"Aarrrgghhh" Al menggeram prustasi. Dia sekarang berada Di dalam mobil dekat belokan sekolah yang biasa Al menurunkan yuki, kali ini Al sedang menunggu yuki Di sini.
Al terus saja memikirkan perkataan verrel waktu fi kantin, Apa yang harud Al lakukan sekarang. Jika sahabatnya mencintai pacarnya sendiri?
"Apa gue bilang aja ya sama verrel." Gumam Al.
.
.
.
.Yuki berjalan sendiri Di koridor sekolah, sama hal nya dengan Al. Yuki juga sedang memikirkan perkataan verrel. Mmm mungkin lebih tepatnya memikirkan perasaan Al.
Saa yuki sedang merenungkan masalahnya, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.
"Ki..."
"Eh kak verrel.... ngagetin aja"
"Pasti lagi ngelamun ya, dari tadi kakak panggil juga."
"Hehe maaf kak." Setelah mengatakan itu Gak ada lagi pembicaraan diantara mereka, karna hanya ada kecanggukan.
"Benet Gak mau kakak anterin?" Ini yang ketiga kalinya verrel menawarkan. Dan jawabannya tetap sama, ya meskipun verrel memaksanya puluhan kali pun yuki tak akan mau ikut karna sudah ada yang menunggunya saat ini.
"Makasih kak tawarannya. Kapan-kapan aja." Basa-basinya.
"Yaudah deh kalo giti kaka pulang dulu ya." Sebelum masuk ke dalam mobil verrel mengelus rambut yuki terlebih dahulu. Dan kini yuki merasa Gak karuan, bukan Gak karuan seperti orang jatuh cinta. Tapi karna takut Al melihatnya.
"Dah" Sebelum benar-benar pergi verrel melambaikan tangannya kepada yuki.
S
K
I
PSekarang al dan yuki dudah ada di dalam mobil Al. Tapi,sejak tadi Al mauapun yuki tidak ada yang berniat memulai pembicaraan.
Yuki kadang melirik ke arah Al. Dia mengerti kenapa Al mendiaminya, dan yuki sangat tidak suka itu.
Aha... sepertinya yuki punya ide.
"Ay, kayanya aku kangen deh sama bunda, boleh ya aku ikut ke rumah kamu." Ucap yuki manja. Tapi, sepertinya yuki harus menelan pil pahit karna Al Gak menanggapinya sama sekali.
Yuki pov
Hikss...hikss... gimana dong? Kayanya Al beneran marah nih. Tapi, kudunya kan Al marah sama kak verrel bukan sama gue. Dia yang bilang suka sama gue kan?
"Sayang,,, kamu marah ya?"
Krik..krikk
Iisshhh dasar. Tuan pemarah, gue Gak suka didiemin sama Dia. Gue langsung liat ke arah jendela.
Tunggu....
Ini jalan ke rumah Al kan? Diam-diam gue tersenyum. Ada kemungkinan kalo Al bener-bener Gak marah sama gue.
Semoga aja.
Yuki pov end
Mereka udah sampe di rumah Al.
Bruk....
Al keluar terlebih dahulu, Dia meninggalkan yuki sendiri di dalam mobil. Yuki sebenernya udah mau nangis, Dia Gak suka Al terus cuek sama Dia.
"Aku harus gimana Ay?" Lirih yuki. Gak lama kemudiam yuki pun langsung turun menyusul Al kedalam rumah.
"Asalamualaikum..." yuki mengucapkan salam. Tapi, Dia Gak nemuin siapa-siapa disana. Karna merasa Gak ada orang yuki pun langsung mendudukan dirinya di sofa, Dia ngelirik ke arah tangga. Al mungkin udah masuk ke kamarnya.
Huftt......
"Eh anak bunda" yuki menoleh ke arah suara.
"Bunda..." yuki bangun dari duduknya. Dia langsung berjalan ke arah bunda maia terus langsung dipeluk deh bundanya.