css2

11.5K 618 3
                                    

"Dek bangun..." ucap laki-laki yang memiliki paras cukup tampan, dia terus berusaha membangunkan sang adik tapi sampai sekarang tak berhasil juga, sampai sekarang tak ada tanda-tanda dari gadis yang berada di bawah selimbut ini untuk bangaun.

"Dek,,, iihhh bangun napa? Lo mau kesekolah telat lagi?" tanyanya, meskipun tak yakin kalau adiknya itu dengar.

"DEKKKKK...." teriaknya, dan berhasil. Kini adiknya itu sudah bangun, tapi ada yang aneh dengan adiknya itu.

"Apaan sih kak, gue masih ngantuk tau." ucapnya cemberut, dan menatap sang kakak tak suka.

"Lo abis nangis ya?" bukannya menjawab, sang kakak malah melontarkan pertanyaan.

Dan kini gadis itu malah diem, tak berniat menjawab pertanyaan dari kakak kesayangannya itu.

"Apa karna dia lagi?" tanyanya, laki-laki itu menghembuskan nafasnya. Dia tidak perlu menunggu jawaban dari adiknya ini karna dengan diamnya dia itu malah memperjelas semuanya.

"Udah berapa kali gue bilang, lo putusin dia.. Dia itu gak pantes buat lo,, masih banyak cowo yang mau sama lo, termasuk temen gue." terlihat sekali kalau kakak ini begitu menyayangi adiknya ini, lalu sang adik langsung berhambur dalam pelukan kakaknya.

"Gue juga capek sama hubungan gue ini, tapi.... Gue gak mau putus sama dia, gue sayang banget sama dia, kakak. Gue gak mau kehilngan dia." ucapnya lirih dan air mata yang menetes, sang kakak hanya bisa mengelus rambut adiknya dengan sayang.

Dan tak mereka sadari ada seseorang yang tersenyum haru melihat keakraban adik-kakak itu, dia tak pernah berhenti bersyukur karna memiliki mereka yang selalu melengkapai satu sama lain, meskipun kadang mereka membuat ulah dan sling menjaili tapi itu adalah bentuk kasih sayang mereka.

"Ekhem..." dehemannya menyadari mereka berdua.

"Eh Ayah."

"Aduh anak Ayah Ini pagi-pagi udah pada galau aja." godanya.

"Tau nih Yah, adek." kata sang kakak sambil mengacak rambut adiknya.

"Iisshh kakak." rengeknya, dan membuat 2laki-laki itu tertawa.

"Ya sudah lebih baik kalin turun, dan maaf Ayah gak bisa nemenin kalian makan. Solnya ada pekerjaan yang harus di selesaikan." ucapnya, dan membuat putrinya itu cemberut.

"Hey sayang, maaf kan Ayah ya." ucapnya sambil mengelus rambut putrinya itu, dan dengan berat hati dia mengangguk.

"Ya sudah Ayah berangkat dulu, dan kamu jaga adik kamu ini ya."

"Siap boss." dan sebelum Ayahnya pergi mereka mencium Ayahnya itu terlebih dahulu.

..........

"Dek jangan cemberut terus dong." sekarang mereka berdua sedang makan bersama, ya hanya berdua tak ada orang lain.

"Kak, gue cuma mau Ayah luangin waktinya buat kita. Apa itu salah?" ucapnya lirih, ya sang kakak sangat mengerti dengan perasaan adiknya itu. Kalau boleh jujur dia juga sangat merindukn masa-masa saat bersama sang Ayah tapi mau bagai mana lagi Ayahnya juga bekerja hanya untuk mereka.

"Denger ya dek, Ayah itu...." belum sempat sang kakak menyelesaikan ucapannya sang adik sudah terlebih dahulu menyelanya.

"Bekerja buat kita, iya gue juga tau kalau Ayah kerja cuma buat kita." tuturnya. "Udah ah,,, Anterin gue ke sekolah." ucapnya dan langsung pergi.

..........

Dalam perjalan kakak beradik itu hanya diam dengan pemikirannya masing-masing.

"Nah udah sampe, dek senyum dong jangan gini terus. Lo mau nanti gue nyetirnya gak bener gara-gara mikirin lo terus gue kecelakan deh." ucapnnya itu langsung mendapatkan pukulan dari adik tercintanya itu.

Cinta Sembunyi-sembunyi(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang