"Kenapa tutup mata?" Tanya Al. Yuki yang tersadar atas tindakan bodohnya langsung membuka mata dan melihat Al sedang tersenyum jail.
"Iihh Al nyebelin." Yuki mendorong bahu Al. Tapi, lihatlah bukannya merasa bersalah Al malah tertawa.
"Cciiee yang mau di cium sama aku." Goda Al. Yuki malu banget sekarang.
"Hah?... apaan sih gr banget." Gugup yuki.
"Terus kenapa itu matanya di tutup?" Tanya Al masih menggoda.
"ya..ya. itu...kenapa kamu deket-deket." Yuki makin salting aja.
"Ekhem..." Al menetlarkan suaranya. "Sini hp kamu" sambung Al, yuki menaikan sebelah alisnya.
"Buat?" Tanya yuki.
"Sini aja." Tak mau ambil pusing yuki langsung menyerahkan hpnya kepada Al.
"Sana turun." Perintah Al. Dan hp yuki kini sudah berada di saku seragam Al.
"Hp aku?"
"Aku sita." Jawab Al sabtai.
"Kok gitu sih Ay? Sini ah nanti kalo aku ada perlu gimana?" Saat yuki akan mengambil hpnya. Dengan cepat Al menahan tangan yuki.
"Eett,, mau aku kasih hukuman?" Tanya Al sambil nurun naikin alisnya. Yuki menggeleng sambil manyunin bibirnya.
"Yaudah sana turun nanti telat lagi." Al mengacak rambut yuki.
"Dasar, awas aja kalo kamu bajak hp aku." Ketus yuki.
"Gak bakal berbie, udah sana. Belajar yang rajin ya istri masa depannya al." Yuki pun langsung turun dengan wajah kusutnya, Al yang melihat langsung geleng-geleng kepala.
"Untung iman gue kuat, kalo kaga udah gue bikin bengkak tuh bibir." gumam Al. Kini Al udah majuin mobilnya.
.
.
.Sepanjang perjalan yuki terus saja mendumel tak menentu dan kadang menghentakan kakinya, membuat orang-orang yang melihat yuki berfikiran aneh.
"Kayanya lagi kesel nih?" Yuki tersentak kaget, yuki memang berjalan sambil tertunduk.
Sekarang sedang berdiri seorang pemuda yang tampan di depan yuki sambil tersenyum manis.
Semua orang yang melihatnya pun langsung berbisik-bisik, menerka kira-kira kenapa kakak kelas mereka yang kece nyamperin yuki.
"Eh Kak adi..." yuki memberikan senyum kepada adi.
"Kenapa sih? Lagi kesel ya?" Tanya adi.
"Tak apa-apa kok hehe." Karna gemas adi langsung mengacak rambut yuki.
"Gemesin banget sih."
"Iihh Kak adi.." yuki langsung menata lagi rambutnya.
'Pada hobi bikin rambut gue acak-acakan kali ya?' Batin yuki.
"Oh iya..." adi mengelurkan sesuatu dari dalam tasnya "nih.." dan langsung memberikan sebatang coklat kepada yuki.
"Wahh coklat? Buat yuki?" Yuki udah girang kayak anak kecil. Membuat adi tersenyum senang.
"Iya... suka?" Tanya adi. Yuki mengangguk semangat.
"Suka banget.. makasih Kak. Eh tapi dalam rangka Apa nih?"
"Sama-sama.... tak dalam rangka apa-apa kok. Cuma mau ngasih aja sama kamu." Yuki Cuma bero ria aja. "Yaudah kakak ke kelas dulu ya, kamu belajar yang rajin."
"Iya Kak, sekali lagi makasih ya." Adi pun pergi dari hadapan yuki. Dan yuki langsung melanjutkan perjalannya ke kelas.
Dinda udah siap buat nanya yang banyak karna dia udah kepo tingkat dewi (?)