kevin menangis, begitupun dengan yuki. Dia tak menyangka laki-laki yang amat yuki cintai ternyata yang membuat kakak nya terpukul seperti ini.
"Tapi,,, nyatanya mila ninggalin kakak untuk selamanya, dia bilang dia gak pantes buat kakak." Yuki membawa kevin kedalam pelukannya, menenangkan kevin dengan cara mengusap rambutnya.
Dulu yuki memang tak mengerti saat kakaknya ini masih sekolah berbicara kepada Ayahnya bahwa dia ingin menikahi mila, kevin terus memohon kepada Ayahnya.
Dan saat Ayah menyetujui keinginan kevin, kevin tak pernah berhenti tersenyum dan bercerita kepada yuki bahwa kevin amat-amat bahagia. Tapi, ternyata kebahagia kakaknya harus di renggut saat 2hari sebelum pernikahan mereka. Karna mila ditemukan sudah tidak bernyawa di kamar mandinya, mila bunuh diri dengan cara menggoreskan kaca ke nadinya.
Dan saat itu pula yuki sering melihat kevin menangis dan melamun. Tapi untungnya kevin tak berlarut-larut dalam kesedihannya.
Lalu apa yang harus yuki lakukan sekarang?
Kenapa harus Al?
Apakah Al yang begitu perhatian dan begitu sayang kepada yuki, begitu berengsek di masa lalu?
Kini yuki memperhatikan kevin yang tengah tertidur di kasurnya, mengusap rambutnya agar memberi ketenangan.
"Apa yang harus yuki lakukan kak?" Yuki menatap sendu kevin yang sekarang terlihat begitu tenang saat sedang tertidur.
Cklek
"Sayang..." yuki tersenyum kecil saat melihat bram. Dan saat bram sudah ada di samping yuki, yuki langsung memeluk bram.
"Apa yang hrus yuki lakukan yah?" Ucap yuki parau, bram mengelus rambut yuki dengan lembut.
Bram tau jika ini adalah pilihan yang sangat sulit untuk yuki. Sama juga untuknya, karna dia juga tak menyangka kekasih dari putrinya ini memiliki masa lalu yang buruk.
Bram sedikit ragu sekarang, dia takut jika mempercayakan putrinya ini kepada Al, yuki hanya akan dipermainkan oleh Al. Tapi, jika dilihat dari kesungguhan al untuk menjaga yuki. Bram sangat yakin jika Al sangat mencintai yuki.
"Ikuti kata hatimu sayang, jangan sampai kamu menyesal." Mungkin bram akan memberikan kesempatan untuk Al.
"Lalu bagaimana dengan kak kev?" Tanya yuki. "Bukannya kakak kamu sudah menyerahkan semuanya kepada kamu?"
.
.
.
.Sekarang yuki sudah beradi di kamarnya sendiri, yuki menatap hpnya ada 12 panggilan tak terjawab dari Al dan 5sms dari orang yang sama.
Dddreeeettrr......ddddrrreeeett
Lagi-lagi Al menelponenya, yuki tak tau harus mengangkatnya atau tidak. Hati yuki masih bimbang.
.
.
.
.Al menatap sendu layar hpnya, apa yuki tidur? Al sangat takut sekarang, bagaimana jika yuki tidak mau mengenalnya lagi? Menghindarinya? Al tidak mau itu terjadi.
"Apa ini hukuman buat gue? Mila maafin gue" lirih Al.
Dret...dret....dret
Al menatap layar hpnya, senyumnya langsung mengembang begitu saja.
"Hallo sayang, bie gimana keadaan kamu sayang? Masih pusing engga? Aku hawatir banget sama kamu bie"
Senyum Al kini langsung hilang saat hanya mendengar helaan nafas dari yuki.
"Kenapa bie?"
"Aku baik-baik aja Al." Tak terasa air mata Al keluar begitu saja, kini perasaan semkin tak menentu.