Stupid!" Aku membantah.
Dia menelannya dan mendorong satu persatu ke dalam mulutnya. Dia menyuruhku untuk berhenti bertanya dan aku hanya bersandar pada kursiku cemberut.
Dia terus melakukannya sampai ia menghabiskan semua makanan.
"Jadi?" Aku bertanya padanya.
"Ini terasa buruk" Dia mengatakan kepadaku dengan ekspresi serius di
wajahnya yang menandakan kalau ia tidak bercanda."Yah! Rasanya buruk tapi kamu menghabiskannya! " protes ku ke dia.
"Aku malas pergi ke kantin, benar-benar jauh. "ia beralasan dan mengejek.
"Tapi terima kasih untuk itu, aku kenyang sekarang. Kuharap ini akan terasa lebih baik lain kali" lanjutnya dengan senyum yang tulus."Kau benar-benar stupid." Aku berkata kepadanya dan tersenyum.
"Kamu juga bodoh kadang-kadang" Dia membalas dan tertawa.
"Kamu harus menyelesaikan makanan mu" Lanjutnya menunjuk pada makananku.Aku memutar mataku pada dirinya dan mulai makan. Aku merasa senang
jauh di dalam hatiku. Setidaknya ia masih mau menghabiskannya walaupun tidak terasa lezat.Aku lebih baik berlatih lebih dalam memasak untuknya. Aku memiliki perasaan bahwa aku benar-benar ingin membuatnya terkesan.
"BTW, apa tipe pria yang tidak kau sukai?" Tanyanya yang membuatku menatapnya.
"Aku benci seorang bajingan" Aku menjawabnya setelah sesaat
merenungkannya."Karakter yang lebih spesifik, tolong" Kata Dia.
"Hmmm, aku benci pembohong, penyelingkuh, munafik, sensitif, egois dan mementingkan diri sendiri. " kataku padanya dan dia hanya mengangguk kepalanya.
"Kenapa kamu bertanya?""Aku hanya ingin tahu saja" Ia menjawab dengan senyum samar.
.
.
.
..
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretending
RomanceAmber dipaksa untuk menghadiri sekolah formal saat saudara kembarnya, Aiden meminta dia untuk menggantikannya selama sebulan. Dan amber tak terlalu suka bersosialisasi dan baginya, orang lain itu seperti gangguan. Karena demi masa depan saudaranya...