8

6K 406 24
                                    

Mau kemana sayang-nya aku?"

"Al lepasih hahahaha Al hahaha" Al terus menggelitiki Yuki sampai-sampai Yuki mengelurkan air mata karna terus tertawa.

Al merasa bahagia karna melihat kesayangannya tertawa lepas karna dirinya. Sungguh dia ingin terus melihat Yuki tertawa dan itu karna dirinya.

............

Yuki kembali kedalam kelas dengan wajah yang berbinar dan senyum yang tak pernah pudar dari bibirnya.

"Kenapa si Yuki?" tanya Dinda. Keyna hanya mengangkat bahunya acuh, dia terlalu fokus kepada hpnya.

"Kesambet kali." celetuk Keyna acuh.

"Kenapa Kuy, kayanya seneng banget." tanya Dinda.

"Keliatan ya?" Dinda hanya mengangguk.

"Gak kenapa-napa kok. Eh max mana?"

"Dia di panggil ke kantor." kini Keyna yang menjawab dia sudah memasukan hpnya kedalam saku seragamnya.

"Hah kenapa?" Yuki terkejut.

"Tadi pak joko masuk, terus liat muka max yang babak belur. Ter...." Dinda belum juga menyelesaikan ucapannya tapi Yuki sudah keluar lebih dulu.

"Iisshh kebiasaan tuh anak. Suka nyelonong kalo gue lagi ngomong."

"Ya abis kalo ngomong jangan berbelit-belit." kata Keyna. Keyna juga ikutan keluar untuk menyusul Yuki

"Iihh kok malah pada ninggalin gue sih." Dinda menggerutu sambil berjalan keluar.

........

"Jawab max, lenapa muka kamu bisa kayak gini? Apa kamu tawuran?" tanya pak joko geram.

"Aduh bapak nanya itu mulu dari tadi, kan saya udah jawab saya...aawww."

Tiba-tiba ada yang menjitak kepala max. Sungguh max ingin membalas orang itu.

"Iisshhh.... Yuki." Yuki hanya menyengir kuda saat max menatapnya dengan geram.

"Maaf pak, sebenernya max babakbelur itu gara-gara saya." ucap Yuki.

"Kok bisa? Memangnya kamu apakan max?" tanya pak joko.

"Kemarin max nolongin saya dari preman yang gangguin saya. Dia sok-soan gitu pak, tapi sayang dia k.o."

"Bo...aaww." lagi-lagi Yuki menjitak kepala max yang akan membuka suara. Soanya si max itu paling tidak suka kalau dia di anggap remeh atau lemah.

"Max...max percuma kalau kamu anak nakal tapi tidak bisa berantem. Tidak seperti bapak du...."

"Aduh pak maaf kita harus keluar. Tadi kita dapet tugas. Maaf ya pak." yuki langsung memotong pembicaraan pak joko. Kalo pak joko udah bahas masalalunya gak bakal kelar 1jam. Aneh jug pak joko ini masalalu kok dibahas wkwk

"Kok udah keluar sih max?" tanya keyna yang memang sejak tadi ada disitu, menunggu keluarnya Yuki dan max.

"Kenapa? Lo maunya gue lama-lama gituh sama pak Joko yang gak pernah move on sama masa lalunya?"

"Maunya sih gitu. Bir tau rasa." ucap Dinda dan dapat pelototan dari max.

"Kenapa tuh mata? Minta di colok ya?"

"Iisshh untung lo cewe..."

"Kenapa kalo gue cewek, kenapa?" Yuki dan Nina hanya menggelengkan kepalnya. Entah kenapa 2 bocah ini gak pernah akur kalo ketemu, paling kalo akur bentaran selebihnya pasti kaya tom and jerry.

"Udah Ki, biarin mereka saling kangen-kangenan." Keyna merangkul pundah Yuki langsung pergi tampa menghiraukan 2 orang yang masih 'kangen-kangenan' kalo kata Keyna mah😁😁

Cinta Sembunyi-sembunyi(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang